F*ck Me Like I'm Your Whore (18+)

28 1 0
                                    

Samuel's POV

Sialan!

Ini sudah seminggu Lika menghindariku. Dia tidak mau membalas pesanku, dia tidak mau menemuiku saat aku datang ke kantor atau apartmennya. Se hancur itukah hatimu, Lika? Hari-hariku terasa sangat berat sekali, andai saja ada cara untuk memberitahunya kalau aku benar-benar cinta dengannya. Aku menyayanginya dan aku akan meninggalkan apa pun termasuk keluargaku demi bisa bersama Lika.

Bahkan....dengan kesadaran penuh, aku siap pergi meninggalkan anakku sendiri. Aku yakin Iko akan mengerti suatu hari nanti, lagi pula Amel adalah ibu yang baik dan aku yakin dia pasti bisa mendidik Iko dengan sempurna.

Ini sudah pukul satu pagi dan aku masih duduk di teras bengkel, aku terbengong, terdiam dan kepalaku berputar setelah menghabiskan tiga botol miras sendirian. Bahkan suara teman-temanku sudah tidak terdengar lagi, tenggelam dan sirna karena pengaruh alkohol yang aku minum.

Aku tidak tahu mengapa aku melakukan ini, tapi hatiku terasa benar-benar menyakitkan saat melihat dan menyadari kalau Lika hancur dan orang yang menghancurkan hatinya adalah aku.

"Hei," seseorang menyenggol tubuhku yang sudah lunglai, aku tidak tahu siapa dia karena wajahnya mendadak tidak jelas. Oh ayolah, semua hal mendadak buram saat kau sedang mabuk kan?

Aku menoleh ke arahnya dengan tatapan malas,  kepalaku pusing sekali dan orang di sebelahku yang aku yakin seribu persen sudah pasti temanku ini mendelik ke arah depan. Aku pun mengikuti tatapannya dan melihat sosok wanita dengan rambut panjang, memakai baju bagus berwarna merah marun berjalan mendekat ke arahku.

Butuh beberapa menit sampai wanita itu duduk di sebelahku dan aku menyadari kalau orang ini adalah Amel.

Aku mendengus sebal karena aku berharap Lika yang datang, kenapa malah dia yang datang?!

"Apa yang lakukan di sini?" Tanyaku sinis.

"Aku hanya kebetulan lewat dan ingin menyapamu."

Aku bergumam dan bersandar pada sofa, "Pulanglah, aku tidak ingin diganggu oleh manusia mana pun."

"Aku tidak menganggumu, aku hanya ingin duduk di sini saja, apa itu salah?"

"Ini sudah lewat tengah malam, Amel, pulanglah, Iko menunggumu di rumah."

"Iko sedang menginap di rumah Beby. Jadi aku ingin bergabung denganmu dan teman-temanmu," ucapnya dengan nada bicara yang menjengkelkan, aku bisa melihat kalau dia langsung menuang miras ke dalam gelas dan meminumnya.

Pikiranku berputar-putar dan aku terlelap dalam lubang hitam yang aku ciptakan sendiri. Mataku sudah terasa  sangat berat, aku pun beranjak dengan susah payah dari sofa dan hendak kembali ke kamarku. Aku tidak peduli dengan wanita ini dan persetan dengannya.

Aku meniti anak tangga untuk sampai ke kamarku dengan berpegangan pada batang besi yang entah bagaimana ceritanya bisa ada di sana.  Aku langsung merebahkan tubuhku di atas ranjang dan sedetik kemudian, aku jatuh terlelap.

****

Author's POV

Jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga pagi. Semua teman-temannya Samuel sudah tertidur di teras bengkel, tidak terkecuali Amel. Satu-satunya wanita yang ada di sana. Dia datang dengan sendirinya, tidak ada yang mengundangnya. Tapi satu niatan Amel adalah, dia ingin berusaha untuk mendapatkan Samuel kembali. Dia tahu betul kalau hubungan Samuel dan Lika sedang tidak baik-baik saja sejak pertemuan Lika dengan keluarganya Sam tempo hari, maka ia berpikir kalau itu adalah kesempatan yang bagus untuk mulai masuk ke dalam kehidupan Sam lagi.

Amel tahu kalau Sam akan seperti ini jika sedang kacau, jadi dia merasa ini adalah kesempatan emas dan dia akhirnya datang menemui Samuel.

Wanita itu berusaha bangkit dan mencoba untuk menghampiri Samuel yang sudah tidur di kamarnya sejak tadi. Amel sudah mabuk, tapi dia masih bisa mengontrol tubuh dan pikirannya. Dia melangkah sempoyongan dan meninggalkan empat orang teman Sam yang sudah tidak sadarkan diri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Madness (Sequel- PRECIOUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang