MARK

966 59 4
                                        

Ini sudah beberapa hari sejak pertemuan Jeno dengan Jaehyun, kekasih ibunya yang belum Jeno terima statusnya, dan hari ini Jeno, Jaemin serta kedua orang dewasa di hadapan pasangan muda itu tengah di sebuah restoran bintang 5, mereka sedang menunggu putra Jung Jaehyun yang kabarnya baru kembali dari luar negeri.

Jung Jaehyun memiliki 2 putra, yang bungsu sedang kuliah di luar negeri, tepatnya Harvard University. Sementara anak Sulungnya telah menjabat sebagai kepala kepolisian, beberapa bulan terakhir anak sulungnya juga tengah diluar negeri karena urusan pentingnya yang tak bisa digantikan oleh asistennya.

Kesempatan tak datang dua kali kata Jaehyun, mendengar putranya akan pulang Jaehyun segera mengatur jadwal dinner putranya bersama calon keluarga barunya, siapa tau Jeno dan putranya bisa berteman baik.

"Maaf menunggu lama semuanya" Monolog pria tampan yang telah menginjak usia 30 Tahun itu.

"Mark, akhirnya kamu datang" ujar Jaehyun.

"I'm sorry dad, the streets are really busier than I expected" -Mark.

Pria dewasa yang di ajak bicara hanya mengangguk sebagai Jawaban kemaklumannya atas keterlambatan anaknya.

Netra pria jangkung dengan nama panggilan Mark itu terfokuskan pada Jeno dan Jaemin yang tampak begitu mesra, seakan-akan tidak peduli dengan kedatangan Mark.

"Jangan tersinggung, Nana sedang hamil, Mereka hanya mengikuti naluri Bayi" ujar Taeyong ramah membuat Mark akhirnya mengangguk memahami.

"Jung Mark, dari biro keamanan xx cabang Utara?" Celetuk Jeno menebak sekaligus bertanya kebenaran.

Yang di tunjuk mengangguk mengiyakan ucapan Jeno, Mark sendiri juga sangat mengenal Jeno, siapa yang tidak kenal pengusaha muda sukses seperti Lee Jeno? Pasti dia gila jika tak kenal Jeno pikir mark.

Sementara Jaemin sibuk menerima suapan cookies dari tangan Jeno, ada kalanya Jaemin curi-curi pandang kearah pemuda blasteran yang masih berada dalam posisi berdiri, seperti pernah lihat namun Jaemin tak tau dimana.

"Sayang, ada apa?" Monolog Jeno melihat Jaemin tampak sedikit aneh.

Jaemin hanya menatap Jeno lalu menyandarkan kepalanya dibahu gagah pria jangkung tersebut.

Mark telah duduk atas perintah Taeyong, ia sesekali memandang Jaemin, rasanya wajah Jaemin tidak asing baginya, tapi dimana ia pernah melihat wajah seperti itu?

"Jaemin, kau sakit?" Tanya Jaehyun tampak cemas.

Jaemin menggeleng, ia tak tau dirinya kenapa, ia tampak pusing setelah melihat Mark datang, rasanya seperti ada sesuatu yang Jaemin lupakan.

"Sayang, kamu baik-baik saja?" Tanya Jeno, kali ini ia tak tahan untuk tidak bertanya langsung.

"Iya, aku baik Jeno, paman... Nana baik-baik saja" saut Jaemin meyakinkan Jeno dan Jaehyun.

"Ya sudah kita makan dulu ya mumpung Mark sudah disini" tutur Jaehyun yang di angguki semuanya.

Malam ini kedua keluarga itu menikmati makan malam bersama, sesekali mereka berbincang walaupun tak banyak yang mereka perbincangkan.

Usai makan malam, Jeno memutuskan meminta izin untuk pergi keluar mencari angin membiarkan 3 orang yang masih tersisa berbincang tenang, karena Jaemin yang terlihat lesuh sedari tadi.

"Kamu yakin kamu baik-baik saja?" Tanya Jeno mulai benar-benar khawatir.

"Eumm iya" saut Jaemin kemudian memeluk lengan Jeno.

"Gongjunim..." Memeluk Jaemin.

Keduanya menikmati sensasi menenangkan dalam pelukan itu, Jeno membuka matanya lalu mengecup puncak kepala Jaemin yang masih setia menikmati pelukan Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduanya menikmati sensasi menenangkan dalam pelukan itu, Jeno membuka matanya lalu mengecup puncak kepala Jaemin yang masih setia menikmati pelukan Jeno.

"Ada apa Hem?" Tanya Jeno lembut, lembut sekali.

"Rasanya aku mau manja-manja yang banyak sama kamu" saut Jaemin mendongak menatap Jeno tanpa mengubah posisinya.

Jeno menunduk menatap wajah cantik kekasihnya yang tampak tengah memelas lucu, seperti anak kucing yang minta di elus.

"Kamu bisa manja kapan pun kamu mau sayang" ujar Jeno membuat Jaemin semakin menenggelamkan tubuhnya ke pelukan Jeno.

"Jeno, aku seperti pernah melihat anak paman Jaehyun"

"Hem? Gimana?" -Jeno.

"Setelah dia datang kepala ku pusing, seperti ada ingatan yang aku lupakan" Jelas Jaemin sementara Jeno dengan serius mendengarkan.

"Aku gak pernah kecelakaan kok, kalau mau dibilang amnesia gak mungkin, tapi sungguh.... Mark itu benar-benar tidak asing" lanjutnya.

"Shuttt, sudah~ jangan dipikirkan terus, kasian kamunya, dan kasihan juga aegi" tutur Jeno mengusap-usap rambut si cantik yang masih memeluknya.

"Gendong" Monolog Jaemin membuat Jeno terkekeh gemas, manja sekali pamil ini.

T
B
C

One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang