Setelah pulangnya nando dari kantor, sesuai dengan yang dikatakannya tadi ke lian ia ingin menjenguk lian yang sedang sakit.Tok tok tok
Suara ketukan pintu itu terdengar, mengalihkan fokus salsa dan lian yang hendak makan malam.
"Sebentar salsa buka pintu dulu mas" langsung ke pintu depan
Ceklek
"Ehh kak nando. Cari mas lian ya?" Tanya salsa basa basi
"Iya sal, katanya dia sakit?" Jawab nando
"Iya tapi alhamdulillah udah mendingan, mari masuk kak" salsa mempersilahkan nando masuk ke dalam rumahnya.
Kaki nando lebih dulu melangkah dan langsung menghampiri lian yang berada di meja makan. Salsa masih menutup juga mengunci pintu depan.
"Gimana keadaan lo? Masih pusing?" Tanya nando menepuk bahu lian.
"Udah aman, besok gue ke kantor" ucapnya melahap makan malamnya.
"Lo makan gih, pasti lo belom makan kan? ambil sendiri" tawar lian ke nando.
"Hehe tau aja lo" jawab nando dengan nyengir.
Salsa kembali datang dan menghampiri mereka berdua.
"Kak nando makan kak, bareng sama mas lian" salsa menawarkan ke nando.
"Eh iya sal. Gak papa kan gue minta makan disini?" Nando tak enak hati dengan salsa.
"Gak papa dong kak, ayo mari makan. Mau salsa bantu ambilin nasinya?" Tawar salsa lagi
"Ambil aja sendiri, gak usah manja" kini lian yang menjawab, entahlah ia tak suka jika salsa mengambilkan makan untuk laki-laki lain selain dirinya walaupun nando sahabatnya sendiri.
"Ck iya iya. Galak banget lo setan" jawab nando melirik lian.
Akhirnya salsa hanya menyimak dua manusia berbeda sifat ini. Sesekali salsa tertawa mendengar celotehan antara suami dan sahabatnya. Lian yang dingin tidak banyak ngomong bertemu dengan nando yang suka sekali berbicara dengan ceplas ceplos.
"Lo mau jenguk gue tapi gak bawa apa-apa buat gue?" Tanya lian becanda
"Ya lo kan dah kaya. Gue harus bawa apa lagi buat lo, semuanya juga lo udah punya" jawab Nando asal.
"Gak sopan, bilang aja lo mau minta makan kan" canda lian.
"Hehehe tu lo tau. Gue kan jarang makan masakan rumahan li lo tau sendiri" curhatnya karena nando memang lah hidup seorang diri. Dulu waktu lian belom menikah ia sering ke rumah lian untuk sekedar makan bersama dengan yati juga syarla. Yati pun sudah menganggap nando seperti anaknya sendiri.
"Iya gue bercanda. Nanti pulang bawa aja sisanya buat lo di apart" ucap lian menunjuk makanan yang dimasak oleh salsa.
"Gak papa?. Sal lo gak keberatan?" Nando memastikan karena sekarang sahabatnya bukan bujangan lagi.
"Gak papa kak, salsa malah seneng jadinya makanannya gak mubazir. Nanti salsa bungkus kan ya" ucap salsa dengan senyum ramahnya.
"Thanks ya sal"
"Sama-sama kak"
"Mmm masakan lo enak banget sal" puji nando dengan lahap memakan masakan salsa.
"Pantes lo gak pernah mau gue ajak sarapan diluar lagi" lanjut nando melirik lian
Salsa senang mendengar penuturan nando, ternyata selama ini suaminya memang tidak pernah lagi makan diluar selain makan siang di kantor. Salsa merasa bahagia lian sudah mau memasukkan makanan yang salsa buat ke perutnya, memang inilah tujuan salsa membuat lian terus bergantung padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry For Your Grudge
General FictionTerpaksa menikah untuk menebus semua kesalahan dimasa lalu yang bahkan dia sendiri pun tidak tahu apa yang terjadi. Ia hanya sebagai korban dari semua ini, dinikahi dengan laki laki yang hidup nya sangat dingin, penuh dendam dan tidak percaya cinta...