╭───────── ༺ ⚘ ༻ ─────────╮
• • • •
If I can no longer take my own breath back and i see you.. On this day, no matter what. I will make every inch of you completely my possession.
⚊ ⚘⨳ ⚊
Kedua manik milik Scarlett sibuk berkeliling memandang bangunan yang terpampang jelas tak jauh di depan sana. Sebuah mansion yang teramat besar dan luas. Terletak di tengah hutan yang rimbun akan segala perhijau–hijauan. Bergaya kontemporer.. Namun, tak mengurangi nilai dari arsitektur khas–bangunan eropa. Kesan kemegahan yang sempurna berpadu manis dengan estetika,
Semuanya luarbiasa.
Scarlett terkagum—kagum, pastinya. Tapi ini, jelas terlalu berlebihan. Banyak yang akan tak terpakai, dan akhirnya pun akan terbengkalai. Ia hanya merasa bahwa mungkin kemewahan ini akan di—sayangkan.
“So this is the place that you mean? ”
Bram melepas sabuk pengamannya sebelum ia menoleh. “Why...? don’t say that you hate it, like when i took you to the club that night.”
“No. that’s not what i mean. it’s just.. what is all this for? ” fokus mata Scarlett kala ini berpaling. Memandangi Bram yang ternyata sekarang sudah menuruni mobil lebih dulu darinya.
Pria itu berjalan memutari mobil lalu membukakan pintu tepat di samping Scarlett. Dan Scarlett pun yang bertemu kembali dengan tampang Bram mengernyit ringan.
“What are you do— hei!! ”
Tanpa ada banyak berbicara.. Bram menggendong tubuh Scarlett. Sekaligus. Membuat wanita bermata biru itu pun spontan melingkarkan lengannya pada leher Bram.
“Aku membeli mansion ini, untukmu.” cetus Bram. Seraya kedua kakinya mulai melangkah di jalan–setapak menuju mansion.
“Hah?? apa kau bilang?? untukku??” kedua mata Scarlett membulat sempurna tak percaya. “You’re kidding right? ”
Bram menoleh... Menyapa manik Scarlett dengan sorotan tajam di kedua permata-obsidian miliknya. “Apa wajahku terlihat seperti pembohong bagimu?”
Tatapannya membuat Scarlett membisu sempurna.
“Semua yang kau butuhkan ada di mansion ini.. jadi kau tidak akan bisa keluar sembarangan tanpa seizin dariku.” lanjutnya menekan. “Mengerti?”
Dengan spontan. Sebuah lengkungan licik nan indah pun terbentuk di sudut bibir Scarlett.. Ia mendorong tampang miliknya itu tepat ke satu telinga Bram.
“Aku, ya aku. bukan anjingmu.”
Seketika tawa renyah pun terdengar. Dari mulut pria otak gila satu ini. Roman wajahnya tampak amat puas dengan apa yang telah ditangkap oleh telinganya.
“Ya, benar. aku lupa kalau ini dirimu.” ungkapnya. “Kalau begitu apa yang harus kulakukan, untuk bisa mengontrol wanitaku ini?”
“Hmph, mengontrolku?” kekeh Scarlett, mencibir. “Kalau kau memang bisa, lakukan saja. cobalah lakukan sesuatu yang bisa membuatku menuruti katamu.”
“Sekarang turunkan aku. aku bisa berjalan sendi—”
“Dengan kakimu yang bertelanjang tanpa alas kaki?” sela Bram. Ia tetap saja berjalan dengan membawa Scarlett di pangkuan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Wine Cigarette Lighter
Roman d'amour[ PROSES PENERBITAN! ] . • Ironinya dari kata 'Cinta', adalah satu-satunya belati pembunuh paling terbaik yang pernah ada di dunia. • • • • Kehidupan nyaris sempurna, milik keluarga Madison yang merupakan kepala Mafia paling ditakuti di kota. Berakh...