87. Flashback Kejadian 2

12 13 3
                                    

Salam kenal dari Gadis Polos...

⚠️Warning!!!⚠️
Mohon bijak dalam membaca, plagiat dilarang mendekat, ini murni karya saya tolong kerja samanya!!!

Selamat membaca!!!
Maaf banyak typo bertebaran!!!

                                                        *

                                                        *

                                                        *

                                                        *

                                                        *

Sepanjang perjalanan menuju gedung bekas Labor kimia, Delvi sempat melirik jam yang menunjukkan pukul 23:45 berarti sudah hampir satu jam ia bergelud dengan para jahanam ini.

'Ya Allah, hanya kepada-Mu hamba meminta dan hanya kepada-Mu hamba berharap. Hamba minta tolong tunjukan jalan untuk Atha dan Ava mendapati ke beradaan kami dan hamba harap Engkau memberi jalan itu kepada Atha dan Ava untuk menolong kami. Jika memang ini takdir dari Engkau, buatlah hamba dan Parida menerima takdir ini dengan dada yang lapang, aamiin!' batin Delvi yang memasrahkan semuanya kepada Allah.

"Diam aja? Kalian nggak takut apa?" tanya Ara, heran.

Delvi melirik Ara sekilas. "Cowok asing, lepasin tangan gua bentar," cowok asing itu menatap Delvi heran. "Bentar aja, nggak akan kabur gua," lanjut Delvi.

Cowok asing itu melepas Delvi. Delvi meregangkan otot tangannya sebentar dan mendapati ke arah Ara.

Bug!

Bug!

Bug!

Delvi membogem Ara tepat di rahang, perut dan Legan kiri Ara.

"Arghhh! Anjing!" teriak Ara, mereka yang menyaksikan begitu syok dengan Delvi yang santai-santai tapi sangat berbahaya.

Setelah membuat Ara mengeram karena kesakitan dengan santainya Delvi mendekati cowok asing itu dan menjulurkan tangannya untuk di pegangin seperti tadi.

Cowok asing itu hanya manut ia tidak ingin menerima Bogeman mentah dari gadis yang kecil-kecil ternyata sangat berbahaya.

Mereka melanjutkan jalannya dengan Ara yang menatap Delvi dengan dendam.

'Awas aja lu tepos!' batin Ara, penuh dendam.

Sesampai di gedung bekas Labor kimia, mereka membawa Delvi dan Parida di sebuah ruangan yang sepertinya itu ruang khusus.

Mereka mengikat Delvi dan Parida mengunakan tali yang memang sudah tersedia di sana.

'Udah di rencanakan dengan matang rupanya,' batin Delvi, melihat ke sekelilingnya yang memang seperti sudah di siapkan dari jauh-jauh hari.

Delvi hanya pasrah di ikat oleh mereka semua dan Parida juga hanya pasrah karena ia tidak bisa memberontak karena habis-habisan di serang oleh cewek-cewek setan itu.

Setelah Delvi dan Parida di ikat. Siti dan Stela maju dengan sombongnya berkata.

"Ava itu milik gua dan akan menjadi milik gua sampai kapan pun," dengan sombongnya Siti berkata sambil memaksa Parida mendongkak ke arah wajahnya.

Asmaraloka_DelTha[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang