71

1.4K 184 14
                                    

Aidan memejamkan matanya yang tengah dikompres menggunakan batu es oleh Marry, Karena efek menangis semalaman hingga tertidur membuat kedua mata nya membengkak.

Dan pagi harinya ia langsung meminta Marry pelayan nya untuk mengkompres mata nya menggunakan batu es untuk meredakan pembengkakan dimata nya.

"Marry, selama aku pergi apakah ada masalah diistana"

Marry tak langsung menjawab, tangannya menyentuh dagu nya berpose seperti tengah berpikir, "yah selama anda pergi istana kedatangan nenek sihir, huh"

Aidan mengernyitkan dahinya.

"Jelaskan, Marry"

"Huft, setelah anda pergi tak lama istana kedatangan satu bangsawan pembuat onar yang mengganggu putra mahkota Arthur. Dia berlagak layaknya ratu dan selalu mempersulit kami pangeran, bahkan ia juga selalu menggunakan kekerasan seperti kemarin pelayan Lusy tidak sengaja menumpahkan sedikit teh ke gaun nya dan berakhir dirinya yang mendapatkan hukuman cambuk sebanyak 100x hingga kini ia tidak bisa bangun dari atas kasurnya bukan cuma itu saja dia juga selalu mengganggu putra mahkota dengan selalu menempelinnya kemanapun beliau pergi, anda tau? Selama anda pergi istana menjadi neraka bagi kami pangeran" dengan nada emosi bercampur sedih Marry menceritakan semua kekacauan diistana selama kepergian Aidan namun didalam benaknya ia tersenyum jahat.

Wajah Aidan terlihat memerah, tangannya menggepal erat tak peduli jika kuku nya menembus kulit tangannya, emosinya seakan meledak bagaikan api yang membakar kertas.

"Siapa dia dan dari keluarga mana dia berasal!"

Dengan semangat Marry membisikan sesuatu ketelinga Aidan.

"Amber Sellya Loppert, heh hanya seorang putri Marquez berani berani nya dia! Marry siapkan pakaian ku dan ikut denganku untuk mengurus satu hama pengganggu"

Bagai angin segar Marry langsung bergerak cepat melaksanakan perintah tuannya, "Baik pangeran"

Melewati lorong lorong istana Aidan jalan dengan wajah yang terlihat marah membuat para perajurit maupun pelayan takut menyapa pangeran mereka, mereka bingung mahluk bodoh mana yang berani menyinggung singa betina itu.

"Marry kenapa kau tak melaporkannya kepada raja dan ratu?"

"Menjawab pangeran, saat itu raja dan ratu tengah berada diluar istana dan putra mahkota sudah mencoba mengusir wanita gila itu namun dia sangat arogan dan tidak mau pergi!"

"Begitu ba— tunggu, apa maksudmu dia?" Tunjuk Aidan mengarah kesosok gadis yang mengenakan gaun merah maron yang terlihat tengah marah dengan gadis bersurai pink.

Eh surai pink, wanita dengan rambut berwarna pink hanya satu dikerajaan Amoraxe dan itu Eliana!

Aidan memfokuskan penglihatannya dan benar saja disana dapat ia lihat Amber dan Eliana yang terlihat tengah berdebat?

Ah ralat lebih tepatnya hanya Amber yang terlihat marah marah sedangkan Eliana memasang wajah datar dan arogan miliknya.

"Jalang sialan! Liat gara gara kau gaun ku kotor!" maki nya dengan menunjukkan ujung gaun yang sedikit sangat sedikit terkena noda.

Eliana hanya mendengus dengan menutup kedua telinganya, lama lama gendang telinganya bisa hancur menghadapi gadis aneh didepannya.

PLAKK

Suara keras yang menggema, seluruh pelayan maupun perajurit yang bertugas terdiam menatap kearah keduanya, Eliana dapat merasakan sensasi panas yang membekas dipipinya, baru saja dia mendapatkan tamparan!

Nafasnya memburu, matanya menatap tajam kearah gadis didepannya yang baru saja menamparnya bahkan senakal nakalnya ia dulu tidak pernah sekalipun orang tua nya menamparnya dan kini gadis asing didepannya baru saja menamparnya hanya karena kesalahan yang tidak bisa dibilang salahnya.

adventure || Aidan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang