Sesekali lian memperhatikan salsa yang tengah ketiduran di samping kursi kemudinya. Istri kecilnya ini tertidur setelah makan mie ayam yang mereka beli tadi. Wajah salsa terlihat begitu teduh dan tenang dalam tidurnya, jarang lian melihat wajah salsa yang seperti ini karena jika salsa bangun sudah pasti lian hanya bisa melihat wajah ketakutan salsa saat berbicara dengannya. Lian pun juga tau bahwa selama ini salsa hanya berpura-pura tetap senyum dihadapannya padahal aslinya salsa takut jika menatap mata lian.
"Udah gue siksa tapi ni bocah masih aja baik sama gue. Apa udah waktunya gue baik juga sama dia?" Batin lian.
Lian menghentikan laju mobilnya tepat di garasi rumahnya, mereka telah sampai setelah berbelanja bulanan. Lian kembali menatap salsa yang masih tertidur di kursi mobil.
"Apa gue gendong aja ya?" batin lian.
Lian melepas seatbelt nya, ia keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil salsa. Lian melepaskan seatbelt yang salsa pakai, kedua tangannya
hendak menggendong salsa masuk ke rumah, tetapi belum sempat lian menggendongnya salsa telah terusik karena tangan lian yang menyentuh kakinya."Engggh"
Lian mendengar suara salsa langsung menghentikan niatnya untuk menggendong salsa. Ia tak mau jika nanti salsa tahu bahwa lian perduli dengannya.
"Bangun udah sampai" ucap lian dingin
"Maaf mas salsa ketiduran" ucap salsa dengan suara bangun tidur.
"Cepet buka pintu rumah, saya masukin barang belanjaan" titah lian
Salsa mengangguk mendengar perintah lian, dengan cepat salsa membuka pintu rumahnya lebar dan membantu lian membawa barang belanjaannya.
Lian menaruh semua barang belanjaan itu ke dalam rumah dan menaruhnya di meja dapur.
"Makasih ya mas" ucap salsa ke lian
Lian hanya diam tak menjawab apapun, ia hanya duduk bersandar di kursi meja makan. Lian merasa lelah juga belanja bulanan di siang bolong seperti ini mana matahari begitu terik.
"Minum dulu" salsa menyodorkan segelas air es di hadapan lian, lian pun langsung meneguk air es itu.
Salsa tersenyum melihat lian yang kehausan dan kepanasan habis mengangkat banyak barang belanjaannya. Salsa mengambil beberapa lembar tisu, lalu mengelap dahi lian yang penuh dengan keringat.
"Cape ya mas, sampai keringatan gini" ucap salsa sambil mengelap keringat lian dengan sayang.
Lian kembali tertegun dengan apa yang salsa lakukan untuknya, salsa mengelap keringatnya dengan lembut sambil berdiri di hadapannya, lian dapat melihat jelas wajah cantik itu dari arah bawah.
Lian menahan tangan salsa agar berhenti mengelapnya.
"Saya bisa sendiri" ucap lian dingin.
"Okey"
Lian mengambil alih tisu di tangan salsa lalu ia lap sendiri keringatnya yang bercucuran.
"Setalah ini harus langsung ganti baju ya mas, habis dari luar pasti banyak kuman. Nanti salsa siapin baju gantinya" ucap salsa.
"Makasih ya udah anterin salsa belanja. Nanti kalau udah ganti baju, langsung salsa buatin brownis coklat yang mas pengen" ucap salsa lagi seperti ibu yang memerintahkan anak laki-laki nya agar mau berganti baju.
"Serius nih gue diginiin? Dipikir gue bocah" Batin lian
"Iya saya tau, saya bukan anak kecil!" Ucap lian langsung berlalu pergi meninggalkan salsa.
***
Sesuai apa yang telah ia janjikan ke lian, salsa akan membuatkan request suaminya yaitu kue coklat atau yang biasa kita sebut brownis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry For Your Grudge
Ficción GeneralTerpaksa menikah untuk menebus semua kesalahan dimasa lalu yang bahkan dia sendiri pun tidak tahu apa yang terjadi. Ia hanya sebagai korban dari semua ini, dinikahi dengan laki laki yang hidup nya sangat dingin, penuh dendam dan tidak percaya cinta...