Awal

340 20 2
                                    

"Aku tidak bisa mengalahkan mu." Ucap seorang wanita muda bernama America Chaves kepada seorang yang sangat putus asa didepannya sambil terengah. "-Tapi aku akan memberikan apa yang kau mau" Lanjutnya sambil menggenggam kuat telapak kanannya, dengan keyakinan tinggi dia meninju udara dibelakang wanita berambut merah itu. Lalu, sebuah portal berbentuk bintang terbuka dibelakangnya.

"Apa yang telah kau lakukan?" Gumamnya serak seraya menggertakkan gigi dan mencekik leher nona Chaves hingga terduduk. Melihat sekelilingnya dengan cemas, Manik gelapnya berhenti pada sepasang bocah yang duduk diatas sofa.

"Billy, Tommy." Ucap wanita itu pelan penuh dengan sayang. Namun, si anak itu tampak ketakutan dengan kata-kata wanita itu.

"Mommy, ini penyihirnya. Ini penyihirnya" Pekik kedua anak itu sambil berlari ke arah tangga.

"It's okay, it's okay. Alright. Mommy's here." Ucap ibu mereka berlari turun menggapai anak-anaknya dan menenangkan. Ibu dari Tommy dan Billy ini begitu mirip dengan wanita putus asa di hadapan nona Chaves ini.

"Tidak apa-apa nak, aku ibumu." Ucap wanita yang babak belur diantara anak tangga sambil memeluk kedua anaknya.

Dilepasnya cekikan di leher Chaves, "Menyingkir dari mereka." Gertak Earth Wanda dan mengeluarkan bola merah di telapak tangan dan melemparkannya kepada ibu Tommy dan Billy, membuatnya terlempar dan mendarat dilantai dapur dengan dentuman keras, menambah luka ditubuhnya.

"Mom...!!!"

"Menyingkirlah dari ibuku."

"Kau bukan ibuku. Dasar penyihir."

"Pergilah dari rumah kami."

"Please... Please... Just go away."

"Kau jahat."

Tommy dan Billy melempari Earth Wanda dengan apa yang ada didekatnya.

"Boys... Hentikan." Ujar Earth Wanda pelan sambil meringis menahan sakit. Sakit dihatinya, melihat anak-anak yang ia sayangi dan inginkan begitu membencinya.

"Pergilah... Kau bukan ibu kami."

"Please just go. Keluar dari rumah kami. Jangan ganggu kami."

"HENTIKAN!!!" Bentak Earth Wanda membuat Tommy dan Billy seketika menghentikan aktivitasnya dan segera berlari bersembunyi dibawah tangga.

"Jangan sakiti kita." Lirih mereka.

Earth Wanda menangis, air mata turun dari mata gelap penuh dengan kutukan akibat melakukan hal terlarang dan penuh dosa hingga meracuni jiwanya.

"Tidak mungkin. Aku bukan monster. Aku bukan orang jahat. Aku ib-" Earth Wanda tak sanggup melanjutkan kalimatnya. Lidahnya Kelu saat ingin mengucapkan kata dimana ia bisa menjadi seorang ibu. Apakah dia yang sekarang layak menjadi seorang ibu?

Mungkin tidak.

Hatinya serasa diremas. Sesak didada membuatnya mundur beberapa langkah dan jatuh terduduk. Earth Wanda sungguh menyesali semua perbuatannya. Kata-kata Stephen terngiang-ngiang dibenaknya. 'Kau itu bukan ibu, Wanda. Kau tidak mempunyai anak. Mereka hanya imajinasimu yang kau ciptakan dari sihirmu. Kau tidak pernah punya anak dari dirimu sendiri'

Kata-kata itu bagaikan mantra yang terus berputar. Sungguh egois dirinya, terbungkus rasa iri dan putus asa juga ingin memiliki sebuah keluarga dirinya rela membaca buku kutukan untuk bisa menggantikan peran ibu di semesta lain dengan dirinya sendiri. Hingga sekarang jiwa Earth Wanda terkikis membuatnya hampir kehilangan akal sehatnya.

Seeking Redemption Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang