33

6.3K 607 161
                                    


Terhitung hampir 2 minggu sudah lian di cuekin oleh salsa, salsa masih bersikap dingin bahkan acuh dengan apapun yang lian lakukan.

Entah bagaimana lagi lian harus bersikap, ingin sekali rasanya lian menyerah, tapi balik lagi ia harus berusaha untuk mendapatkan maaf dan kesempatan kedua dari salsa.

Lian juga selama ini selalu menahan dirinya agar tidak kelepasan, terbawa emosi atau hilang kendali dalam keadaan apapun. Dalam keadaan pada saat mungkin salsa membantah atau bicara kasar padanya dan menahan dirinya agar tidak kelepasan menahan hasrat nya saat melihat salsa tidak mengenakan hijabnya.

Karena semenjak dari kejadian di dapur 2 pekan yang lalu, salsa benar mengikuti apa perintah lian untuk tidak mengenakan hijabnya lagi saat dirumah. Tapi sayang nya ini malah menjadi boomerang untuk lian, karena sering kali lian suka tergoda saat melihat salsa, padahal salsa hanya tidak memakai hijab bukan naked, tapi ini sudah berhasil membuat lian terus menginginkan hal yang lebih.

Dan sekarang ini adalah weekend yang artinya lian tidak akan pergi ke kantor, lian berniat untuk membantu salsa dalam mengurus rumah. Jika kalian bertanya mengapa lian tidak memanggil ART saja? Jawabannya sudah pernah, lian sudah pernah menelpon ibunya untuk meminta salah satu ART di rumahnya untuk bekerja di rumahnya bersama salsa dan menemani salsa selama lian pergi kerja. Tapi sayangnya niat baik itu langsung di tolak mentah-mentah oleh salsa.

Alasannya apa? Karena egonya salsa, ia merasa masih bisa mengurus rumah sendiri, karena ia juga sudah terbiasa mengurus rumah ini seorang diri. Apalagi di awal pernikahan memang lian yang tidak menginginkan ART untuk membantu salsa, inilah alasan salsa menolak. Ia masih sakit hati dengan ucapan lian yang itu, jadi biarlah ia mengurus rumah seorang diri, toh selama ini juga selalu seperti itu bukan? Jadi lian tak perlu sok berbuat baik atau sok perhatian ke dirinya. Itu pikir salsa.

Lian sudah menyikat lantai kamar mandi di kamar nya, di susul juga ia mengelap semua nakas, meja, juga hiasan apapun yang ada di kamarnya agar bersih dari debu. Lian juga mengelap jendela kaca, kemudian ia menyapu lantai dan yang terakhir mengepel lantainya.

Semua kegiatan itu lian lakukan di setiap ruangan yang ada di lantai atas, termasuk ruang kerjanya. Lian juga menyapu dan mengepel di setiap anak tangga sambil turun ke lantai bawah.

Sudah di rasa telah selesai dengan beberesnya di lantai atas, lian berniat untuk membersihkan yang di lantai bawah.

Saat ia turun, ternyata lantai bawah juga sudah bersih. Terlihat jika salsa baru saja membersihkan di setiap sudutnya, dan pandangannya ter alihkan ketika ada salsa yang baru saja selesai membersihkan 2 kamar tamu di dekat tangga.

Salsa juga melihat kehadiran lian, salsa sedikit bingung saat melihat lian yang terlihat berkeringat membasahi dahinya. Padahal lian baru habis bangun tidur kenapa berkeringat?. Tapi ia acuh dan ia justru ingin menaiki tangga untuk lanjut membersihkan lantai atas. Yang tanpa ia ketahui karena inilah alsan lian berkeringat, karena lian sudah membersihkan nya lebih dulu, tanpa salsa ketahui.

"Sa mau kemana?" tanya lian sambil menahan tangan salsa.

"Jangan pegang salsa mas!!" protes salsa sambil menarik tangannya di genggaman lian.

"Maaf maaf"

"Lantai atas sudah saya bersihkan kok, kamar mandi, kamar kita, sama ruang kerja saya juga udah saya bersihkan, termasuk tangga juga udah saya sapu dan saya pel" jelas lian.

Salsa hanya diam mendengarkan, ia tidak menyangka jika lian mau membantu nya beberes rumah. Padahal lian juga pasti capek, sudah selalu bekerja tiap hari dari pagi sampai malam, tapi malah saat libur begini lian harus membantunya untuk beberes rumah.

Sorry For Your GrudgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang