Menemukan Kembali Keberadaan yang Hilang

217 12 0
                                    

Sanemi yang baru kembali dari mengantar Kanae, terdiam melihat keakraban yang terlihat di depan sana. Menghela nafas sambil berjalan mendekati mereka yang tampak asik mengobrol. Sempat terlintas di kepalanya, apabila Giyuu dan Sayuri sedang membahas masa lalu mereka, tapi ternyata ia salah. Mereka sedang membicarakan tentang Shinobu. Semoga saja telinga Shinobu tidak panas dan dia tidak bersin-bersin karena jadi topik pembicaraan dua orang ini, ucap Sanemi dalam hati

"Woi!", sapa Sanemi pada mereka berdua

keduanya menoleh secara bersamaan. Di tengah-tengah mereka terdapat berkas-berkas milik Shinobu yang sebelumnya telah ditaruh oleh Giyuu, tapi sepertinya ia mengambilnya kembali.

"Apa yang kalian lakukan?", tanya Sanemi tidak habis pikir dengan kelakuan mereka

"Membahas tentang Shinobu-chan", jawab Sayuri dengan tatapan polos. "Tomioka-sensei penasaran dengan siswa paling berprestasi disini", lanjut Sayuri

"Halah.. Kau pasti sedang mencari info tentang Shinobu kan, Woi, Tomioka brengsek?", tanya Sanemi ngegas

Giyuu menatap malas ke arah Sanemi yang marah-marah. Benar-benar tidak ada yang berubah dari dirinya. "Kalau iya, kenapa? Apa ada masalah dengan mu?", tanya Giyuu menantang

Muncul perempatan siku-siku di dahi Sanemi ketika ia sedang ingin mengambil bangku untuk duduk. "Iyalah, masalah. Dia calon adik iparku", jawab Sanemi sewot

"Ha?", Giyuu menatapnya tidak percaya

"Iya, aku tunangan Kanae dan sebentar lagi akan menjadi suaminya", jawab Sanemi sambil menyeringai puas melihat wajah Giyuu yang menatapnya tidak percaya

"Kenapa? Kau pikir aku pengecut seperti dirimu? Oh tentu saja tidak", lanjut Sanemi dengan nada bangga. Dadanya membusung dengan penuh kebanggaan

"Aku tidak bisa membayangkan akan menjadi saudara iparmu. Rasanya tidak sudi", balas Giyuu tajam

"Seperti kau bisa menikahi Shinobu saja. Ku beri tahu pada mu ya, bajingan. Aku juga tidak sudi menjadi saudara iparmu", balas Sanemi tidak kalah sengit

"Kalau aku tidak bisa menikahinya, aku masih bisa menghamilinya. Jadi, kalian tidak punya pilihan selain menikahkan kami", ujar Giyuu dengan nada santai, matanya tidak lepas dari biodata Shinobu

Sayuri yang mendengar perkataan frontal Giyuu langsung memerah wajahnya. Sedangkan, Sanemi rasanya ia ingin memukul dan menghajar Giyuu yang berkata seenaknya. Dasar guru brengsek, maki Sanemi dalam hati

"Haaahhh.. dasar bajingan busuk kau", maki Sanemi kepada Giyuu. Giyuu yang mendengarnya hanya mengangkat bahu tidak peduli

Hening selama beberapa saat. Mereka bertiga asik dengan dunianya sendiri. Giyuu memutuskan untuk menghentikan kegiatannya dan menatap Sanemi

"Bagaimana caranya kau mengingat masa lalu mu?", tanya Giyuu pada Sanemi

Sanemi tidak langsung menjawab pertanyaan Giyuu, ia terdiam cukup lama sambil menatap mata ocean blue milik Giyuu sebelum akhirnya menghela nafas dan menjawab pertanyaan Giyuu

"Haahh.. Usia ku 16 tahun saat mengingat semuanya. Awalnya hanya mimpi acak yang muncul di waktu-waktu tertentu, sampai akhirnya ketika aku pertama kali bertemu dengan Kanae ketika ia menjadi siswa pindahan di sekolah ini. Aku mengingat semuanya. Semuanya tanpa terkecuali. Aku bahkan ingat Hitomi yang sakit keras dan tidak lama aku mati karena depresi", jawab Sanemi panjang lebar

"Apa istrimu yang dulu juga lahir kembali?", tanya Giyuu

"Yaa, dia lahir kembali. Dia sudah menikah dengan sahabat masa kecilnya, bahkan mereka sudah memiliki anak", jawab Sanemi tenang. "Kalau kau?", tanya Sanemi pada Giyuu. Giyuu menatap mereka berdua yang menatapnya balik dengan raut wajah penasaran. Menghela nafas, Giyuu mulai bercerita

