85. Sampai Rumah

10 13 0
                                    

Salam kenal dari Gadis Polos...

⚠️Warning!!! Ada Umpatan Kasar Dan Adegan 18+⚠️
Mohon bijak dalam membaca, plagiat dilarang mendekat, ini murni karya saya tolong kerja samanya!!!

Selamat membaca!!!
Maaf banyak typo bertebaran!!!

                                                        *

                                                        *

                                                        *

                                                        *

                                                        *

Setelah menguyur Delvi, Atha di bantu oleh anggota OSIS yang bernama Arga. Untung saja, Arga membawa mobil.

Setelah masuk kedalam mobil milik Arga, Atha memposisikan Delvi yang tertidur masih mengigil dengan posisi yang nyaman.

Dalam perjalan menuju pulang Delvi terbangun dan langsung duduk ke pangkuan Atha yang membuat Atha terkejut Delvi tanpa permisi menempelkan bibirnya ke bibir milik Atha.

Atha langsung menolak ciuman dari Delvi ia tidak ingin kebablasan di depan Arga, untung saja Arga fokus dengan jalanan di depannya.

Atha berhasil melepas Delvi dan menraup udara dengan rakusnya, Delvi yang melihat itu mengabaikan Atha dan kembali menempelkan bibirnya pada Atha, Atha ingin menolak tapi nalurinya sebagai laki-laki terpanggil dan tanpa Atha sadari ia membalas ciuman yang awalnya hanya menempel menjadi pergelutan antara lidah.

Ciuman Atha turun ke bawah menuju leher Delvi yang entah sejak kapan sudah terpampang jelas di depan Atha, Atha yang melihat leher jenjang milik Delvi menelan ludahnya susah payah, jakun Atha naik turun dengan berirama, tanpa ba bi bu Atha langsung menyerang leher Delvi meninggalkan jejak kepemilikannya di sana.

Saat Atha sampai di dada Delvi ia ingin langsung menuju ke sana. Tapi, ia langsung tersadar dengan desahan yang pertama kalinya lolos dari bibir tipis milik Delvi.

"Ahhh," desah Delvi.

Atha langsung menarik wajahnya dari leher Delvi. Dia langsung beristighfar.

"Astaghfirullah, astagfirullah, astagfirullah."

Atha buru-buru memperbaiki pakaian Delvi dan meminta Arga menepatkan laju mobil miliknya.

"Ga? Bisa nggak lebih cepat lagi? Gua nggak mau khilaf lagi, jujur gua nggak tahan," lirih Atha, menahan nafsunya.

"Sabar ya Tha, gua berusaha lebih cepat ini," Arga menambahkan kecepatan mobilnya.

Dalam perjalanan menuju pulang, iman Atha selalu di goda. Jujur saja, jika Atha hanya berdua dengan Delvi mungkin Atha sudah khilaf dari tadi, untung saja Leon gercep memberi saran agar Atha di temanin untuk pulang jika tidak. Atha pasti, menjalankan hidup dengan penuh penyesalan.

Sepanjang perjalanan menuju pulang Atha tak henti-hentinya beristighfar ia takut khilaf dengan godaan Delvi.

Dua puluh lima menit berlalu...

Atha akhirnya sampai kerumahnya, kenapa tidak langsung kerumah Delvi? Ia tidak ingin orang tua Delvi hancur melihat anaknya yang kacau dan bahkan hampir menjadi korban pemerkosaan, ia harus menjaga mental Delvi dan orang tuanya ia akan jujur dengan kasus yang menimpa Delvi tapi tidak dengan membawa Delvi dengan ke adaan kacau seperti ini.

Asmaraloka_DelTha[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang