Terpaksa menikah untuk menebus semua kesalahan dimasa lalu yang bahkan dia sendiri pun tidak tahu apa yang terjadi. Ia hanya sebagai korban dari semua ini, dinikahi dengan laki laki yang hidup nya sangat dingin, penuh dendam dan tidak percaya cinta...
Matahari telah berganti bulan, dimalam hari ini ada sepasang suami istri bersama adik kesayangan mereka sedang menuju ke salah satu tempat yang didalamnya terdapat berbagai macam hiburan menyenangkan. Diantaranya seperti bianglala, komidi putar, kora-kora, pecahin balon, ayunan putar dan berbagai macam permainan yang lainnya.
"Adek gak papa?" tanya salsa kepada syarla yang sedari tadi hanya diam di mobil sambil melihat ke arah luar jalanan.
"Cala takut kak,,," ucap syarla pelan.
"Sini lihat kaka" salsa menarik dagu syarla agar mata mereka saling bertemu.
"Cala gak perlu takut, cala gak sediri. Ada kaka sama abang yang selalu temani cala" ucap salsa sambil mengelus lembut kepala adik iparnya.
"Tapi abang sama kaka gak akan tinggalin cala sendirian kan?, cala takut ditinggal sendirian kayak waktu itu" tanya syarla menatap salsa dengan raut wajah yang penuh ketakutan.
"Abang janji gak akan biarin cala sendirian lagi" kini lian yang berucap sambil fokus menyetir.
"Kaka gak mungkin biarin adik kaka yang manis ini sendirian di pasar malam" ucap salsa menoel hidung syarla.
"Beneran ya kak? Bang?" tanya syarla.
"Bener" jawab keduanya bersamaan.
Selang beberapa menit kemudian mereka telah sampai di tempat tujuan yaitu pasar malam. Lian dan salsa bergegas melepas seatbelt yang mereka kenakan tapi syarla, ia masih diam di tempat dengan tangan nya yang sudah mulai dingin.
"Dek? Ayo!" ajak lian.
"Cala takut" ucap syarla pelan.
"Kita coba pelan-pelan ya dek" ucap salsa lembut.
"Everything will be okey, percaya sama abang ya" ucap lian menatap mata adiknya lekat, seolah memberi kepercayaan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Syarla mengangguk, menetralkan semua pikiran buruknya. Ia harus segera bangkit dan memulai hidup nya seperti dulu lagi. Ia juga kangen dengan dirinya yang dulu, ia kangen berantem kecil dengan abangnya dan bisa pergi kemanapun tanpa rasa takut menyelimuti pikirannya.
"Okey cala turun" ucap syarla.
"Pinter" ucap lian mengelus kepala syarla dengan senyum di bibir nya.
Akhirnya mereka keluar mobil dan melangkahkan kakinya ke dalam tempat permainan malam itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mata syarla berbinar ketika melihat banyak sekali lampu-lampu yang menghiasi tempat permainan ini. Sudah terlalu lama sekali syarla tidak bermain ke tempat ramai dan seru seperti ini lagi.
"Ternyata seru juga ya lihat orang-orang main di perahu itu hahaha. Mukanya pada ketakutan tapi ada juga yang kesenengan" ucap syarla sambil tertawa melihat berbagai macam ekspresi orang yang menaiki wahana kora-kora.
