77. Serpihan Sampah

11 14 0
                                    

Salam kenal dari Gadis Polos...

⚠️Warning!!!⚠️
Mohon bijak dalam membaca, plagiat dilarang mendekat, ini murni karya saya tolong kerja samanya!!!

Selamat membaca!!!
Maaf banyak typo bertebaran!!!

                                                        *

                                                        *

                                                        *

                                                        *

                                                        *

Dua hari sudah berlalu, tapi belum juga terkuak siapa pelaku lainnya yang membantu Steven dalam meneror Parida bahkan sekarang Steven di tangkap polisi dan membuat siswa-siswi SMA Cakrawala geger akan kasus yang Steven perbuat, mereka kasihan dengan yang di alami Parida, mereka nggak habis pikir dengan jalan pikir Steven yang menurut mereka itu sangat di luar keberanian anak sekolah.

Orang tua Parida sangat marah saat menemui Steven 2 hari lalu, ia di beri pertanyaan salah apa anak mereka sampai Steven berani berbuat sedemikian rupa tapi Steven tidak menjawab dan hanya diam sambil menunduk.

Pendidikan Steven harus tertunda karena kasus yang ia perbuat, sebenarnya orang tua Steven meminta maaf dan meminta tolong anaknya jangan di penjara alasannya masih anak-anak tapi Delvi dengan cerdik mengasut orang tua Parida yang awalnya kasihan dan juga memikirkan masa depan Steven menolak permohonan orang tua Steven.

Kata Delvi kala itu, "kalau dia masih kecil, kenapa dia bisa berbuat hal yang bahkan orang dewasa pun harus berfikir ulang melakukan perbuatan itu. Tapi, dia? Kenapa berani berbuat demikian."

Karena kata-kata itulah orang tua Parida yang awalnya ingin berdamai dan tidak ingin melanjutkan kasus ini menjadi terbuka pikirannya, apa yang Delvi bilang benar, aturannya dia tidak bertindak demikian.

"Aku penasaran, siapa sih yang bantu Steven buat neror Parida bahkan ngancam dan fitnah Parida begitu," kata Delvi pada Atha, Parida dan Ava.

"Elu kira, lu doang yang penasaran? Kita-kita juga, penasaran ege!" kesal Ava,.yang memang akhir-akhir ini tidak bisa mengontrol emosinya karena kasus yang Parida hadapin belum selesai sepenuhnya.

"Elu kalau emosi, nggak usah lampiaskan ke gua anjing!" balas Delvi, emosi.

"Iya, ane minta maaf, maaf ane kelepasan," ucap Ava menyesal sambil menunduk sedih.

"Gua udah bilangin Bang, emosi di kontrol jangan sampai kelepasan," tegur Atha, ke sekian kalinya.

"Mas Ava, udah sabar ya? Rida yakin, serapat-rapatnya mereka menyimpan bangkai, pasti akan keciuk juga," ujar Parida, menenangkan Ava.

"Maaf,.ane nggak bisa bongkar pelaku lainnya," Ava memang sangat menyesal tidak bisa membongkar pelaku lainnya, bahkan saking merasa bersalahnya ia tidak bisa mengontrol emosinya.

"Nggak papa, asal ada kalian Rida kuat jalanin ini semua, yang terpenting Steven sudah di atasi oleh polisi tinggal mencari tau dalang lainnya," Parida, berusaha menenangkan Ava dan agar tidak merasa gagal membantu dirinya.

Asmaraloka_DelTha[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang