Sekarang semuanya tengah berkumpul di ruang santai, mereka menonton film bersama sambil memakan cemilan dan beberapa mochi yang haechan dan jisung buat tadi."Ini mochi apaan chan bentuknya kek gak niat gini?" Tanya jaemin melihat mochi yang abstrak itu.
"Noh hasil karya si bontot" jawab haechan santai sambil makan mochinya.
Jaemin langsung melihat ke arah jisung di mana adiknya itu sedang besidekap dada sambil menatap jaemin sebal.
"Anjiiirrr bagus banget gila! Adek abang keren banget, pasti paling enak nih buatan kamu iya kan" ucap jaemin langsung sambil melahapnya.
"Eemmmm! Tuhkan enak banget, pokoknya yang jel... mmm maksudnya yang unik ini milik gue semua" ucap jaemin.
Jisung hanya merotasikan matanya sebal.
"Bilang aja punya jie jelek kan?!" Sebal jisung"Enggak abang gak bilang gitu, bagus kok unik" jawab jaemin cepat takut jisung marah.
"Cih! Jie gak mau bobo sama abang malem ini! Abang lele jie bobo sama abang ya" ucap jisung
"Siap sayang" jawab chenle mengacungkan jempolnya.
"Loh kok gitu sih, jangan ngambek dong, kan abang gak bilang jelek" ucap jaemin
"Bodo!" Sebal jisung
Tap! Tap!
"Abang boleh minta satu?" Ucap mark lembut menepuk bahu jisung."Boleh abang" jawab jisung tersenyum manis pada mark lalu mengambilkan satu yang bagus untuk mark.
"Terimaksih, adek abang pinter banget sih" ucap mark mengacak rambut jisung.
Jisung tersenyum lalu terdiam melihat papa nya yang tengah melamun duduk di sofa samping jeno dan chenle itu.
Sedangkan yang lain berada di bawah karpet bulu yang tebal.
"Papa bulol mau?" Ucap jisung menawarkan satu mochi untuk papa nya itu.
Jujur jisung sudah tidak marah, dari awal dia hanya sebal saja karena di kecewakan, jisung juga tetap sayang semuanya kok, hanya saja tidak untuk mempercayai mereka.
"Terimakasih sayang" ucap yunho tersenyum menerima mochi dari jisung.
"Papa jangan diem aja, papa diem karena galau udah putusin pacar papa ya? Telpon lagi aja pake hape jie, nomornya pasti papa hapal kan? Atau kalau gak hapal kartunya kan masih ada di hp nya iya kan?" Ucap jisung yang membuat yunho menatapnya.
Sungguh yunho tidak menyangka jisung bisa berfikir seperti itu, padahal yunho benar-benar sama sekali tidak memikirkan masalahnya dengan eunbi.
Dia justru tengah memikirkan tentang kesehatan mental jisung, yunho benar-benar merutuki dirinya sendiri karena sudah membuat jisung menyakiti dirinya sendiri seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying boy
Ficção AdolescenteJika di beri pilihan kalian lebih pilih tinggal di panti asuhan yang di kenal sebagai anak buangan, memakai baju bekas, dan sulit untuk mendapat pendidikan tinggi, tapi kalian bebas melakukan apa yang kalian sukai dan tidak. Atau pilih tinggal di ru...