Pemuda dengan surai pendek berwarna biru gelap itu segera menjatuhkan diri di ranjangnya. Ia memejamkan mata dengan punggung tangan menutupi matanya. Terdengar hela nafas berat dari mulut pemuda itu. Setelah sepuluh menit berada dalam posisi seperti itu, Giyuu menjauhkan tangannya dan perlahan membuka matanya. Ia menatap langit-langit kamarnya dengan pikiran yang kacau karena kejadian tadi sore
"Siapa dia?"
"Kenapa dia bisa tahu tentang aku?"
"Apa hubungannya dia dengan ku?"
"Aku tidak ingat pernah berhubungan dengannya?"
Pertanyaan pertama lebih sering berputar dalam benaknya sampai terasa pusing. Pemuda itu melirik jam yang ada di atas nakas samping tempat tidurnya
Pukul 21.30
Lagi-lagi terdengar hela nafas berat dari guru olahraga tersebut. Tubuhnya terasa lelah sekali karena harus lembur, pekerjaan di sekolah benar-benar menyita waktunya belakangan ini. Belum lagi masalah baru dengan si "calon tunangan gadisnya" benar-benar seperti menguras tenaga dan pikirannya menjadi lebih lelah berkali-kali lipat. Segera, ia beranjak dari ranjangnya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri
.
.
.
15 menit kemudian
Butuh waktu lima belas menit untuk Giyuu membersihkan dirinya. Keluar dari kamar mandi dengan hanya membawa handuk kecil di kepalanya yang basah serta memakai celana panjang berwarna abu-abu tanpa atasan alias topless, ia segera berjalan menuju dapur untuk mencari bahan-bahan makanan untuk makan malamnya. Ia terdiam beberapa saat ketika melihat bahwa kulkasnya benar-benar kosong, hanya tersisa satu botol air putih yang isinya tinggal setengah
Memejamkan mata untuk mengurangi rasa kesalnya seraya menghela nafas. Giyuu lupa sekali kalau ia belum sempat untuk pergi belanja bahan makanan, karena kesibukannya. Tanpa basa-basi, segera ia mengambil kaus berwarna hitam dan jaket dengan warna yang sama dengan celananya. Setelah memastikan sudah membawa dompet yang di dalamnya terisi uang, ia segera pergi dari apartemennya dan menuju supermarket terdekat
.
.
.
Jarak dari apartemen Giyuu ke supermarket membutuhkan waktu tiga puluh menit dengan berjalan kaki. Sejak mengetahui masa lalunya seperti makhluk nokturnal yang lebih banyak menghabiskan waktunya di malam hari dengan bekerja, kini ia dapat menikmati dengan baik hasil dari kemenangan atas pertarungan waktu itu. Ia dapat berjalan dengan santai di malam hari tanpa harus terburu-buru untuk mengejar iblis. Ia dapat berjalan dengan santai menikmati angin malam tanpa harus takut akan teror dari iblis pemakan manusia. Ia tidak perlu memikirkan strategi apa yang akan ia gunakan untuk membunuh iblis. Kemudian, ia juga tidak perlu bertarung antara hidup dan mati
Giyuu tersenyum tipis saat mengingat kenangan kehidupannya yang sebelumnya, walaupun saat itu mereka berhasil memenangkan pertarungan dan Muzan telah dikalahkan, tetapi kemenangan itu dihasilkan dari pengorbanan banyak orang. Ia senang semua orang bisa hidup normal tanpa merasa takut akan dibunuh oleh iblis, tetapi jauh di lubuk hatinya yang paling dalam Giyuu merasa sakit. Sakit sekali. Karena lagi-lagi ia harus kehilangan orang yang dicintainya. Walaupun setelah itu ia menikah, memiliki istri dan keturunan. Namun, tetap saja. Rasanya menyakitkan. Keluarganya yang baru tidak cukup untuk mengobati hatinya yang sudah terluka terlalu dalam
Kemenangan mereka berhasil dicapai karena pengorbanan dari banyak orang terutama Tamayo, Yushiro, dan Shinobu yang berhasil menciptakan obat untuk mengalahkan Muzan. Shinobu bahkan mengorbankan dirinya untuk dibunuh dan dimakan demi membunuh iblis itu. Gadis itu benar-benar mendedikasikan hidupnya demi keselamatan banyak orang. Demi mereka yang ada di masa depan
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Time
FanficSinopsis: Tomioka Giyuu ingin memulai kembali kisah cintanya dengan Kocho Shinobu. Giyuu paham bahwa di masa lalu, mereka tidak memiliki kesempatan. Karena itu, di masa kini, di kehidupan yang damai ini, ia ingin memulai kembali kisah cintanya denga...