Jika di beri pilihan kalian lebih pilih tinggal di panti asuhan yang di kenal sebagai anak buangan, memakai baju bekas, dan sulit untuk mendapat pendidikan tinggi, tapi kalian bebas melakukan apa yang kalian sukai dan tidak.
Atau pilih tinggal di ru...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisung sudah sampai di kantor yunho, dia berjalan lebih dulu dengan bodyguard di belakangnya yang terus mengarahkan jisung ke arah mana dia harus pergi.
Semua karyawan di sana sedikit terkejut melihat kedatangan anak remaja yang di kawal bodyguard yang tidak asing bagi mereka semua, tapi siapa anak itu?
"Siapa anak kecil itu?"
"Muka nya lucu banget"
"Kok bisa di kawal sama bodyguard pak yunho"
"Apa keluarga pak yunho? Atau anak dari sepupunya pak yunho?"
Jisung yang merasa semenjak tadi terus di perhatikan karyawan di sana sedikit bingung, tapi kebingungan jisung tidak berlangsung lama, karena pemikirannya yang random.
"Pasti mereka liat gue karena ganteng hihi" PD jisung "Anak-anak papa jelek semua sih, gue doang yang ganteng makanya mereka sampe gitu liatnya" ucap jisung dalam hati sambil memasang wajah sedangnya diam-diam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Karin apa tuan yunho sedang sibuk?" Tanya yuda pada wanita resepsionis disana.
"Pak yunho Ad..."
"Dimana ruangan papa?" Tanya jisung to the point sambil sedikit berjinjit karena meja resepsionis yang sedikit lebih tinggi dari badanyan itu.
"Papa?"
"Tuan yunho" ucap toto seolah menjawab kebingungan karin.
"Dia anak..."
"Ck! Lama, jie mau cari tau ruangan papa sendiri aja! Pak toto sama pak yuda pasti tau kan? Udah tinggal tunjukin aja ribet banget sih" dumel jisung
"Iya den tapi takutnya tuan lagi sibuk dan ada rapat penting, nanti aden bisa kena marah loh" ucap toto memberi pengertian
"Papa itu sayang jie, dia gak akan marahin jie! Tante ruangan papa dimana?" Tanya jisung
"Ruangan papa nya ada di lantai 3, ada nama CEO di depan pintunya, tapi tuan sedang ada tam..." ucapan karin terhenti saat jisung langsung berlari menuju lift.
