7

4.7K 269 14
                                    

Di perjalanan kini lian, nando dan denis berada dalam 1 mobil yang sama. Di ikuti juga oleh 2 mobil, yang dimana itu adalah mobil anak buah lian untuk menjaga denis ketika di rumah nanti takut denis akan melarikan diri. Lian sudah sepakat dengan denis untuk memberikannya waktu untuk berbicara dan menjelaskan kepada putrinya apa yang sudah terjadi dan mengabarkan dia harus dinikahkan secara paksa.

Lian menyetujui karna lian juga perlu berbicara dengan bunda dan adiknya, bahwa ia akan menikah. Tidak mungkin ia langsung datang membawa perempuan begitu saja tanpa menjelaskan apapun. yang ada bundanya kaget dan pasti curiga dengan apa yang lian rencanakan.

Mereka telah sampai di rumah kontrakan yang sangat sederhana. Rumah kecil yang di depan nya terdapat bunga bunga segar dan motor Scoopy yang terparkir di sebelah bunga itu. Sudah pasti bunga itu di rawat dengan baik, siapa lagi yang menanam dan merawat bunga itu kalau bukan salsa.

"Mari pak masuk" ucap denis mempersilahkan lian dan nando untuk masuk

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsallam. Ayah udah pul-" ucapan salsa terhenti kala melihat wajah ayah nya yang sudah babak belur karna ulah lian dan dia mengernyit heran kenapa ayah nya datang bersama 2 pria di samping nya

"Yahh ayah kenapa mukanya bisa begini?, ayah jatoh? Ayah di pukuli? Siapa yang udah mukulin ayah sampai jadi begini?" Tanya salsa panik mengusap lebam yang ada di wajah denis dan matanya sudah berkaca kaca ingin menangis.

Jujur saat ini nando malah merasa iba melihat salsa. Ada rasa kasihan terhadap salsa, dia bingung apa yang sebenarnya diinginkan oleh sahabatnya itu mau menikahi salsa secara tiba tiba.

"Ca udah, ayah gapapa ko tenang ya" ucap denis menenangkan.

"Mari pak silahkan duduk" ucap denis kepada lian dan nando, mereka langsung menaruh pantat nya ke kursi di rumah sederhana itu.

"Gak papa gimana sih yah ini muka ayah biru biru semua. Ini pasti sakit kan? Bentar caca ambilin kompresan dulu" salsa beranjak mengambil kompresan.

Sedangkan lian, ia hanya melihat interaksi antara denis dan salsa. Tidak ada rasa bersalah sama sekali sudah memukul denis sampai babak belur. Yang ia ingin saat ini hanyalah denis cepat mengatakan semua sekarang kepada salsa.

Salsa kembali membawa kompresan dan duduk di sebelah ayahnya. Tangan nya bergerak mengompres lebam yang ada di pipi denis.

"Cepat katakan!" desis lian melihat denis yang masih saja bungkam.

Salsa menoleh ke arah lian, mata mereka bertemu. Lian langsung menatap nya dengan tajam. Seketika salsa mengingat mata itu, mata yang menatap nya kemarin ketika di toko buku saat menolong seorang gadis yang kambuh akan trauma nya.

Salsa memutus tatapannya ke lian berganti menatap sang ayah, yang kini seolah meminta jawaban apa maksudnya laki-laki ini berucap 'cepat katakan'

Air mata denis kembali turun membasahi pipinya, tangan nya bergerak menggenggam erat tangan salsa dan berkata

"Ca tolong maafkan ayah nak"

"Ada apa sih yah? Mereka siapa?Kenapa ayah minta maaf? Ayah gak ada buat salah sama caca, kenapa minta maaf?" tanya salsa keheranan.

Akhir nya denis menceritakan semua apa yang terjadi, apa yang telah ia perbuat dahulu dan memberi tahu tentang pernikahan paksa yang di inginkan lian. Salsa benar-benar kaget, shock mendengar cerita ayahnya. Dia juga tidak percaya kenapa ayah nya bisa memiliki jiwa yang sekriminal itu, bahkan sampai setega itu membunuh orang lain dan lebih sakitnya salsa ia baru tahu bahwa kejiwaan ibunya terganggu karena ulah suaminya sendiri.

Salsa menangis pilu, hati nya terasa hancur entah bagaimana ia harus menyikapi ini. Ayahnya yang ia sayangi bisa berbuat hal keji terhadap orang lain bahkan membunuh istrinya sendiri secara tidak langsung. Dan sekarang ia harus bersedia untuk dinikahi oleh pria yang tidak ia kenali sebelumnya bahkan tidak tau siapa dia, hanya pernah bertemu sekali itupun tidak ada percakapan.

Sorry For Your GrudgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang