Part 35 "Takdir"

2.2K 330 50
                                    

     Setelah pamitan dengan ketiga temannya dan izin pulang duluan pada gurunya jisung pun keluar dengan ke 7 abangnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Setelah pamitan dengan ketiga temannya dan izin pulang duluan pada gurunya jisung pun keluar dengan ke 7 abangnya itu.

Lebih tepatnya dia berjalan di depan lebih dulu dengan yuta sedangkan ke enam abangnya mengikuti di belakang bak bodyguard.

"Makasih ya abang, padahal tim jie kalah tapi jie tetep dapet hadian hihi" kekeh jisung pada yuta sambil memainkan gantungan monyet yang di berikan oleh yuta.

"Gue kan gak bilang kalau itu hadiah lo kalau menang, emang gue pernah janjiin lo hadiah? Enggak kan" jawab yuta dengan nada jutek nya.

"Terus ini hadiah apa dong? Kok abang kasih ini ke jie, mana monyet lagi, jie kan suka monyet kok abang bisa tau, abang kepoin jie yaaaaaaaa" seru jisung

Pletak! Yuta menoyor kepala jisung pelan.

"Gak usah kepedean deh, gue beli itu gak sengaja karena ngeliat itu mirip lo yang pecicilan gak mau diem tau gak" ucap yuta membuat jisung mencebikan bibirnya.

"Ck! Abang yuta mah gak sayang jie" sebal jisung

"Emang" jawab yuta

"Jie aduin mama nako nanti, liat aja" delik jisung

"Bodo amat, udah gue mau pulang duluan, bye!" Ucap yuta lalu pergi lebih dulu tanpa pamit pada yang lainnya.

"Hati-hati abang yuta, kalau lampu merah berenti dulu yaaaaaa" teriak jisung

Mark merangkul jisung membuat jisung mendongak menatap mark.

"Capekkkkk" rengek jisung sambil merentangkan tangannya.

Mark tersenyum lalu mengangkat jisung ke gendongannya.
"Kenapa gak bilang ada tanding hm?" Tanya mark lembut sambil menyeka keringat di dahi jisung.

"Jie mau bilang tapi abang kuliah pagi, abang-abang yang lain juga mau ke sirkuit, mau bilang papa takut papa sibuk, sekarang juga papa gak kesini kan" jawab jisung apa adanya.

"Tapi kalau kamu bilang kita bisa batalin semua acara kita dek" ucap renjun

"Jie takut kalau jie hancurin acara abang-abang, apalagi abang jeno turun udah pasti masalah harga diri kan?" Ucap jisung

"Harga diri apa sih bocah, lo kecil-kecil so tau banget, lain kali pokoknya harus bilang dulu apapun yang mau lo lakuin ngerti" ucap jeno mengusap wajah jisung kasar

"....." jisung malah terdiam melihat sakuya yang baru keluar dengan emaknya menuju parkiran.

"Ngerti enggak bogellll" gemas jeno mencubit pipi jisung karena jisung malah diam.

"Ish iya!" Jawab jisung sebal sambil mengusap pipi nya.

"Bang, papa bilang bawa jisung ke lestoran dreamy, hari ini kita makan di luar buat perayaan jisung" ucap chenle

Mark mengangguk, mark hendak menurunkan jisung ke kursi penumpang mobilnya tapi jisung malah menahan dirinya tidak melepaskan pegangannya pada leher mark.

Annoying boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang