Lian sedang bersiap untuk pergi keluar rumah, malam ini ia berniat ke mall untuk membeli pulpen di Gramedia. Jika kalian bertanya mengapa beli pulpen harus di mall atau gramedia? Jawabannya karena bukan pulpen biasa yang ingin lian beli. Jangan lupakan lian yang CEO, sudah pasti ia butuh pulpen mahal untuk menandatangani berkas-berkas perjanjian kerjanya yang penting. Oleh sebab itu ia juga butuh pulpen yang memiliki kualitas tinta yang bagus.
"Sa ikut saya yuk? Kita ke mall malam ini" ajak lian ke salsa yang sedang terduduk bersandar di head board kasur.
Salsa mengernyit heran, sejak kapan lian akan mengajaknya untuk jalan. Hampir 3 bulan pernikahan mereka tak sama sekali lian mengajak salsa pergi kemanapun selain tempat tertentu yang sudah di rencanakan oleh ibu mertuanya.
"Sa mau ya, biar kamu gak di rumah sendirian" ajak lian lagi.
"Salsa udah biasa sendiri" jawab salsa tanpa menoleh ke arah lian.
"Yahhh,,,," lian menampakkan wajah sedihnya.
"Itu kan biasanya sa, sekarang mau ya jalan sama saya. Please kali ini aja, saya pengen beli pulpen ditemenin kamu" ucapnya lagi.
"Saya janji kok cuma sebentar aja, saya juga janji bawa mobil nya gak ngebut lagi dan saya janji setelah beli pulpen kita langsung pulang" mohon lian, terdengar seperti merengek ke salsa.
Salsa yang melihat lian pun aslinya gemas, lian seperti anak kecil yang merengek untuk ditemani oleh ibunya. Tapi salsa dengan sekuat tenaganya untuk tetap terlihat dingin di hadapan lian yang sudah menampakkan wajah memelasnya.
"Ck iya udah sebentar salsa pake jilbab dulu"
Mendengar itu, lian tersenyum dengan penuh kemenangan, akhirnya salsa mau berjalan dengannya. Dan akhirnya ada juga waktunya untuk ia bisa berdekatan dengan salsa. Walau mungkin salsa terpaksa, tapi tidak papa daripada tidak sama sekali.
"Okey cantik, saya tunggu di bawah ya" ucap lian langsung berlalu pergi menunggu sang istri yang sedang bersiap.
Beberapa menit setelahnya, salsa juga sudah siap. Saat nya ia turun dan menemui suaminya yang sudah menunggunya di ruang tamu.
"Ayo!" ucap salsa dari belakang lian.
Lian pun menengok, dilihatnya sudah ada istrinya yang berpakaian rapi dan terlihat sangat cantik dengan balutan hijab di kepalanya.
"Cantik banget sih" ucap lian sambil memandangi salsa dengan tatapan memuja.
"Cepetan mas sebelum salsa berubah pikiran" ancam salsa, salsa sengaja berkata demikian untuk menutupi salting nya saat lian mengatakan dirinya cantik.
"Okey legooo istri" ajak lian sambil menggandeng tangan salsa ke mobil.
***
Sekitar 38 menit di perjalanan mereka telah sampai di salah satu mall yang ada di jakarta. Dari sebelum berangkat ke mall tadi, lian terus melakukan love language nya ke salsa yaitu act of service. Dari memasangkan seatbelt, membukakan pintu dan sekarang ia lakukan lagi saat sudah sampai di parkiran mall. Salsa hanya diam dan sesekali menggelengkan kepalanya saat lian melakukan itu semua, karena salsa belum pernah mendapatkan perhatian ini sebelumnya, jadi menurut salsa, lian sangat terkesan lebay dan berlebihan dalam melakukan itu untuknya.
Kini salsa dan lian juga sudah masuk ke dalam mall. Dengan tangan yang saling bertaut mereka menuju salah satu toko buku yang menjual pulpen yang lian inginkan yaitu gramedia.
"Mas bisa gak, gak usah pegang-pegang tangan salsa. Lepasin mas!!" protes salsa sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman lian.
Salsa masih marah dan tidak suka jika lian memegang tangannya. Apalagi lian selalu memegang tangannya sedari tadi dan sekarang orang-orang di mall jadi memperhatikan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry For Your Grudge
Художественная прозаTerpaksa menikah untuk menebus semua kesalahan dimasa lalu yang bahkan dia sendiri pun tidak tahu apa yang terjadi. Ia hanya sebagai korban dari semua ini, dinikahi dengan laki laki yang hidup nya sangat dingin, penuh dendam dan tidak percaya cinta...