Flashback

Usianya 15 tahun saat ia mengingat semuanya. Awalnya, hanya mimpi acak yang terus membayanginya selama lima tahun. Mimpi itu terus menerus menghantuinya. Ibunya bahkan sampai membawanya ke psikiater guna untuk mengetahui permasalahan anaknya. Tahun terakhir di sekolah menengah pertamanya, mimpinya semakin parah. Jam tidurnya semakin berantakan. Bahkan psikiater saja tidak cukup membantu mengurangi bebannya. Giyuu bahkan memerlukan bantuan obat tidur jika ingin tidur nyenyak

Ketika Giyuu berkunjung ke rumah kakeknya, ia menceritakan semuanya. Kakeknya yang menyadari permasalahannya sepertinya paham dengan apa yang terjadi pada Giyuu, Karena itu, ia berikan kotak peninggalan dari leluhur mereka pada Giyuu dengan senyuman lembut yang terpatri di wajah penuh keriputnya. Kakek Giyuu menceritakan kisah cinta menyedihkan leluhur mereka

Kotak tersebut adalah peninggalan yang berharga dari leluhur mereka yang ditinggal oleh wanita yang dicintainya. Ketika Giyuu membukanya ada perasaan sesak sekaligus hangat saat melihatnya. Ada haori bermotif setengah, ada kanzashi, dan juga ada hairpin kupu-kupu yang tidak asing diingatannya. Ketika menyentuh hairpin tersebut, kepalanya terasa sakit luar biasa. Teriakannya mengejutkan para penghuni rumah. Giyuu pingsan

Ketika tersadar dari pingsannya. Giyuu ingat semuanya. Ia menangis sambil memeluk hairpin kupu-kupu beserta dengan haorinya. Giyuu yang menyadari kehadiran Tsutako langsung memeluk kakaknya, "Yokatta..! Yokatta...! Neesan. Tsutako-neesan!", isaknya sambil memanggil nama kakaknya

Tsutako yang tidak mengerti dengan yang terjadi pada Giyuu, hanya bisa memeluk adiknya penuh kasih sayang sambil mengusap rambutnya. Perasaannya juga ikutan sesak melihat adiknya seperti ini. Setelah memastikan adiknya tertidur. Ayah, ibu, beserta Tsutako bertanya pada sang kakek tentang apa yang terjadi. Kakeknya hanya menjawab, "Giyuu sudah menemukan jati dirinya. Firasatku tidak pernah salah. Itulah kenapa aku menamakannya Giyuu. Karena, aku yakin kalau Giyuu adalah reinkarnasi dari pemilik kotak ini". Setelah memberikan jawabannya, kakek Giyuu memperlihatkan kotak-kotak tersebut pada orang tua dan kakak Giyuu. Mereka terkejut melihat barang-barang yang ada di dalam sana

End of Flashback

"Setelah kejadian itu, aku menerima semua ingatan itu dan mencoba menjalaninya dengan cara yang normal. Walaupun terkadang ingatan ini mengganggu, karena ketika aku melihat teman-teman hashira hidup kembali. Rasanya menyesakkan. Aku senang Oyakata-sama juga lahir kembali. Aku bersyukur bertemu dengan semuanya", ucap Giyuu menyelesaikan ceritanya. Semuanya terdiam. Perasaan mereka campur aduk. Rasanya seperti luka lama yang dibuka kembali, tetapi mereka bersyukur bisa dilahirkan kembali. Mereka akan memulai kembali kisah yang bahkan sebelumnya belum dimulai

"Yosh! Karena semuanya sudah bercerita. Bagaimana kalau kita makan bersama?", ajak Sanemi kepada Giyuu dan Sayuri

"Maaf, tapi aku ada janji makan malam bersama Takahiro-kun", jawab Sayuri sambil menunjukkan cengiran dan percakapannya dengan Takahiro kepada Giyuu dan Sanemi

"Baiklah. Tomioka, kau ikut bersamaku", paksa Sanemi

"Iya berisik", jawab Giyuu

"Apa kau bilang?", balas Sanemi dengan nada marah

"Aku bilang kau berisik", jawab Giyuu kalem

"AKAN KU HAJAR KAU, TOMIOKA BAJINGAAANNNNNNN", teriak Sanemi




To be continued


One More TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang