"Putri Michelle. Berhentilah menangis, nanti matamu bisa bengkak."
Entah sudah berapa kali Sabina mengatakan itu, tapi tidak didengar oleh Michelle. Semenjak Sabina sadarkan diri setelah 5 hari pingsan, Michelle tidak henti-hentinya menangis dan meminta maaf pada pelayan pribadinya itu.
"Tapi hiks.. Gara-gara melindungiku, bahu kamu jadi terkena panah hiks."
Sabina tersenyum kecil melihat Michelle yang menangis seperti anak kecil. Ya, apa yang dikatakan Michelle adalah benar. Ia terkena anak panah tepat di bahu kanannya dan itu cukup dalam.
Sabina tidak sadarkan diri selama 5 hari karena terlalu banyak mengeluarkan darah. Tabib juga mengatakan ada kemungkinan penyembuhannya ini cukup lama, karena memang separah itu lukanya.
Itu sebabnya Michelle tidak henti-hentinya menangis, karena membuat Sabina jadi tidak bisa beraktivitas dengan normal seperti biasanya.
"Aku baik-baik saja, putri Michelle. Tak lama lagi juga pasti sembuh." Sabina bermaksud menenangkan, tapi sepertinya gagal karena Michelle makin menjerit mendengar ucapan Sabina. "Justru aku akan merasa bersalah jika putri Michelle yang terkena panah itu."
"Kakak begitu baik.. hiks."
"Tidak ada alasan untukku berbuat jahat padamu." Sabina tersenyum lalu menggenggam tangan Michelle. "Jadi sekarang berhenti menangis. Malu jika pangeran Chris melihat penampilan putri Michelle yang berantakan."
Seketika Michelle terdiam dan menatap Sabina dengan mata bulatnya. Lihatlah, segampang itu menghentikan tangisan Michelle, hanya dengan menyebut nama pangeran Chris.
"Aku merapihkan penampilanku dulu. Aku tinggal sebentar, kalau ada apa-apa panggil aku secepatnya."
"Siap," ucap Sabina membentuk tanda hormat menggunakan tangan kirinya, karena tangan kanannya masih sakit jika digerakkan.
Michelle pun keluar dari kamar Sabina dan wanita itu hanya bisa geleng-geleng kepala dengan tingkah putri mahkota kekaisaran Neverland itu.
Begitu Michelle keluar dari kamarnya, Sabina termenung menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya langsung melayang pada mimpi yang ia alami.
Soal jantung pohon kehidupan, Brian bilang kalau jantung pohon kehidupan selama ini tidak pernah bermasalah. Namun, akhir-akhir ini jantung pohon kehidupan perlahan-lahan menjadi kering tanpa sebab.
Berdasarkan mimpi yang ia alami selama ini, sepertinya Cliodhna ingin menyampaikan sesuatu. Cliodhna seolah memberi tanda bahwa jantung pohon kehidupan sedang tidak baik-baik saja.
Dan dengan rusaknya jantung pohon kehidupan, seolah-olah kekaisaran Neverland akan turut hancur. Sepenting itu jantung pohon kehidupan bagi kekaisaran Neverland.
Yang paling penting lagi bagi Sabina adalah kenapa Cliodhna harus menarik dirinya ke dunia ini sebagai penerima pesan-pesannya melalui mimpi? Seistimewa itukah dirinya ini? Sabina terkikik geli akan pikirannya sendiri.
Pegal karena terus berbaring, Sabina berusaha untuk duduk dan langsung meringis saat bahu kanannya tidak sengaja bergerak berlebihan.
"Sudah tahu bahumu terluka, tapi malah banyak bergerak."
Sabina menoleh dan terlihat Brian yang masuk ke dalam kamarnya dengan membawa nampan berisi makanan.
"A-aku hanya ingin duduk. Aku pusing jika terlalu lama berbaring."
Brian meletakkan nampan tersebut di atas meja kecil samping ranjang, lalu mendekat pada Sabina dengan posisi yang sedikit ambigu.
"P-putra mahkota mau apa?" tanya Sabina dengan panik. Tidak mungkin kan putra mahkota kekaisaran Neverland ini ingin berbuat yang aneh-aneh di saat ia sedang sakit?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend of Neverland
FantasyDunia ini tidak ada ujungnya, dia adalah permulaan, juga merupakan akhir.