Di toko buku saat ini, ada seorang gadis terus berteriak yang membuat semua pengunjung menolehkan kepalanya kepada sumber suara.
"Aaaaa awasss pergiiii jangannn sentuhhhhhh hiks hiks abanggg tolongg" teriak syarla sambil menangis histeris.
Pandangan itu tak luput dari salsa dan nabilla yang ada di tempat ini sekarang.
"Ca lihat, itu dia teriak-teriak kasian deh. Kayak nya dia lagi stress deh ca, kayak orang gila gitu" ucap nabilla kepada salsa.
"Iya nab, mana orang-orang malah ngelihatin doang lagi. Ayok bantu tenangkan nab dia sendirian deh itu kayaknya" salma yang tidak melihat bahwa ada sang supir yang panik menelpon majikannya agar segera datang.
"Gak mau ahh ca, yang bener aja. Nanti dia cakar kita gimana?" Tolak nabilla
"Gak nab aman, itu dia pasti ada yang buat dia kaget jadi teriak gitu. Ayok bantu nenangin" bujuk salsa
"Ya udah ayo" ucap nabilla malas sembari melangkahkan kaki nya menghampiri syarla.
"Heyy sssttt tenang yaaa" salsa menenangkan syarla. Tapi syarla terus berteriak.
"Pergiiii jangan sentuhhhh. Abangg adekk takutt hiks" teriak syarla menutup kedua telinganya.
"Ssttt tenang yaa, sebentar lagi abang kamu pasti datang kok tenang ya" ucap salsa
"Iya tenang yaa ga usah takut kami orang baik" nabilla ikut menenangkan. Syarla mulai tenang tapi terus menangis ketakutan sambil memanggil nama abang nya.
Mang ujang kini mendekat kepada syarla lalu mengatakan.
"Non sabar ya tuan masih dijalan sebentar lagi datang" syarla masih menangis tapi tidak sehisteris tadi.
"Neng nuhun yaa sudah di bantu tenangin" ucap mang ujang kepada salsa dan nabilla.
"Sama-sama mang" ucap salsa dan nabilla.
"Mang ini bisa begini pasti ada pemicu trauma, ada bawa obat penenangnya mang? Tanya salsa kepada mang ujang.
"Ada neng tapi di mobil, bentar mamang ambil dulu" mang ujang langsung berlari ke mobil untuk mengambil obat.
"Kamu kok tau sih ca? Dia lagi stress gini?" Bisik nabilla polos.
"Nab sstt" salsa memberi kode agar nabilla tidak bertanya tanya hal yang sensitif di hadapan syarla.
"Nanti aku ceritain" jawab nya lagi dan di balas anggukan oleh nabilla.
Seorang pria berkemeja putih dengan jas hitam melangkah lebar dan berlari dari parkiran mall. Mata nya terus menatap lurus ke depan mencari gadis yang ia cari, dengan segala kekhawatiran yang ada di kepalanya. Matanya tertuju pada toko buku yang sudah ramai di kelilingi oleh orang- orang. Kakinya melangkah dan menerobos masuk di segerombolan orang.
"Adekk" panggil Lian menatap syarla khawatir.
Syarla mengalihkan pandangan nya ke Lian. Tidak hanya syarla, salsa dan nabilla pun ikut mengalihkan pandangannya kepada pria yang baru saja datang.
"Abangggg hiks hiks adek takuttt dia datang lagii. Dia mau tarik tarik tangan adek, dia ada disini bang dia ikutin adek" adu syarla memeluk lian erat, tangisnya kembali pecah dan kembali histeris.
"Ssstt tenang yaa ada abang disini. Gak usah takut dia udah gak ada lagi dek tenang yaa, cala aman disini." lian menenangkan dan terus memeluk adiknya dengan usapan lembut di punggungnya.
"Obat adek mana? minum dulu ya obatnya?" Tanya lian yang tidak di jawab oleh syarla tapi malah di jawab oleh salsa.
"Ee maaf om, eh pak itu tadi mamang nya lagi ambilin obat di mobil" jawab salma yang hanya di tatap tajam oleh lian. Salma dan nabilla reflek menunduk takut ketika ditatap tajam oleh lian.
Tak lama mang ujang datang membawa obat juga air mineral.
"Ini neng obatnya, eh tuan sudah datang" sambil menyerahkan obat nya kepada salsa, iya mang ujang malah memberikan obat dan air kepada salsa. Mang ujang juga reflek sekaligus panik. Karna kini ia sudah takut di tatap oleh lian dengan tajam. pasti habis ini dia akan di marahi habis-habisan oleh lian.
"Eee kamu minum obat dulu yaa" ucap salsa lembut.
Syarla melepaskan pelukan dari lian dan meminum obat yang di berikan oleh salsa."Makasih" ucap syarla pelan.
"Sama-sama" balas salsa dengan senyum manis nya sambil mengelus lengan syarla. Ini semua tidak luput dari pandangan lian, baru kali ini syarla mau ber interaksi dengan orang baru yang dimana kondisinya saat ini sedang kambuh.
"Ma ma maaf tuan, sa saya tad-" ucap mang ujang terputus.
"Pulanggg!!" Bentak lian.
Bentakan lian kepada mang ujang Membuat salsa dan nabilla kaget setengah mati. Mang ujang pun langsung pergi meninggalkan mereka semua, sebelumnya ia menatap salsa dan nabilla dengan senyuman sambil menganggukkan kepala sebagai tanda terimakasih dan pamit. Salsa dan nabila pun mengangguk paham.
"Hati-hati ya mang" ucap nabilla
"Adek udah baikan? Kita pulang sekarang ya?" Ucap lian lembut kepada adiknya. Dan di angguki oleh syarla. Lian terus menggenggam tangan adiknya dan hendak beranjak pergi begitu saja tanpa memperdulikan nabilla dan salsa.
"Heh dasar gak tau terimakasih udah di tolongin main nyelonong aja ni orang. Mana serem banget lagi mukanya kayak om om, caca juga kebaikan banget dah jadi orang mau nolongin orang gila stress kayak gini" batin nabilla
Baru satu langkah, kaki lian terhenti karna tangan nya di tahan oleh syarla. Syarla menatap salsa dan nabilla lalu mengucapkan "makasih ya kak" ucap syarla sambil tersenyum manis yang langsung di balas juga dengan salsa.
"Sama sama. kamu sehat-sehat ya" balasnya dan nabilla hanya senyum, karna bete dengan orang yang seperti om om ini siapa lagi kalau bukan lian.
Lalu lian dan syarla langsung pergi meninggalkan mereka. begitu juga nabilla dan salsa yang langsung ke kasir untuk membayar buku yang mereka beli.
###
Maaf untuk penulisan yang typo dan penempatan EYD yang belum tepat.
Boleh berikan saran juga kritikan ke aku di komen ya.
Selamat membaca💙.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry For Your Grudge
General FictionTerpaksa menikah untuk menebus semua kesalahan dimasa lalu yang bahkan dia sendiri pun tidak tahu apa yang terjadi. Ia hanya sebagai korban dari semua ini, dinikahi dengan laki laki yang hidup nya sangat dingin, penuh dendam dan tidak percaya cinta...