8

4.1K 248 4
                                    

Dentingan sendok mengisi ruang makan di kediaman lian, seperti biasa setiap pagi penghuni rumah ini akan sarapan bersama.

"Jadi semalam pulang jam berapa bang?" tanya yati.

"Sekitar jam 12 an bun" jawab lian.

"Malem amat bang? Sampe jam segitu emang banyak banget ya kerjaan abang? Tanya cala.

"Iya lah dek kalau gak banyak juga gak akan pulang lama" jawab lian bohong karna sebenarnya lian fokus ke denis dan salsa, bukan benar-benar kerja. Sepulangnya pun lian lebih memilih minum dulu bersama nando.

"Iya juga ya, hehehe" nyengir cala

Jujur saat ini lian ragu untuk berbicara kepada ibu dan adiknya tentang dia yang akan menikahi salsa. Takut kalau bundanya curiga kenapa tiba-tiba sekali pasti pikir bundanya.

"Ehem. Bun, dek ada yang mau abang bicarakan" ucap lian dengan serius.

"Bicara apa bang? Ada masalah?" Tanya bunda.

"Iya tumben banget" ucap syarla.

"Abang mau menikah minggu depan" ucap lian santai.

"HAH? NIKAH? ABANG GAK SALAH? ABANG BENERAN GAK BERCANDA KAN? KO GAK PERNAH BILANG SAMA CALA KALAU ABANG PUNYA PACAR? EMANG ADA PEREMPUAN YANG MAU SAMA GALAKNYA ABANG? TERUS, KENAPA BARU H-7 BARU BILANG? jawab bang!" tanya cala yang shick sheck shok kaget.

Lain dengan bundanya, yang merasa senang karna akhirnya anaknya mau membuka hati untuk wanita.

"Alhamdulillah, abang serius mau menikah? Sama siapa? Kok gak dikenalin dulu sama bunda? Hm?" Tanya yati beruntun.

Lian lega karna sepertinya bunda nya tidak curiga tentang pernikahan yang tiba-tiba ini.

"Bentar, abang jawab yang mana dulu ini satu satu dong tanya nya"

"Ish abang serius" Ucap syarla penasaran.

"Jadi gini. Sebenarnya udah lama bun, dek cuman abang gak cerita aja ke kalian. Kenapa abang baru bilang sekarang ya biar surprise aja gitu. Tenang deh semuanya udah siap, bunda dan adek tinggal datang, pake baju bagus dan duduk manis. Kita intimate aja gak usah besar-besar pestanya"

"Setelah abang pikir gak ada salah nya juga ucapan bunda kemarin malam abang emang udah waktunya buat menikah" ucap lian berbohong.

"Bang ini beneran? Abang serius? Siapa bang? Apa dia perempuan yang baik-baik? Tolong pertemukan dulu dong bunda sama calon mantu bunda masak bunda gak kenal sama mantu bunda sendiri" ucap yati penasaran bagaimana wujud calon mantunya nanti.

"Bener tuh bun. Masak iya cala gak kenal sama kaka ipar sendiri" timpal syarla

"Bun abang serius kapan abang pernah main-main. Semoga dia beneran perempuan yang baik dan sesuai dengan kriteria bunda sama adek. Malam ini rencananya abang kenalkan ke bunda dan adek, bunda sama adek bisa?" Tanya lian.

"Bisa gak bisa harus bisa lah bang kita mau kenalan ini, gimana bentukan calon kakak ipar cala" jawab syarla.

"Bunda sudah pasti bisa bang buat calon mantu, nanti abang ajak kesini ya jam tujuh malam nanti bunda sama bibi masak lebih buat makan malam. Bunda tunggu yaa" jawab bunda excited.

"Ya udah, abang ke kantor dulu ya bun takut macet nanti telat" mencium tangan yati.

"Iya bang hati-hati ya" jawab yati.

"By dekk sekolah yang bener. Abang duluan" sambil mengacak rambut adiknya.

"Abangggggg rambut cala rusakk" teriak syarla.

Sorry For Your GrudgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang