Konfrontasi

282 21 27
                                        

Tomioka Giyuu mengendarai motornya seraya tersenyum lebar seperti orang bodoh. Sesekali tawa kecil terdengar dari bibirnya yang tampak kissable sekali. Kebahagiaan hadir dan terlihat jelas di wajah yang biasanya menampilkan raut datar dan tenang itu. Ia tidak mencoba menutupi perasaan senang dan bahagianya pada dunia. Setelah mengalami banyak kejadian menyedihkan dan membuat batinnya sangat terluka, ini adalah perasaan bahagia yang sesungguhnya. Bukan berarti keluarga dan teman-temannya tidak membuatnya bahagia. Hanya saja rasanya berbeda. Karena kebahagiaan ini hadir berkat gadis yang sangat dicintainya

.

.

.

Flashback

Shinobu menatap malu-malu pada pemuda dihadapannya yang berdiri dengan penampilan rapi sudah siap untuk berangkat kerja

"Seperti orang bodoh", rutuk Shinobu dalam hati

Rasanya memalukan ketika mengingat kejadian tadi. Tapi ia berusaha untuk melupakannya. Sedangkan, Giyuu hanya memasang ekspresi santai seolah kejadian tadi pagi tidak pernah terjadi. Shinobu lupa kalau itu adalah kamar milik Giyuu, jadi tentu saja semua barang-barangnya ada di kamar itu termasuk pakaian kerjanya. Jadi, ketika ia melihat Giyuu hanya mengenakan celana panjang training tanpa atasan, ia terkejut bukan main. Hampir saja kakinya melayang ke arah gurunya itu

Giyuu sendiri juga lupa kalau ada Shinobu di kamarnya. Ia sibuk merutuki ponselnya yang mengganggu kegiatannya dengan Shinobu. Padahal sedikit lagi ia akan mencicipi bibir gadisnya, tapi ponselnya benar-benar tidak tahu situasi

"Aku berangkat", pamitnya pada Shinobu

"Hati-hati di jalan, sensei", balas Shinobu seraya tersenyum

Pemuda itu segera berjalan keluar dari apartemennya dengan senyuman yang tidak lepas dari wajahnya

"Seperti pasangan suami istri saja", ujar keduanya dalam hati

"Hanya kurang kecupan", tambah Giyuu dalam hati

End of Flashback

Mengingat kejadian tadi pagi membuat Giyuu tidak sabar untuk segera kembali ke apartemennya. Karena sekarang ada Shinobu yang sedang menunggunya

.

.

.

Di Sekolah

Setelah memarkirkan motornya, pemuda itu berjalan menuju ruang guru. Ketika ia sampai di ruang guru, di sana sudah ada beberapa guru yang hadir. Menyapa rekan-rekan kerjanya, sebelum duduk di kursi kebesarannya

Kanae yang melihat Giyuu lantas menghampirinya. Untung saja para guru sedang sibuk dengan urusannya masing-masing sampai mereka tidak menyadari Kanae dan Giyuu

"Terima kasih sudah menyelamatkan Shinobu, Tomioka-sensei. Maaf telah merepotkanmu. Aku akan menjemputnya nanti", kata Kanae pelan agar tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka

Giyuu menatap Kanae dan memikirkan cara agar tunangan Sanemi ini tidak langsung menjemput Shinobu, "bukan masalah. Kebetulan aku lewat jalan itu setelah kembali dari supermarket. Biarkan Shinobu istirahat dulu di apartemen ku, Kanae-san. Aku yakin dia masih terkejut dengan kejadian sebelumnya", ujarnya mencoba untuk mencegah Kanae membawa Shinobu untuk pulang

Terlihat ada keraguan di mata Kanae. Belum sempat gadis itu membantah. Giyuu langsung berkata, "aku tidak akan macam-macam. Dia aman bersamaku", ujarnya

Tidak akan macam-macam, huh? Padahal ia sudah mencium gadis itu dua kali dan pagi tadi hampir menciumnya kembali

Terdengar hela nafas dari calon kakak iparnya, "baiklah. Aku percayakan Shinobu pada mu", ujar Kanae. "Tapi, aku akan menjemputnya besok", lanjutnya

One More TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang