35

6.9K 551 200
                                    

Pukul 07:46

Salsa mengerjapkan matanya akibat sinar matahari yang masuk dari celah gorden kamarnya. Tubuh salsa terasa lemas pagi ini, dengan pelan salsa mengucek matanya yang terasa susah sekali untuk terbuka.

Saat matanya sudah terbuka sempurna, salsa menoleh ke arah jam dinding. Ternyata pagi hari sudah menyapa, bahkan sinar matahari sudah menyinari sebagian ruangan kamarnya, sudah dipastikan jika salsa telat bangun atau kesiangan.

"Ya ampun udah siang"

Salsa langsung duduk dari tidurannya, tapi kepalanya terasa pusing. Salsa berniat bersandar di head board kasur sebentar untuk menahan pening di kepalanya, sebelum ia turun kebawah dan menyiapkan sarapan untuk suaminya. Tapi suara pesan notifikasi terdengar dari handphone nya.

Ting.

💌
Mas lian
"Sa, saya berangkat kerja dulu ya. Maaf saya gak pamit, kamu nyenyak banget tidurnya. Saya gak tega buat bangunin kamu" (06:58)

"Saya ada buatin kamu sarapan, tapi cuma roti sama buah strawbery kesukaan mu. Maaf kalau bentuknya gak cantik, saya gak biasa potong-potong buah soalnya. Sarapannya sudah saya taruh di samping nakas, di makan ya sa, biar perut nya gak sakit" (06:59)

"Sa, saya sudah sampai kantor ya. Kalau udah bangun sarapannya jangan lupa dimakan. Semoga kamu suka ya, maaf kalau rasanya gak enak di lidah mu. (07:47)

"Masih belum bangun ya? Ya udah gak papa istirahat aja kalau capek, gak usah dipaksa beberes kalau badannya berasa gak enak ya. Saya kerja dulu ya sa, baik-baik dirumah, sampai ketemu lagi nanti setelah saya pulang kantor" (07:48)

Begitu banyaknya pesan yang dikirim oleh lian untuknya, tapi salsa baru bisa mendengarkan notifikasi itu sekarang. Ternyata suaminya sudah berangkat kerja sedari 30+ menit yang lalu tanpa ia siapkan pakaian kantornya, bahkan suaminya tidak ia buatkan sarapan seperti pagi biasanya. Malah suaminya yang membuatkan sarapan untuknya. Salsa jadi merasa bersalah ke lian karena terlambat bangun, tidak biasanya juga salsa bisa kebo sekali saat tidur, apalagi badannya sering sekali mudah capek akhir-akhir ini, mungkin ini penyebabnya jadi terlambat untuk bangun.

Salsa menoleh ke arah nakas samping kasurnya, ternyata sesuai yang di katakan suaminya. Sudah ada sepiring roti dengan selai coklat dan toping buah strawberry kesukaannya. Bahkan lian juga sudah membuatkannya segelas susu hangat, entah dari mana pria itu bisa mendapatkan susu di daerah kekuasaannya, padahal seingat salsa ia tidak memiliki stock susu di dapurnya.

Senyuman terukir di bibir salsa, kemudian salsa malah terkekeh saat melihat potongan buah strawbery yang tidak sama rata bentuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyuman terukir di bibir salsa, kemudian salsa malah terkekeh saat melihat potongan buah strawbery yang tidak sama rata bentuknya. Salsa tau jika lian bukanlah pria yang biasa di dapur dan biasa memegang pisau, apalagi memiliki pengalaman untuk nya memasak. Tapi kali ini suaminya itu sudah mau effort membuatkannya sarapan dan mau memotongkan buah kesukaannya meskipun tampilannya tidak begitu cantik.

Sorry For Your GrudgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang