21

7K 436 65
                                    

Salsa terus mengelus surai milik syarla, adiknya begitu nyaman sekali tidur berada disampingnya.

Berbeda dengan dirinya, matanya sulit sekali untuk terpejam. Ia masih memikirkan cerita pahit tentang keluarga lian, ia masih tidak menyangka kejadian buruk itu bisa terjadi kepada gadis kecil semanis syarla.

"Kaka gak nyangka hal itu bisa terjadi sama gadis semanis kamu dek."  ucap salsa ke syarla yang sudah terlelap dalam tidurnya.

Setelah mengucapkan itu, salsa memutuskan ke dapur untuk menghilangkan rasa hausnya.

Tangannya bergerak mengambil gelas, lalu menuangkan air bening itu ke dalam gelas yang ia pegang.

"Caca,,,,"

"Eh bunda,,,"

"Cantik" ucap yati sambil mengelus rambut salsa yang terurai.

Salsa baru menyadari itu, ia baru tersadar jika ia belum memakai hijabnya. Ia memegang kepalanya dengan ekspresi wajah kagetnya di hadapan yati.

Yati juga kaget saat ke dapur melihat ada perempuan berambut panjang yang asing baginya. Ini juga pertama kalinya ia melihat salsa tanpa mengenakan hijab dikepalanya.

"Kok kaget gitu?!. Bunda kan perempuan nak gak papa dong lihat rambut mantu bunda?" ucap yati

"Iya bunda" jawab salsa nyengir.

"Pasti lian suka banget ya sama rambutmu nak?. Lian suka sekali sama perempuan yang rambutnya panjang, apalagi hitam pekat seperti ini tidak di warnai" ucap yati yang masih terus membelai rambut salsa.

Salsa yang mendengar itu dari mulut yati lagi-lagi hanya bisa tersenyum tipis sebagai jawabannya. Jangankan menyentuh melihatnya saja sepertinya lian tidak akan sudi, pikir salsa.

"Bunda kok belum tidur?" tanya salsa mengalihkan pembicaraan.

"Bunda belom bisa tidur nak, makanya bunda ke dapur mau ambil minum juga" jawab yati.

"Caca sendiri kenapa belum tidur? Gak bisa tidur ya gak di peluk sama lian?" tanya yati, lagi-lagi yati sengaja menggoda salsa.

"Eee enggak bun, caca gak bisa tidur mungkin belum terbiasa sama suasana nya aja" jawab salsa ragu.

Yati seperti menyadari ada yang aneh dalam rumah tangga anaknya ini. Ia sudah curiga sedari awal, apalagi saat malam pertama mereka nginap di rumah yati. Yati melihat bantal yang ada di sofa kamar lian, ia menjadi curiga jika mereka tidur tidak dalam satu ranjang. Apalagi jika mereka sedang membicarakan soal anak, lian dan salsa jadi terlihat sangat aneh seperti memang ada yang ditutupi dari yati. Tetapi yati tetap terus positif thinking, mungkin ini hanya perasaannya saja yang terlalu berlebihan dan ikut campur rumah tangga anaknya.

"Ca,,"

"Hm, iya bunda?"

"Caca sama lian baik-baik aja kan?" tanya yati menatap mata salsa lekat.

Salsa terkejut mengapa mertuanya tiba-tiba menanyakan hal ini padanya. Tapi salsa harus terlihat biasa saja untuk menutupi semuanya.

"Baik bun, caca sama mas lian baik-baik aja kok" jawab salsa.

"Lian gak kasar kan sama caca?"

Deg

Lagi-lagi pertanyaan yati tepat sasaran. Seolah-olah yati mengetahui apa yang terjadi di antara rumah tangga salsa dan lian. Salsa harus menjawab apa sekarang dengan yati?. Ingin sekali salsa berkata jujur untuk meminta bantuan, tapi jika ia jujur apa ada jaminannya lian tidak akan menghukum dirinya nanti jika mengadukan semuanya pada yati?.

Sorry For Your GrudgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang