Jika di beri pilihan kalian lebih pilih tinggal di panti asuhan yang di kenal sebagai anak buangan, memakai baju bekas, dan sulit untuk mendapat pendidikan tinggi, tapi kalian bebas melakukan apa yang kalian sukai dan tidak.
Atau pilih tinggal di ru...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari sudah mulai sore, yunho sudah mengambil jisung dari yuta, tadinya yunho khawatir karena jisung tidak kunjung kembali ke kantin, tapi yuta mengabari jika jisung bersamanya jadi yunho merasa tenang.
Sekarang jisung tengah duduk di samping kursi pengemudi sambil tertidur karena kelelahan bermain bersama dengan yuta yang mengajaknya ke rumah menemui mama nako.
"Sabar sedikit lagi ya sayang, sedikit lagi kita akan berkumpul bersama dengan lengkap, ada papa, abang, kamu dan mama" tutur yunho mengelus pipi jisung sebentar lalu kembali fokus ke jalan.
"Wanita sialan itu cukup cerdik, dia cukup waspada juga agar aku tidak membodohinya, itu artinya dia belum sepenuhnya percaya padaku" gumam yunho mengingat perbincangan dirinya dan eunbi di kantin.
Dimana eunbi mengatakan dia akan mempertemukan yunho yang eunbi ketahui wanita itu adalah musuh dari yunho, eunbi memberi syarat jika dia akan beritahu yunho dimana wanita tersebut setelah yunho benar menikahinya.
Tapi yunho tidak bodoh, dia juga memberi syarat sulit untuk mengulur waktu yaitu jika jisung setuju maka dia akan setuju menikah dengannya, dan eunbi menyanggupinya.
Yunho terdiam sejenak saat sudah memasuki perkarangan mansionnya dan memarkirkan mobilnya "dari sikap jisung pada wanita sialan itu sepertinya akan sulit bukan? Jisung juga sebelumnya tidak suka padanya, itu akan cukup waktu agar aku bisa melakukan hal lain" gumam yunho
"Sebenarnya kamu dimana taeyeon, orang suruhan kakek sudah berada di dalam mansion keluarga mayor tapi kau tidak ada di sana, aku juga meminta orang untuk mengawasi rumah eunbi tapi aku belum menemukan titik terang kau ada di sana atau tidak" ucap yunho
Yap! Yunho selama ini tidak diam saja, dia terus melakukan segala cara agar dirinya bisa masuk ke rumah eunbi tapi eunbi ini cukup cerdik dan licik, tidak mudah membodohi wanita sepertinya.
Yunho sudah menawarkan untuk mengirim seorang pembantu dengan alasan agar membantu eunbi, tapi eunbi bilang tidak perlu, dia terbiasa hidup mandiri dengan anaknya.
Anak buah yunho yang dia tugaskan untuk memantau rumah eunbi pun tidak mendapat apa-apa, karena yang keluar masuk rumah eunbi hanyalah eunbi dan anaknya dio.
Orang suruhan yunho itu pernah ingin menyelinap masuk, untung tidak dia lakukan, karena itu bisa membuat penyamarannya terbongkar sebagai tetangga palsu itu.
Ternyata rumah eunbi tidak se sepi kelihatannya, karena ternyata ada juga beberapa orang yang mengintai rumahnya, entah mengintai atau mengawasi, orang suruhan yunho pun tidak tau.
Dia tidak akan gegabah untuk terang-terangan, bisa saja itu musuh eunbi juga sama seperti dia atau bisa juga orang yang memang di tugaskan menjaga eunbi, jadi orang suruhan yunho harus hati-hari dalam penyamarann identitas nya agar tidak ada satupun yang mengetahuinya.
"Ngghhh papaaa" lenguhan jisung menyadarkan yunho dari lamunannya.
Yunho mengelus rambut jisung, dia membantu melepaskan sabuk pengaman jisung "anak papa udah bangun, capek ya sampe ketiduran hm" ucap yunho lembut
