Sumber Rujukan

530 33 3
                                    

Sumber Rujukan APSARA MAJA : SANG PARAMESWARI

A. Sumber Buku, E-Book, dan Artikel Jurnal

Adrisijanti, I. 2014. Majapahit: Batas Kota dan Jejak Kejayaan di Luar Kota. Yogyakarta: Kepel Press.

Averoes, Muhammad. (2020). Antara Cerita dan Sejarah: Meriam Cetbang Majapahit. Jurnal Sejarah, 3(2), 89-100.

Aziz, F., & Pamungkas, J. H. (2018). Instrument Musik Pada Masa Kerajaan Majapahit. AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah, 6(1), 52-63.

Azmi, S. (2017). Bubat: Sisi Gelap Hubungan Kerajaan Majapahit Hindu Dengan Kerajaan Sunda. Ushuluna, 3(1), 16-36.

Cahyono, M. D. (2012). Makna Dan Fungsi Simbol Seks Dalam Ritus Kesuburan Masa Majapahit. AMERTA, 30(1), 19-44.

Dana, I. W. (2014). Panji dalam berbagai Tradisi Nusantara. Yogyakarta: Bagaskara.

Diananda, A. (2021). Pola Asuh Suku Jawa: Dahulu Dan Sekarang Serta Pengaruhnya Terhadap Pola Pikir Dan Perilaku Anak. In Annual Conference on Islamic Early Childhood Education (ACIECE) (Vol. 5), 137-150.

Eni, S. P., & Tsabit, A. H. 2017. Arsitektur Kuno Kerajaan-Kerajaan Kediri, Singasari, dan Majapahit di Jawa Timur Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Haryono, Timbul. (1997). Kerajaan Majapahit: Masa Sri Rajasanagara sampai Girindrawarddhana. Humaniora, (5), 107-113.

Hermanto, Bagus.(2017). Pustaka Klasik Perundang-Undangan Madjapahit. Majalah Konstitusi, 66-67. 

Indiarti, Wiwin & Anasrullah. 2022. Lontar Sri Tanjung: Kidung Kuno Ujung Timur Jawa. Banyuwangi: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi.

Isnawati, D. L. (2021).Minuman Jamu Tradisional Sebagai Kearifan Lokal Masyarakat di Kerajaan Majapahit Pada Abad ke-14 Masehi. Avatara Vol. 11, No. 2, 1-10.

Kirana, I. D. (2017). Kajian Tentang Tata Rias Pengantin Sekar Kedaton Wetan Banyuwangi. Jurnal Tata Rias, 6(1), 116-124.

Kitab Negara Kretagama Terjemahan (pdf).

Kitab Pararaton (pdf).

Kusmartono, V. P. R. (2002). Mayoritas Keramik Yuan Di Trowulan: Kontra Realita Hubungan Majapahit - Cina Pada Abad Ke 13-15 Masehi. Berkala Arkeologi, 22(1), 22-39.

Kutara Manawa: Kitab Hukum Federasi Majapahit (pdf).

Laila, R., Wicaksono, A. D., & Dinanti, D. (2022). Persepsi Dan Preferensi Wisatawan Pada Kawasan Cagar Budaya Trowulan. Planning for Urban Region and Environment Journal (PURE), 11(2), 137-148.

Mardiwarsito, L. 1992. Kamus Indonesia-Jawa Kuno. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Mariadi, N. N. (2020). Pandangan Agama Hindu Tentang Kedudukan Anak Yang Lahir Melalui Proses Bayi Tabung. Pariksa: Jurnal Hukum Agama Hindu, 2(2), 21-27.

Muljana, S. 1979. Nagarakretagama dan tafsir sejarahnya. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Munandar, A. A. 2008. Ibukota Majapahit: Masa Jaya dan Pencapaian. Jakarta: Komunitas Bambu.

Nurgiyantoro, B. (2003). Wayang dalam fiksi Indonesia. Humaniora, 15(1), 1-14.

Prasetya, R. (2021). Jejak Peradaban Kerajaan Hindu Jawa 1042-1527 M Sejarah Kejayaan dan Keruntuhan Mataram Kuno hingga Majapahit (Vol. 21). Yogyakarta: Araska Publisher.

APSARA MAJA : SANG PARAMESWARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang