Bagian 45

8.9K 314 3
                                        

Pagi ini mereka nadilla awali dengan menyiapkan sarapan untuknya dan suaminya,sembari menunggu masakannya matang,nadilla membuat kopi untuk diri nya sendiri dengan di temani kue yang kemarin sempat ia beli saat selesai belanja perabotan toko.

Mbo sumi hari ini izin cuti kerja karena beliau sedang pulang kampung karena anak nya sedang sakit sampai harus di rawat  di rumah sakit.

"Sedang apa?."nadilla balik saat mendengar suara sang suami yang baru turun dari kamar dengan pakaian santainya.

"Lagi minum kopi mas,mau aku buatin?."tawar nadilla

"Boleh"jawab mas revan yang sudah duduk di depan sang istri.

Nadilla langsung berdiri untuk membuat kopi suaminya itu.

"Jam berapa ke kantor kamu?."

"Jam 10."

"Tumben,biasanya jam 8 udah langsung pergi."

"Lagi pengen nyantai dulu sama istri."

"Ck bisa aja."

"Makasih istri ku."ujar mas revan yang sudah memegang kopi buatan nadilla,dan hanya dia jawab anggukan saja.

"Kapan kapan jalan di luar yuk,bosan banget di rumah terus."

"Boleh,mau jalan kemana hmm?."

"Mall atau nggak ke pasar malam aja,nyari jajan tapi atau nggak sekalian main wahana juga."

"Oke nanti kamu bilang aja kapan perginya."

"Sip."

"Abis ini kamu mau kemana?."

"Ke toko deh,mau lihat perkembangan toko,siapa tau ada yang kurang bisa langsung aku gerak."

"Kalo perlu apa apa langsung telpon aku aja."ujar mas revan dan mengelus pucuk kepala nadilla dengan lembut.

"Iya nanti aku hubungin kamu kok,sekalian aku masak yah buat kasih ke orang yang kerja di toko nanti."Izin nadilla kepada sang suami.

"Boleh,jangan lupa bekal aku juga yah."pesan mas revan.

"Nggak akan lupa kok mas."

Sarapan mereka pun sudah siap,nadilla dan mas revan langsung makan sembari cerita cerita santai.setelah makan mas revan kembali ke kamar untuk mandi karena ia akan ke kantor,sedangkan nadilla melanjutkan untuk beberes rumah karena tidak ada mbo sumi.

Setelah beberes rumah nadilla juga siap siap untuk memasak makan siang yang nanti akan ia bawa ke toko.

"Assalamualaikum."Salam nadilla saat masuk ke dalam toko nya.

"Waalaikumsalam bu."jawab para pekerja yang berhenti sejenak dan berdiri menatap nadilla yang tersenyum.

"Udah pada makan belum nih bapak bapak?."

"Belum bu."jawab mereka serempak.

"Yasudah,ayo berhenti dulu pak.saya ada bawa makanan nih buat semuanya."ujar nadilla sambil mengeluarkan kotak makan dari plastik,di bantu juga sama mas vano.

Mereka semua langsung berseru dengan senang karena mendapatkan makan siang,mereka langsung baris untuk mengantri makanan.

"Makasih yah bu."ujar salah satu pekerja.

"Sama sama pak,semoga dengan makanan ini bapak bapak bisa semangat bekerja yah."kata nadilla.

"Itu sudah pasti kok bu."

semuanya sudah mengambil makanan dan mereka makan bersama dengan duduk di bawah lantai.

"Mas vano nggak ambil?."

"Eh iya bu,ini saya mau makan."

"Ya udah gabung sama mereka aja mas,saya cek cek dulu yah."nadilla beranjak naik ke atas untuk mencek keadaan toko yang sudah di isi dengan beberapa perabotan.

Toko nadilla ini memang lantai satu,di atas ini ia gunakan untuk tempat pembuatan kue nya dan nanti di bawah itu tempat pajangan kue yang akan dia jual,dan kursi meja untuk yang mau makan disini.

"Syukur lah kalo kayak gini pasti nanti bisa opening nya lebih cepat."gumam nadilla dengan senang,ia pun lanjut mengelilingi toko nya.

"Bu."panggil mas vano yang sudah di belakang nadilla.

"Eh ada apa mas?."nadilla balik menatap mas vano heran.

"Di bawah ada nyonya besar."jawab mas vano yang masih ngos ngosan karena tadi ia sedikit berlari untuk mencari istri tuannya.

"Bunda?."nadilla langsung turun ke bawah untuk menemui mertua nya yang katanya sedang berada di bawah.

"Bunda"panggil nadilla dengan tersenyum senang saat melihat keberadaan sang mertua yang sedang melihat lihat toko nya.

"Hai sayang"balas bunda yang langsung memeluk nadilla dengan erat,ia sangat merindukan menantunya ini."Gimana kabar kamu?."tambah bunda yang masih setia memeluk dan mengelus hijab yang nadilla pakai.

"Alhamdulilah baik bun,bunda juga sehat sehat kan?."

"Bunda sehat kok karena anak anak bunda baik baik aja."

"Syukurlah,bunda udah makan siang belum?,kalo belum makan disini aja tadi masih ada kotak makan yang aku buat di rumah."

"Udah makan sih,tapi boleh deh.bunda kangen masakan kamu soalnya."

Mas vano yang tau kalo sang nyonya akan makan,ia langsung dengan sigap mengambil dua kursi untuk majikannya.

"Makasih mas vano,kalo masih lapar nanti tambah aja yah,masih banyak kotak nya."ujar nadilla.

"Iya bu."

Nadilla membuka kotak makan untuk sang mertua,dan mempersilahkan bunda makan.

"Wahh enak banget kotak makannya,kenapa nggak buka catering aja kamu dill?."

"Nggak pede masak buat porsi banyak bun."

"Iya kah,padahal enak loh masakan kamu udah cocok buka jasa catering,tapi nggak pa pa karena kue buatan kamu juga nggak kalah enak kok."puji bunda dengan tulus karena memang semua kue buatan sang menantu sangat enak seperti kue kue yang hige class.

"Bunda kok nggak bilang bilang kalo mau ke sini?."

"Sebenarnya tadi mau mampir ke rumah,tapi pas telpon suami mu katanya kamu lagi di toko.jadinya bunda suruh ayah antar ke sini aja deh."

"Ohh gitu toh,terus ayah kemana sekarang?."tanya nadilla tentang keberadaan ayah mertuanya.

"Ck ayah kamu itu nggak pernah punya hari libur,kesini juga bukan mau libur tapi karena lagi urus kerjaan aja dia."decak bunda kesal karena perilaku sang suami.

Nadilla hanya terkekeh kecil saja karena melihat wajah kesal bunda yang sangat lucu.

"Nanti kita nginap di rumah kalian yah?."Izin bunda.

"Ya Allah bun macam sama siapa aja pake Izin segala,rumah selalu kebuka untuk ayah dan bunda kok kapan pun itu."ujar nadilla dengan kesal karena bunda yang Izin seperti sama orang asing saja.

"Ya kan siapa tau kamu sama revan masih mau berdua aja di rumah."ucap bunda asal.

"Nggak lah."

Setelah makan,bunda dan nadilla juga langsung pamit untuk balik dengan di antar mas vano,bunda menyuruh untuk singgah ke mall dulu karena ada yang ingin beliau beli disana.

Jadinya nadilla menemani bunda ke mall,sekalian juga ia mencari keperluan barang untuk di tokonya yang belum sempat ia beli.



























Jan lupa vote and coment banyak banyak yah guysss...

See you next time


Istri KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang