65. Tidak Tahu Malu

18 25 4
                                    

Salam kenal dari Gadis Polos...

⚠️Warning!!!⚠️
Mohon bijak dalam membaca, plagiat dilarang mendekat, ini murni karya saya tolong kerja samanya!!!

Selamat membaca!!!
Maaf banyak typo bertebaran!!!

*

*

*

*

*

"Rida! Liat nih kepala ane di Jambak lagi oleh Delvi," adu Ava, saat mereka sudah berada di kantin.

"Kak Del?" Parida ingin memastikan.

"Dia yang salah ya," bantah Delvi.

Parida menarik nafas panjang, "udah tau kak Del begitu masih aja cari masalah," tegur Parida.

Ava yang merasa Parida pilih kasih cemberut kesal, "ane yang di sakiti, ane pula yang di tegur,"

"Demi kebaikan bersama," ucap Parida.

Ava ujung-ujungnya mengalah, ia menatap Delvi dengan sinis, terdapat tatapan mengancam dari mata Ava awas elu!

"Apa lu?!" tanya Delvi, sewot.

"Apa sih, nih anak?" tanya Ava, terheran-heran.

"Mata lu itu ngajak gelud tadi ya!" kesal Delvi.

"Udah nah," frustasi Atha.

Ava yang melihat Atha frustasi memiliki ide, "Teng, mending elu sama Stela atau si Ara Ara kimochi itu, dari pada sama orang hutan."

"Rida, tahan aku Rida! Tahan aku Rida!" Delvi ingin menghajar Ava tapi ia memaksa Parida menahannya.

Ava tertawa ngakak melihat tingkah Delvi ya g menurutnya sangat kocak, "elu ya Del, hahaha..."

Delvi semakin kesal karna melihat tawa lepas milik Ava, ia melihat sekeliling dan srek ia berhasil mengambil garpu lalu menyodorkannya tepat di depan mata Ava yang membuat tawa Ava terhenti seketika.

Ava menelan ludah dengan kesusahan, 'gerak dikit nih garpu ngenain mata ane,' batin Ava.

"Nahkan enak nih diam gini," ujar Delvi, meletakan garpu yang tadi ia sodorkan tepat di depan mata Ava.

"Elu Psychopath amat sih!" sungut Ava.

"Mangkanya jangn cari masalah," jawab Delvi, dengan enteng.

"Memang gila cewek lu Teng!" Ava menatap Atha dengan kesal.

"Kok gua Bang?" tanya Atha, kebingungan.

"Kalau cari cewek yang kalem, feminim, anggunly gitu. Bukan yang macam Psychopath," ceramah Ava.

"Bisa diam?" tanya Delvi, dingin.

Seketika Ava langsung diam, ia tidak ingin mengambil resiko yang lebih berbahaya lagi.

Mereka berempat akhirnya makan dengan khidmat, dengan Ava yang curi-curi pandang ke arah Delvi.

"Jangan di pandang ntar naksir tau rasa," dengan PeDenya Delvi berkata seperti itu.

"Najis!" dengan spontan Ava, berkata.

"Najis, najis gini, gua bisa bikin mulut emak-emak lu diam ya," ungkap Delvi dan sialnya itu kenyataan.

Asmaraloka_DelTha[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang