📍Yogyakarta.
Yogyakarta International Airport (YIA)Jam sudah menunjukkan pukul 18:15 WIB. Lian, salsa dan nando baru saja tiba dikota yang biasa dijuluki kota pelajar ini.
Setelah menunggu waktu 15 menit untuk mengambil barang mereka di bagasi pesawat, ketiga nya langsung keluar bandara untuk menunggu taxi yang sudah nando pesan.
Tidak butuh waktu lama, taxi itu datang dan siap mengantar mereka ke tempat penginapan yang sudah mereka booking.
"Atas nama bapak nando?" tanya supir itu memastikan.
"Iya bener pak" jawab nando.
"Sayang, langsung masuk ke mobil ya. Mas bantu Nando masukin koper kita dulu" titah lian ke salsa. Salsa hanya mengangguk dan segera mengikuti perintah suaminya.
Setelah selesai dengan koper bawaan mereka, dua lelaki tampan itu ikut masuk ke dalam taxi dan siap melanjutkan perjalanan mereka. Taxi itu mulai melaju pergi meninggalkan bandara.
"Capek gak sayang, perut nya aman kan? Mas bayi baik-baik aja kan?" tanya lian.
Lagi-lagi pertanyaan ini terus keluar dari mulut lian, salsa sendiri sudah jenuh dengan pertanyaan ini. Sebab, dari awal mereka di bandara jakarta tadi, lian terus menanyakan hal ini ke salsa. Lian teramat khawatir jika salsa sampai kelelahan dan berujung membahayakan anak yang salsa kandung.
"Mas, udah 12 kali loh mas tanya begini terus. Salsa gak papa mas, salsa baik-baik aja. I'am oke, don't worry" jawab salsa lembut dan penuh keyakinan. Berharap setelah ini lian tidak lagi menaruh khawatir yang berlebihan untuknya.
Lian menghela nafasnya, menyadari seperti nya istrinya sudah mulai tidak nyaman dengan pertanyaan nya yang terus berulang-ulang kali mengenai kondisi anak dan istrinya.
"Maaf ya, mas cuma khawatir sama kalian. Soalnya mas trauma, kamu gak pernah bilang kalau lagi ngerasa sakit" ucap lian.
"It's oke, tapi salsa beneran aman kok mas. Justru salsa sama mas bayi happy banget, karena kita bisa nemenin ayah kerja sambil jalan-jalan" balas salsa dengan wajahnya yang excited.
Kecupan singkat di pipi chuby salsa berhasil di curi oleh lian, ia tertawa gemas melihat salsa. Syukur jika anak dan istrinya dalam kondisi baik selama perjalanan jauh ini. Semoga sekarang dan seterusnya akan selalu seperti ini, itu harapan lian.
"Emang ibun sama anak ayah mau jalan-jalan kemana sih? Hm?"
"Kemana aja, yang penting jalan-jalan nya sama ayah" jawab salsa.
"Udah pinter ngerayu ya kalian, udah bisa bikin ayah meleleh luluh begini"
"Bisa dong, kan ayah yang pegang uang nya. Jadi kita pergi harus ada ayah buat bayarin semua nya, haha" ucap salsa dengan tawanya.
"Hahaha dasar, awas ya kalian" ucap lian seraya menggigit gemas pipi salsa.
Mendengar ini lian malah ikut tertawa, tidak ada sama sekali rasa sakit hati atau apapun itu dari ucapan salsa. Ia malah suka salsa mau menerima semua pemberian nya. Karena baginya, ini bukan lah apa-apa jika dibandingkan dengan rasa sakit dan luka yang pernah ia berikan untuk salsa dulu. Mau sebanyak apapun nominal yang ia kasih untuk salsa, pasti tidak akan bisa menyamaratakan harga obat atas rasa sakit dari luka itu.
"Hahaha ibun sama mas bayi bercanda ya ayah, kita gak serius kok. Yang penting kita selalu sama-sama itu sudah lebih dari cukup" ucap salsa.
"Gak papa sayang, ayah gak keberatan untuk itu. Habisin dan kuras semua harta ayah nak, bun, semua nya memang untuk kalian" balas lian menatap salsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry For Your Grudge
General FictionTerpaksa menikah untuk menebus semua kesalahan dimasa lalu yang bahkan dia sendiri pun tidak tahu apa yang terjadi. Ia hanya sebagai korban dari semua ini, dinikahi dengan laki laki yang hidup nya sangat dingin, penuh dendam dan tidak percaya cinta...