Hidup Baru

206 12 0
                                    

Zaman Modern

.
.
.
.

Pagi hari yang sangat dingin padahal bulan ini sudah memasuki awal musim semi. Mari kita intip salah satu kamar di apartemen sederhana, namun mewah milik seseorang yang sedang tidur, namun terlihat tidak nyaman. Keringat bercucuran dari dahinya. Wajahnya terlihat gelisah. Kakinya bergerak ke sana kemari. Tubuhnya tidak bisa diam. Kelihatannya ia mendapat mimpi buruk. Terlihat dari tingkahnya yang bergerak-gerak gelisah. Kasihan. Namun, tidak lama kemudian

"SHINOBU!!", teriak orang tersebut memanggil nama seseorang. Sepertinya nama perempuan

"Hahh.. Hahh..", terdengar suara nafas yang tidak beraturan dari orang tersebut. Wajahnya terlihat pucat. Ada jejak air mata di pipinya. Ia mengusap wajahnya untuk menenangkan dirinya serta berusaha menormalkan detak jantungnya yang entah kenapa sangat bersemangat jedag-jedugnya padahal ia sedang tidak lari maraton. Tidak lama kemudian terdengar suara alarm yang menyala. Melirik jam digital yang berada di atas nakas

Pukul 05.30 pagi alias setengah enam pagi

Menghela nafas berat. Ia memutuskan untuk bangun, mencuci muka, membuat kopi dan sarapan. Setelah menyelesaikan rutinitas paginya, ia kembali ke ruang depan untuk menonton televisi. Hal seperti ini sudah menjadi kebiasaannya sehari-hari selama enam tahun belakangan ini. Ketika ia sadar bahwa ia memiliki masa lalu yang rumit. Tatapannya terlihat kosong dan hampa ketika menonton acara di televisi yang menurutnya tidak menarik

Drrt.. Drrt.. Drrt..

Sedikit terdengar nada getar dari handphone miliknya. Ia melirik untuk melihat siapa yang menghubunginya

Tsutako-neesan

Terlihat sebuah nama dari layar ponselnya. Kakaknya mengiriminya pesan lewat aplikasi chatingan

"Giyuu, apa kabar? Apa kau baik-baik saja? Bagaimana dengan tidurmu? Apa kau bisa tidur dengan nyaman?", tanya kakaknya

Orang itu, namanya Giyuu. Tomioka Giyuu. Entah keberuntungan atau apa. Yang jelas keinginannya dulu sudah tercapai sekarang. Ia hidup. Lagi. Diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya. Ia masih sama seperti dulu. Memiliki kedua orang tua yang sama. Kakaknya yang sama. Nama keluarga yang sama. Bahkan nama depannya pun juga sama

Sepertinya, anaknya di masa lalu, Guren. Benar-benar mengikuti semua wasiat terakhirnya. Ia lirik kotak berukuran sedang yang ada di samping kirinya. Kotak itu asalah miliknya di masa lalu. Ia mengingat semuanya. Tentang kematian orang tuanya dulu, kematian kakaknya, kematian Sabito (yang di masa kini tetap menjadi sahabatnya), pertemuan dengan Kamado bersaudara (yang di masa kini jadi sepupunya), pertarungan dengan Muzan, dan kematian Shinobu

Ketika mengingat yang terakhir, ia meneguk ludahnya susah payah. Rasa sakit itu masih ada. Sesak di dadanya bahkan tidak hilang juga setelah mungkin puluhan tahun ia mati. Ia bahkan juga mengingat tentang pernikahannya bersama Sayuri dan juga kematiannya sendiri

Menghela nafas dengan berat, Giyuu membalas pesan kakaknya, "aku baik. Jangan khawatir neesan. Lebih baik kau mengkhawatirkan dirimu sendiri. Kau sedang hamil. Fokus saja pada dirimu sendiri"

Tidak lama kemudian. Chatnya dibalas, "tidak bisa. Bagaimanapun juga kau itu adikku. Aku juga mencemaskan mu. Apalagi melihat tingkah mu beberapa tahu  terakhir ini. Pokoknya kalau ada apa-apa. Langsung bilang pada ku, oke?"

Menatap pasrah pada chat kakaknya, Giyuu menjawwb "baiklah, aku mengerti. Aku harus bersiap untuk bekerja". Lagipula hari ini adalah hari pertama ia bekerja sebagai guru olahraga di Kimetsu Gakuen

"Ok, semangat. Giichan", balas kakaknya. Giyuu hanya membacanya dan tidak membalas. Menatap jendela yang memberikan pemandangan kota Tokyo di pagi hari. Giyuu berharap bahwa hari ini ada hal baik untuknya, seperti bertemu dengan Shinobu misalnya. Selama enam tahun memiliki ingatan ini, ia sekalipun belum pernah bertemu dengannya. Jangan-jangan hanya ia sendiri yang bereinkarnasi. Sedangkan yang diharapkan tidak pernah ada reinkarnasinya, pikir Giyuu takut sekaligus khawatir

Menggelengkan kepala guna menepis pikiran buruk tersebut. Giyuu yakin bahwa Shinobu ada dan hidup di dunia ini. Mereka pati akan bertemu lagi. Ia hanya harus berusaha melakukan yang terbaik agar ketika ia bertemu dengan Shinobu. Ia bisa memantaskan dirinya untuk gadisnya. Wanitanya. Cintanya

Giyuu tersenyum penuh harapan. Ia benar-benar berharap bahwa mereka bisa bersatu di zaman ini. Biarlah di masa lalu mereka tidak bersama. Yang penting. Di masa kini. Tangan mereka bisa saling bertautan

To be continued

One More TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang