66. Di Hukum Masal

22 28 4
                                    

Salam kenal dari Gadis Polos...

⚠️Warning!!!⚠️
Mohon bijak dalam membaca, plagiat dilarang mendekat, ini murni karya saya tolong kerja samanya!!!

Selamat membaca!!!
Maaf banyak typo bertebaran!!!

*

*

*

*

*

Stela yang melihat kepergian Ava menatap nyalang, "awas aja kalian semua!" monolog Stela, penuh dendam.

Ara yang tak jauh dari sana tersenyum devil, "rasain, emang bang Atha mau sama cewek gatel kek lu?"

"Stela, Stela, lu kira karna elu cantik? Banyak uang? Lu bisa dapatin semua yang lu mau? Tidak! Lagian gua masih cinta sama bang Atha dan gua bantu lu juga butuh duit, gua berharap rencana lu nggak berhasil, nggak dapat bang Atha duit pun ilang!" ucap Ara dengan pelan sambil melihat Stela yang memasuki kelasnya.

Dua manusia munafik yang saling bekerja sama, dunia sekejam itu yang katanya dia berpihak padamu tapi dia juga yang menghancurkan niatmu, tapi kalau niat jahat kek Stela ini memang wajib di hancurkan sih.

*****

Ava yang niatnya ingin kembali ke kelas malah di hadang oleh Siti yang berada di kelas 11 IPS, Siti tadinya di suruh mengantar buku anak kelas 11 IPS oleh guru yang mengajar di kelasnya tapi sekarang ia melihat pria idamannya, memang jodoh itu tidak kemana itu yang Siti pikirkan.

"Ava," panggil Siti, Ava menoleh dan kembali melanjutkan langkahnya.

"Amit-amit jabang bayi," ucap Ava pelan.

"Ava, kamu nggak kangen aku?" tanya Siti, menghadang jalan Ava.

"Apa sih? Kangen, kangen. Memang lu siapa?" tanya Ava, dengan kesal.

"Kamu lupa? Dengan kisah kita yang selama ini?" tanya Siti, memelas.

"Kisah apanya woi?" kesal Ava.

"Kisah kita yang belajar bareng, kisah kita yang saling berbagi ilmu tentang ke penulisan, kisah kita yang jalan-jalan ke taman," ungkap Siti, membeberkan semua kisah masalalunya dengan Ava.

"Itu bukan kisah tapi perjalanan takdir yang udah Allah tetapkan," kesal Ava, ketika Siti yang membahas dulu ia sangat mau-mau saja di ajak kesana kesini oleh Siti, rasanya Ava sangat menyesal punya kenangan bersama cewek murahan yang ada di depan matanya ini.

"Karna tuhan menakdirkan kita bersama," kata Siti, dengan santai.

Huek!

Huek!

Huek!

Asam lambung Ava langsung naik dan isi lambungnya langsung keluar begitu saja, untungnya ia langsung berlari ke selokan membuang isi lambungnya yang merasa terpanggil oleh kata-kata Siti yang menurutnya sangat menjijikkan.

"Ava kamu nggak papa?" tanya Siti, cemas.

"Minggir lu! Lambung ane aja menolak, kata-kata menjijikkan yang keluar dari bibir dower lu itu," sungut Ava, dengan sadis.

Asmaraloka_DelTha[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang