52

5.3K 700 190
                                    


"Trimakasih banyak ya pak Handoko, sekali lagi saya minta maaf karena sudah merubah jam pertemuan kita secara mendadak tadi" ucap lian seraya menjabat tangan klien nya.

"Sama-sama pak Arlian, tidak perlu minta maaf. Saya sudah biasa dengan banyak nya perubahan jadwal pertemuan dengan klien secara tiba-tiba" ucap handoko membalas uluran tangan lian.

"Kalau begitu saya permisi ya pak Arlian, sampai bertemu besok untuk melanjutkan pembahasan proyek tadi" lanjutnya.

"Iya pak, hati-hati di jalan" balas lian dengan senyum.

Handoko dan team mulai melangkah pergi keluar meninggalkan ruang meeting di kantor cabang lian ini.

Lian melirik Nando yang masih saja menampakkan wajah masam nya, lian tau pasti karena ulahnya tadi pagi yang membuat nando jadi kesal dengan nya.

"Udah napa sik, nama nya juga baru baikan. Jadi pengen nya berduaan terus sama salsa, masa gitu aja gak ngerti" ucap lian.

"Niminyi jigi biri biikin, misi giti iji gik ngirti. Alah tai lu"

"Hahahahahaha"

Lian tertawa terbahak melihat nando, bukannya merasa bersalah dan meminta maaf, lian malah asik mentertawakan sahabat nya yang kesal.

"Teruss... Terusss... Terus aja, besok-besok kagak lagi gua bantu kabarin tu klien. Biar aja batal sekalian kerjasama nya, biar mampus lu"

"Hahaha ya makanya lu nikah ege, biar ngerti rasanya"

"Heh setan, kalau ada jodohnya sekarang gue juga mau nikah detik ini juga. Tapi sekarang kan emang belum ada, siapa yang mau gue nikahin?!. Hah??!! Patung roro jonggrang??!"

"Hahaha, Iya-iya udah santai dong, nanti gua suruh salsa bujuk nabilla ya. Udah ya, tenang aja lu" balas lian dengan tawa yang masih terdengar.

"Gak perlu, gue bisa sendiri" ucap nando yang masih terdengar kesal.

Lian sebenarnya masih ingin sekali mengeluarkan suara tawa nya depan nando, tapi lian rasa ini sudah cukup. Kasihan juga sahabatnya kalau di lihat-lihat, lian jadi tidak tega jika harus menjahili nya lagi.

"Ya udah, gue minta maaf deh. Besok-besok gue gak akan gini lagi, gue akan on time mulai besok dan hari-hari berikutnya" ucap lian.

"Bener yak?"

"Iyee"

"Bukan apa-apa li, gue seneng lihat kalian berdua sekarang makin deket dan makin harmonis hubungannya. Tapi lo harus tau waktu ya setan, waktunya kerja ya kerja li. Jangan sampai gue yang di maki-maki klien lagi karna lo ubah jam meeting seenak jidat lo" ucap nando.

"Iya gue kan udah minta maaf, gua udah tau gue salah. Toh pak handoko juga aman aja kan?" balas lian, dan Nando hanya diam enggan untuk menjawab. Ia bukan masih kesal ke lian, tapi ia masih gengsi saja.

"Mending lu sekarang bantuin gue buat cariin tempat buat gue jalan-jalan sama salsa nanti" pinta lian.

"Heh!! gue aja be-"

"Dua menit lagi gua transfer ke rekening lo" ucap lian memotong pembicaraan nando.

Suara notifikasi dari ponsel nando pun berbunyi, segera ia membuka ponselnya. Dan benar saja, lian sudah mentransfer sejumlah uang untuk dirinya.

"Seratus juta? Seriously? Are u kidding me?" tanya nando tak percaya. 

"Bercanda dari mana, itu udah masuk ke rekening lo ya setan, buta lo?" jawab lian.

"Hehehehe, kaget dikit. Ini kan bukan tanggal lagi gajian" ucap Nando dengan cengir nya.

"Anggap aja itu buat tanda permintaan maaf gua, sekaligus lu gua tugasin untuk cari tempat-tempat bagus yang harus gua datangin sama salsa nanti" ucap lian.

Sorry For Your GrudgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang