Jika di beri pilihan kalian lebih pilih tinggal di panti asuhan yang di kenal sebagai anak buangan, memakai baju bekas, dan sulit untuk mendapat pendidikan tinggi, tapi kalian bebas melakukan apa yang kalian sukai dan tidak.
Atau pilih tinggal di ru...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari sudah berganti menjadi malam, waktu sudah menunjukan pukul 10 malam, ibu kim sudah tidur di kamar tamu, tapi jisung? Lihat saja Dia masih segar dan lincah.
Bagaimana dengan keluarga minor? Mereka masih ada di sana, meeting sudah selesai dari siang, hanya saja tn.jung, kakek dari jisung itu katanya ingin bicara dengan anak-anak muda dari keluarga minor itu.
Entah kapan beliau datang, tapi sampai sekarang tn.jung masih juga belum terlihat batang hidungnya, bagi yang lain sih tidak masalah, tapi yuta? Dia benar-benar tidak nyaman berada lama-lama di tempat ini.
Tidak ada orang yang aka nyaman berlama-lama bersama dengan orang yang membencinya bukan? menatapnya rendah, sinis, dan tatapan yang benar-benar menunjukan ketidak suka'an mereka atas kehadiran yuta.
Jika kalian berada di posisi yuta mungkin kalian juga akan tau bagaimana menjengkelkannya jadi yuta di sana.
"Ck! Lama banget si tuh tua bangka, ngesot apa gimana sih tu orang dari rumahnya" dumel yuta yang berada di luar balkon lantai 2
Yap! Mereka semua tengah ada di ruangan santai yang berada di lantai 2, jisung juga ada di sana, jisung sangat senang bermain dengan jungwoo dan taeyong.
Awalnya jisung masih takut tapi sekarang sudah sedikit mencair, walaupun sama johnny masih ketara banget takutnya, padahal johnny udah berusaha se anak kecil mungkin biar jisung gak takut.
Johnny sampe rela jadi topeng monyet buat hibur jisung, tapi jisung nya malah nangis kejer, yasudah johnny jadi bingung sekarang dia harus pake cara apa lagi buat deketin jisung.
"Ngapain lo disini, sana masuk!" Ucap yuta pada jisung lalu merogoh sakunya untuk mengeluarkan sebatang rokok.
Jisung menaikan satu kakinya ke pagar pembatas disana dan hal itu berhasil membuat yuta reflek menahan pinggang jisung.
"Lo ngapain sih?! Bahaya tau gak!" Omel yuta
"Jie mau liat itu apa?" Tunjuk jisung pada rokok yuta.
"Emang harus naek-naek kayak gitu? Kalau lo jatuh gimana? Nanti gue yang di kira bunuh lo" tukas yuta
"Jie kan pegangan, abisnya jie penasaran" jawab jisung
"Ck! Udah deh sana ya mending lo masuk, lo cuci kaki, cuci tangan, gosok gigi abis itu tidur oke, ini udah malem tau gak, anak kecil mana ada yang masih berkeliaran jam segini udah kayak tuyul lo" tukas yuta
