23

5.9K 462 98
                                    


Salsa mengerjapkan matanya, menetralkan cahaya lampu kamar yang masih menyala dari tadi malam. Salsa menoleh ke arah jam dinding, jam sudah menunjukkan pukul 04:48 artinya subuh sudah menyapa.

Salsa beralih menoleh ke arah lian yang masih setia memeluknya sedari malam. Senyum terukir dari bibir salsa melihat lian yang begitu nyaman memeluknya, salsa pun mengakui tidurnya semalam sangat nyenyak karna di peluk lian semalaman.

Salsa hendak bangkit dari tidurnya, ia harus segera mandi, sholat, membuatkan sarapan dan menyiapkan keperluan suaminya. Pelan-pelan salsa melepaskan tangan lian yang melingkar di perutnya, tapi tangan itu justru semakin erat memeluknya.

Kembali lagi salsa melakukannya, kali ini benar-benar pelan ia tak mau sampai lian terganggu dari tidur nyenyak nya. Dan berhasil, salsa berhasil terbebas dari pelukan lian. Tak pikir lama salsa langsung mandi dan memulai aktifitas yang biasanya ia kerjakan.

Setelah selesai mandi dan berpakaian salsa lebih dulu sholat subuh duluan, setiap hari ia selalu begini. Karena ia tau jika lian memang tak pernah mau mengimami nya sholat.

"Assalaamu alaikum wa rahmatullah"

Salsa mengucapkan salam sambil menengok ke kanan dan ke kiri dalam sholatnya. Setelah selesai sholat dan berdoa, salsa mulai membangunkan lian yang masih tertidur. Kini gantian lian yang harus mandi dan segera melaksanakan sholat subuh.

"Mas bangun yuk"

"Mas lian bangun yuk, udah pagi mas. Udah waktunya ke kantor" ucap salsa sambil menepuk lengan lian.

Tidur lian terusik ketika ada yang menepuk lengannya. Perlahan ia mulai mengerjapkan matanya dan menetralkan cahaya lampu yang ada di kamar nya. Lian bangkit dan mengubah posisinya menjadi duduk sambil melihat salsa yang masih berdiri di hadapannya.

"Kamu udah sholat?" tanya lian dengan suara khas bangun tidur.

Tak biasanya lian menanyakan ini, pria itu biasanya langsung berlalu pergi ke kamar mandi setelah di bangunkan. Tapi kenapa pagi ini ia menanyakan hal yang tidak pernah ia tanyakan sebelumnya.

"Sudah mas" jawab salsa. Salsa pun bingung mengapa lian tiba-tiba menanyakan ini, padahal lian tak pernah peduli dengan salsa yang sudah sholat apa belum.

"Buruan mandi gih mas, nanti keburu telat subuhan nya. Takut keduluan matahari terbit" ucap salsa melihat lian yang masih duduk di kasurnya.

Akhirnya lian pun mengangguk dan menurut sama ucapan salsa. Lian segera mandi dan salsa mulai menyiapkan pakaian lian untuk ke kantor. Lalu merapikan kasur bekas ia dan suaminya tiduri semalam. Salsa kembali mengingat kejadian semalam, lian yang memeluknya erat dan tak ingin lepas. Salsa senang akhirnya ia bisa tidur satu ranjang  bersama lian.

"Salsa gak tau tadi malam mas lian kenapa tiba-tiba minta peluk.  Walaupun mungkin pelukan itu hanya sekedar pelukan rasa bersalah, tapi salsa seneng akhirnya kita bisa tidur satu ranjang" ucap salsa pelan. 

***

Lian menuruni anak tangga dengan membawa jas di lengan sebelah kirinya. Ia menuju meja makan yang tentunya sudah ada salsa disana.

Salsa berusaha senyum dihadapan lian walau ia masih takut, ia harus menyambut suaminya dengan senyuman manis di pagi hari.

"Selamat pagi mas"

Lian hanya mengangguk, apakah lian akan kembali mode cuek lagi setelah tadi malam tidur minta dipeluk? Eh ralat memeluk salsa lebih tepatnya.

"Ini sarapannya mas" ucap salsa menaruh piring sarapan di hadapan lian.

"Hari ini saya harus turun ke lapangan langsung, ngecek proyek saya yang lagi bermasalah. Dan saya akan pulang tengah malam, jadi gak perlu ditungguin" ucap lian.

Sorry For Your GrudgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang