Part 59

1.8K 301 24
                                    

     Selama di perjalanan jisung hanya diam, dia hanya fokus pada ponselnya yang tengah protes pada jaemin melalu chat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Selama di perjalanan jisung hanya diam, dia hanya fokus pada ponselnya yang tengah protes pada jaemin melalu chat.

"Sayang liat deh taman itu kayaknya mau ada pameran nanti sore, mau ke sana nanti sore?" Ajak yunho

"....."

"Ada banyak permainan seru loh, ada jajanan juga banyak, mau sayang?" Tanya yunho lagi

"....."

"Sayang..."

"Gak!" Jawab jisung singkat

"Kenapa sih, kamu lagi marah sama papa? Atau papa buat salah sama kamu hm?" Tanya yunho

"....."

"Sayangnya papa gak seneng di jemput papa?" Tanya yunho

"....."

"Papa nya kok di cuekin terus, padahal papa udah tinggalin kerjaan papa demi jemput sayangnya papa ini loh" ucap yunho berpura-pura sedih

"Jie gak minta" jawab jisung ketus

"Sa..." yunho lagi-lagi menghela nafasnya saat putra bungsunya yang kembali menghindarinya saat ingin di sentuh.

"Sayang...kamu marah karena mama adopsi anak? Itu gak beneran kok, anak bayi yang ada di rumah itu bukan anak adopsi mama" jelas yunho

"Itu cuma bayi nya temen mama yang emang di titip di rumah, hari ini di ambil kok bayinya" ucap yunho lagi

Tapi jisung masih terdiam, agak sedikit lega mendengar jika itu semua, tapi tetap saja mama nya bilang mau adopsi anak kan?

Kalau ke bayi temannya saja bisa sampe mengabaikan jisung apalagi nanti ke bayi adopsinya langsung, pikir jisung.

Jadi lebih baik jisung menghindar sekarang agar terbiasa jika nantinya dia di abaikan atau di acuhkan lagi bukan?

"Sayang papa bukan bela mama kamu tapi.."

"Jie capek, jie lagi gak mau bahas apapun" ucap jisung membuat yunho mengalah dan berhenti untuk bicara.

Sesampainya di mansion jisung langsung turun dari mobil, dia sempat terdiam melihat bayi yang tengah tengkurap di sofa sendiran tapi belum bisa merangkak itu seperti akan jatuh dari sofa.

Jisung celingak-celinguk mencari keberadaan mamanya, dimana mama nya? kenapa meninggalkan bayi itu sendiri.

Jisung menggedikan bahunya, dia ingin mengacuhkan bayi itu, tapi hatinya berbeda, bagaimana kalau bayi itu jatuh dari sofa, apalagi itu bayi orang lain, kalau terjadi apa-apa dan mama di salahkan bagaimana? Pikir jisung

Akhirnya jisung pun berbalik dan menghampiri bayi itu, jisung tidak tau cara membenarkan posisi si bayi karena takut salah, jadi lebih baik dia menahan bayi itu agar tidak semakin ke samping dengan bantal sofa yang dia pegangi.

Annoying boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang