Noa tak tahu mengapa, ia merasa sangat sakit saat mendengar Kavi katakan itu. Ia bahkan masih mengingatnya setelah satu minggu yang lalu kejadian itu terjadi Kavi tak lagi muncul di hadapannya, Jidan sampaikan padanya jika Kavi meminta ijin untuk resign dari pekerjaan yang baru dua hari ia lakoni. Namun Kavi tetap menemui Joey saat putranya itu sepulang sekolah jika Jidan yang di tugaskan menjemputnya.
Bagaimana perasaan Noa setelah semua itu terjadi, tentu saja Noa merasa sangat aneh, ada rasa yang sulit di jelaskan. Ia ingin meminta maaf jika yang kemarin belum cukup, namun bagaimana Noa harus menyampaikannya jika pesan yang di kirimnya sejak berhari-hari lalu bahkan tak Kavi tanggapi.
"Kamu kenapa Sayang?" Pertanyaan terdengar di telinga Noa saat ia tengah berdiri di halaman belakang menyirami beberapa tanaman kepunyaan Tyana.
"Bubu ... " Noa membalas dengan suara yang lesu, ia merasa tak bisa leluasa saat membuka bicara. Pikirannya terasa berat dan penuh.
"Kenapa? Cerita sama Bubu," Tyana mengusap punggung Noa. Mertuanya itu tahu jelas jika ada sesuatu yang mengganggu pikiran Noa dengan perubahan sikap yang terjadi padanya. Noa tak sering tersenyum seperti biasanya, bahkan candaan Joey tak di tanggapinya dengan lepas dan Tyana dapat lihat jelas semua itu.
"Bubu, Nana bikin kesalahan."
Perkataan Noa membuat Tyana kernyitkan dahinya, "Nana bikin salah apa, ayo duduk dulu," Tyana membawa Noa duduk di sebuah kursi yang berada di sana. Ada sebuah kolam ikan koi yang baru di buat beberapa bulan sebelumnya dan Jaren biasanya menduduki tempat itu.
"Bubu aku minta maaf, aku salah Bub, aku salah sama Mas Joshua, sama Bubu, sama Joey, Papi, Kak Mark--"
"Tenang, Nana tarik napasnya," Tyana meraih tangan Noa lalu meminta pria manis yang sudah di anggapnya bak anak sendiri itu, "pelan-pelan, it's okay, Bubu dengerin."
Noa tundukan kepala, ia hela napasnya dalam. Dirinya sangat bersalah karena telah tidur dengan Kavi dan selain pada Kavi sejujurnya Noa merasa bersalah pada keluarga besar Mahendra. Ia bahkan sembunyikan fakta itu walaupun Tyana sempat bertanya kemana Noa malam itu. Ia berbohong, memberikan alasan palsu yang sama sekali jauh dari kebenaran.
"Bubu ... Malem itu Nana ... Nana tidur di tempatnya Kavi, Bub ... "
Tyana tak menjawab apapun, ia hanya diam mendengarkan. Tyana tahu, orang suruhannya telah mengawasi kediaman Kavi sejak lama dan tak mungkin Tyana tidak tahu jika Noa datang dan bermalam di sana malam itu.
"Bub ... Nana tidur sama Kavi .... "
Tidak, Tyana juga tidak terkejut, Tyana juga tidak marah jika itu yang terjadi. Bagaimanapun Noa memiliki kendali atas dirinya sendiri dan membuat kesalahan atas dasar wajah Kavi yang mirip dengan Joshua merupakan hal yang sulit di hindarkan. Dirinyapun miliki kesalahan yang sama.
Tyana anggukan kepalanya, "Nana ngerasa bersalah sama siapa, Sayang?"
"Nana salah sama keluarga ini yang udah sayang sama Nana, Bub, Nana harusnya gak khianatin Mas Joshua," Noa rasanya ingin menangis jika saja ia tak terlalu lelah.
"Nana, Joshua udah gak ada lagi di dunia ini. Nana bebas buat cinta sama siapapun, Nana boleh buat suka sama siapapun, gak perlu ngerasa bersalah."
"Tapi Mas Josh pasti kecewa sama Nana."
"Nana sebenernya lagi ngerasa bersalah sama Kavi, kan, Sayang?"
Tyana menebaknya dengan akurat, Noa sebenarnya hanya tengah denial dengan fakta itu. Walaupun benar adanya jika perasaan bersalahnya pada Kavi ada, namun Noa mencoba terus memikirkan keluarga Mahendra yang telah sangat menjaga dan menyayanginya selama ini.
"Nana boleh suka sama siapapun, Sayang, termasuk sama Kavi, tapi Nana juga harus inget Kavi bukan Joshua, Kavi orang yang beda dari Joshua, Sayang. Bubu juga lagi belajar, kita sama-sama belajar buat berjalan ke depan walaupun kita liat seseorang yang mirip sama Joshua, ya?"
Tbc ....
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Meet | Nomin
Hayran Kurgucerita ini merupakan sequel dari ceritaku sebelumnya DAYS WITH YOU jadi biar ngerti silahkan baca book pertama dulu yah. bxb nomin mpreg by : sassyna