Jisung baru saja pulang dari mall, tapi ada yang aneh dengan wajah jisung, dia terlihat murung dan sedih, padahal dia baru saja pergi ke mall bersama sakuya, ryo dan riku.
Jisung juga dapat izin bermain sepuasnya di sana bersama mereka asal tidak sampai larut malam, tapi apa ini? Ini bahkan masih sore dan masih jam 5 sore tapi jisung sudah pulang, Bahkan teman-teman jisung juga sudah jisung antar pulang.
"Lah, baru abang mau nyusul kamu dek" ucap jaemin yang melihat Jisung masuk ke dalam mansion.
Jisung tidak menanggapi jaemin dia larut dalam lamunannya.
"Dek" panggil jaemin sambil menyentuh pundak jisung sampai dia sedikit tersentak kaget.
"Kamu kenapa sih? Sakit? Pusing? Atau apa hm? Bilang sama abang" ucap jaemin memeriksa jisung karena melihat mata jisung yang memerah.
Sedangkan jisung hanya menatap perlakuan jaemin dengan diam.
"Jaemin kenapa sih? Kok jisung di periksa gitu?" Tanya renjun menghampiri jisung
"Kok kamu udah pulang dek, baru abang jaemin mau susul kamu loh" ucap renjunTapi bukan jawaban yang renjun dapat justru air mata jisung yang turun begitu saja membasahi pipinya membuat jaemin dan renjun sama-sama kaget.
"Dek kenapa? Kok tiba-tiba nangis gini sih? Temen-temennya nakalin kamu lagi?" Tanya jaemin
Jisung menggeleng.
"Ada yang paksa kamu pulang ya? Atau apa, bilang sama abang" ucap renjun menakup wajah jisung.
"Kenapa harus bohong sih hiks hiks kenapa harus bohong abang hiks hiks" isak jisung memukul ringan lengan renjun yang ada di pipi jisung itu membuat renjun dan jaemin sama-sama bingung.
"Maksudnya? Dek bohong apa sih? Siapa yang bohong? Siap yang udah bikin kamu nangis gini?" Tanya jaemin
Jisung melepaskan lengan renjun lalu menghadap jaemin.
"Abang jaemin gak suka jie bohong kan? Hiks hiks jie juga gak suka di bohongin hiks hiks" tangis jisung"Dek tenang dulu, abang gak ngerti maksud kamu apa" ucap renjun mencoba menenangkan jisung agar renjun bisa mendengar penjelasannya.
"Telpon papa hiks hiks" pinta jisung
"Jam segini papa pasti lagi meet..."
"Telpon papa sekarang!" Pekik jisung
"Iya-iya abang telepon papa ya, tapi udah kamu jangan nangis gini" ucap jaemin lalu menelpon yunho.
"Hiks hiks hiks" jisung menangis menatap jaemin
"Hallo jaemin kenapa?"
"Pah, ini jaemin gak tau kenapa, jisung pulang-pulang nangis sesegukan gini, dia minta telepon papa" ucap jaemin
"Mana jisung nya biar papa bicara hm"
"Papa pulang hiks hiks" ucap jisung sambil terisak.
"Kenapa nangis sayang? sebentar lagi papa pulang ya, sayangnya papa kenapa nangis hm? Bukannya kamu lagi have fun sama temen-temen"
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying boy
Teen FictionJika di beri pilihan kalian lebih pilih tinggal di panti asuhan yang di kenal sebagai anak buangan, memakai baju bekas, dan sulit untuk mendapat pendidikan tinggi, tapi kalian bebas melakukan apa yang kalian sukai dan tidak. Atau pilih tinggal di ru...