Jisung masih menangis semenjak pulang tadi, padahal yang lain sudah ganti baju dan sudah sangat bersih dari noda darah lainnya.
Ini juga sudah sangat larut, bahkan hampir pagi, ini sudah memasuki jam 2 pagi dan jisung masih terisak di pangkuan chenle dari semenjak datang.
Kaki Chenle bahkan sampai keram beberapa kali tapi dia tidak bisa apa-apa karena jisung yang terus menangis itu.
"Sayang udahan dong nangisnya, ini udah mau pagi lo sayang" tutur yunho
Tapi jisung sama sekali tidak mendengarkan yunho, dia tetap sesegukan bahkan tidak sedikitpun reda dari awal sampai akhir, apa jisung tidak lelah menangis berjam-jam seperti itu? Heran para abangnya.
"Dek...udah ya, kan abang yang lain udah ganti baju, lo gak perlu takut lagi" tutur chenle sambil mengelus kepala belakang jisung.
"Gimana gak takut hiks hiks jie tinggal sama pembunuh hiks hiks ibuuuu hiks balikin jie ke ibu hiks hiks" tangis jisung kejer
"Siapa yang kamu sebut pembunuh sayang, abang-abang kan udah jelasin kalau mereka abis potong ayam" jelas yunho
"Enggak! Hiks hiks jie itu gak bego, masa potong ayam muka nya babak belur" tukas jisung
"Kan ayamnya pake sarung tinju" celetuk haechan
Pletak! jaemin memukul kelapa haechan.
"Alesan lo gak ada yang pinteran dikit napa" desis jaemin kesal
"Ya cuma itu yang ada di otak gue" jawab haechan sambil ngusap kepalanya yang kena tabok jaemin.
"Mau gimana lagi, kita babak belur kan karena mau selametin kamu" ucap mark membuat adik-adiknya langsung memekik kecuali jisung
"Bang mark!" Kompak mereka
"kayaknya kita harus kasih tau semuanya sama jisung deh, biar dia gak salah paham lagi" ucap mark
Jaemin menggeleng menatap mark
"Bang, lo yang..." ucapan renjun terhenti saat jisung mulai tertarik dan menatap mark.
"Kasih tau apa? Abang mark mau kasih tau apa sama jie hiks" tanya jisung
Mark hendak mendekat pada jisung tapi jeno menahannya "bang" tukas jeno menatap mark serius
"Abang jeno jangan tahan-tahan abang mark, biarin abang mark ngomong sama jie!" Tukas jisung yang berdiri dari pangkuan chenle
"Huhhh akhirnyaaaa aduh kaki guee" ucap chenle bernafas lega sambil meregangkan kakinya yang terasa kebas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying boy
Teen FictionJika di beri pilihan kalian lebih pilih tinggal di panti asuhan yang di kenal sebagai anak buangan, memakai baju bekas, dan sulit untuk mendapat pendidikan tinggi, tapi kalian bebas melakukan apa yang kalian sukai dan tidak. Atau pilih tinggal di ru...