Bagian 6

1.4K 117 1
                                    

















Tyana pulang ke rumah pada pukul delapan malam, ia pergi bersama seorang sopir khusus yang selalu mengantarnya ke manapun, saat tiba Noa tengah menemani putranya menonton televisi di ruang keluarga Joey sangat senang menonton sembari menyemil buah-buahan yang Noa kupaskan untuknya.

Senyum Tyan merekah mendapati pemandangan itu, pria manis yang sudah semakin tua itu menghampiri keduanya, "ehh belum pada tidur ini sayang-sayangnya Grandbu."

"GRANDBUUU," Joey segera bangun lalu menghampirinya, memeluk Tyan seperti kebiasaan yang Joey lakukan saat grandbunya itu baru kembali dari suatu tempat.

"Belum Grandbu, Joey lagi nyemil," Itu Noa yang menjawab, ia juga turut berdiri menyambut Tyan.

"Jangan kemaleman Adek besok sekolah, kan?"

Joey mengangguk dengan semangat, "yes, Grandbu tadi adek ketemu Ayah!"

Tyan dan Noa sontak melihat ke arah satu sama lain mendengar penuturan Joey. Wajah Noa terlihat gugup sementara Tyan memasang ekspresi wajah bingung.

"Ayah?"

Joey mengangguk Noa segera meraih putranya itu lalu menggendongnya, "Adek itu bukan Ayah, bilang ke Grandbu tadi Adek di tolongin Om baik--"

"No! Itu Ayah, sama kaya di foto yang di kamar!" Joey tetap kekeuh sementara Tyan masih diam di tempatnya dengan raut kebingungan. Sepertinya ia harus bicara berdua dengan Noa untuk memastikan siapa sosok yang Joey maksud.


















Noa tau apa yang akan terjadi selanjutnya, dirinya duduk di kamar Tyana dengan pintu terkunci sementara Joey putranya sudah tidur di temani Susi. Jaren belum tiba di rumah karena mengerjakan hal penting hingga larut membuat pembicaraan keduanya seakan di restui semesta.

Tyana tak berbasa-basi, ia segera mengatakan pertanyaan dalam kepalanya begitu saja, "tadi Joey bilang ketemu siapa Sayang?"

Noa diam untuk beberapa saat, apakah ia harus jujur atau tidak karena bagaimanapun apa yang ia katakan akan terdengar sangat gila.

"Bu ... Aku ...."

"It's okay, Bubu percaya apa yang mau kamu bilang, Bubu gak akan judge kamu, just tell Bubu everything."

Noa menghela napas, mungkin benar ia harus mengatakan ini pada sang mertua ia tak bisa memendamnya sendiri karena perasaannya sangat kacau setelah melihat sosok tersebut walaupun Noa tahu jelas jika itu bukanlah mendiang suaminya.

"Bub aku sama Joey pas pulang dari makam Mas Josh, gak sengaja ketemu orang yang mirip banget sama Mas Joshua dan aku sampe sempet pingsan karena kaget."

Tyan mengangguk mengerti, dalam hatinya ia mulai was-was jika memang Noa bertemu dengan sosok yang di katakan mirip mendiang sang putra mungkinkah ia adalah sosok yang sama dengan seseorang yang ia lihat selama ini.

"Joey pikir itu beneran ayahnya, makanya dia bilang itu ayah padahal jelas itu bukan Mas Joshua. Dia juga bawa aku ke klinik Bub, dia bantu aku, mungkin aku kedengeran gila tapi orang itu mirip banget sama Mas Josh."

"Kamu tanya namanya Sayang?"

Noa segera menggelengkan kepala, tidak ia tak akan mengaku jika dirinya mengetahui nama sosok tersebut, Tyana akan dengan gigih mencari sosok itu jika Noa mengatakan nya.

"Aku lupa gak nanya sangking kagetnya Bub. "

Tyana kembali mengangguk mengerti, ia juga tak ingin mendesak Noa terlalu jauh akan tetapi pemikirannya mengatakan jika sosok itu merupakan sosok Kavian. Tyana bukan tak tahu jika Noa tengah berkilah, terlihat jelas dari raut wajah menantunya itu.

"Gak perlu di pikirin, yah, Sayang. Bubu ngerti perasaan kamu dan Joey pasti kangen sama ayahnya. Dan orang yang mirip sama Josh pasti ada di dunia ini, Bubu percaya."


















Tbc ...




After We Meet | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang