Keesokan harinya
Gadis yang sedang terbaring di ranjang yang bukan miliknya itu, kini terlihat mengerjapkan kedua matanya. Berulang kali ia lakukan untuk menyesuaikan pengelihatannya dengan cahaya matahari yang malu-malu mengintip dari celah jendela kamar yang di tempatinya. Ketika gadis itu menyadari bahwa ia sedang tidak berada di kamarnya, ia langsung mengambil posisi duduk dan mengamati keadaan sekitar kamar tersebut
"Oh iya, aku sedang berada di kamar Tomioka-sensei", ucapnya pelan setelah tersadar dari rasa keterkejutan dan kepanikannya. Gadis itu melihat jam yang berada di atas nakas
Pukul 05.45
"Masih ada waktu untuk berangkat sekolah", pikirnya. Tiba-tiba Shinobu teringat bahwa ia belum mengabari kakaknya. Pasti Kanae dan adik-adiknya khawatir sekali mencarinya. Rasa panik segera menguasai dirinya. Segera ia cari di ponsel miliknya di setiap sudut kamar tersebut. Setelah beberapa menit mencari namun hasilnya nihil, ia berdiri dengan posisi tangan kiri di pinggang, sementara jari telunjuk tangannya ia gigit. Salah satu kebiasaannya ketika sedang panik
"Oh iya ruang tengah", ujarnya pada diri sendiri
Ia lantas keluar dari kamar tersebut setelah membenahi ranjang yang sebelumnya telah ia gunakan
Ketika ia sampai di ruang tengah, Shinobu melihat bahwa Giyuu sedang tertidur dengan televisi yang dibiarkan menyala, tetapi dengan volume suara yang sangat kecil. Ada dua kaleng bir dan beberapa makanan ringan di atas meja tersebut. Shinobu seketika lupa akan tujuannya, hal yang menjadi fokusnya saat ini adalah wajah damai Giyuu yang tertidur meringkuk di atas sofa. Gadis itu mengambil posisi duduk bersimpuh di depan wajah gurunya yang sedang memejamkan matanya dengan lelap
"Seperti bayi", pikir Shinobu geli
Tanpa sadar tangannya terulur, ia usap rambut halus nan tebal milik gurunya tersebut. Suara dengkuran halus terdengar dari Giyuu yang tertidur, ia semakin menyamankan posisi tidurnya. Sepertinya keenakan karena rambutnya dibelai sama adek crush
"Sensei, kalau aku jatuh cinta padamu. Tidak apa-apa kan? Sensei sedang tidak jatuh cinta pada siapapun kan? Termasuk pada Shimizu-sensei. Aku tidak ingin salah paham dengan kebaikan mu pada ku", ujar Shinobu pelan berusaha untuk tidak membangunkan gurunya yang tertidur dengan damai
Ketika sedang hanyut dalam kegiatannya membelai rambut milik gurunya yang tampan itu, tiba-tiba tindakannya harus terhenti karena ia dikejutkan dengan nada dering telepon yang berasal dari ponsel milik Giyuu. Ia terkejut, lantas langsung berdiri dari posisinya. Sementara sang sleeping handsome langsung membuka kedua matanya. Ia bangun dari posisi berbaringnya, membiarkan selimut yang ia gunakan jatuh di kedua kakinya. Ia mengucek kedua matanya berusaha menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya yang ada di sekitarnya
Ketika nyawanya sudah terkumpul, ia sedikit terkejut melihat Shinobu berdiri dihadapannya
"Kau sudah bangun? Apa yang kau lakukan?", tanyanya penasaran
Shinobu gelagapan, sebelum akhirnya menjawab dengan gugup, "etto.. Aku sedang mencari ponsel ku. Ya ponsel ku. Ternyata ada disini rupanya", gadis itu langsung meraih ponselnya yang ada di atas meja dekat kaleng bir
Giyuu mengangguk, ia menatap Shinobu yang kini sibuk membalas pesan dari kakak dan kedua adiknya, "ngomong-ngomong selamat pagi. Bagaimana keadaan mu?", ujar Giyuu pada Shinobu
Shinobu lantas mengalihkan pandangannya pada Giyuu yang juga sedang menatapnya. Gadis itu tersenyum, "selamat pagi juga, sensei. Aku baik. Terima kasih banyak atas bantuan mu semalam"
Giyuu mengangguk. Kini pandangannya beralih ke ponsel miliknya yang tidak berhenti berdering. Segera ia angkat telepon tersebut dan berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan

KAMU SEDANG MEMBACA
One More Time
FanfictionSinopsis: Tomioka Giyuu ingin memulai kembali kisah cintanya dengan Kocho Shinobu. Giyuu paham bahwa di masa lalu, mereka tidak memiliki kesempatan. Karena itu, di masa kini, di kehidupan yang damai ini, ia ingin memulai kembali kisah cintanya denga...