Sialnya kali itu langkahnya lebih cepat dari pikirannya, Noa bahkan tidak berjalan ia berlari dengan panik seolah ada sebuah insiden besar, tak peduli jika banyak orang perhatikan tingkahnya. Ia lalu dengan panik meraih lembaran tisu, tangannya gemetar ia merasa takut ketakutan yang besar entah darimana asalnya. Tangisnya tertahan ia nyaris tersedu.
"Nu-nunduk, jangan dangak," Noa segera mengelapkan tisu yang di pegangnya dengan gemetar, Kavi yang tiba-tiba di hampiri Noa juga merasa bingung, reaksi Noa tentu saja berlebihan, namun ia tak protes. Matanya malah sibuk memerhatikan bagaimana lentik bulu mata, bibir basah berkilau bagai plum itu terus saja menarik perhatiannya.
"Ayo ke rumah sakit, kamu sakit, sakit apa, kenapa gak berobat!" Nada bicara Noa nyaris berteriak.
Kavi yang akhirnya melihat tangan gemetar Noa segera meraihnya, saat mata mereka berpandangan barulah Kavi sadari jika mata pria manis itu berkaca-kaca.
"Are you okay?" Tanya Kavi dengan nada lembut, tangan Noa ia genggam, bilang saja ia lancang namun nalurinya merasa Noa sedang butuh di tenangkan.
"No ... "
Itulah sepatah kata yang segera di barengi lelehan air mata yang membasahi pipi yang kemerahan milik Noa.
"I'm okay," Kavi berujar sembari membuat Noa duduk di kursi sampingnya dengan tangan mereka yang masih saling menggenggam.
Noa tak lagi bicara namun tangisnya pecah, ia tersedu tak peduli jika banyak mata melihat, ia takut sekali, tiba-tiba ia teringat akan kematian Joshua karena penyakitnya dan melihat sosok yang mirip dengan Joshua mengalami sesuatu perasaan takut itu muncul kembali.
"Sshh ... It's okay, i'm here ... " Kavi menepuk pelan punggung Noa. Ia tak lagi peduli akan sopan santun yang harus ia perhatikan. Baginya melihat Noa menangis untuk yang kedua kali adalah sebuah takdir.
"Please ... Pleasee ... Kalo kamu sakit pergi ke dokter, jangan biarin kamu sakit sendirian please ...."
"Aku gak sakit, cuma kecapekan dikit," Ujar Kavi sembari terus mencoba menenangkan tangisan Noa. Namun karena di rasa tangisan Noa tak kunjung reda Kavi memutuskan mengajak pria manis itu pergi dari sana dan mencari tempat yang lebih sepi agar tak menarik banyak perhatian. Dan beruntung Noa menurut, di sela tangisnya Kavi menggandeng Noa ke arah sebuah gang kecil di samping kafe yang bersebelahan dengan ruko lain.
Mereka berdiri di sana dengan Noa yang masih mengeluarkan tangisnya sementara Kavi di sana diam menemani hingga tangis Noa perlahan mereda.
"It is better?" Kavi memberikan sebuah tisu yang sempat di ambilnya tadi.
Noa mengangguk, ia menjadi malu menangis di depan orang asing yang sialnya berwajah familiar, "maaf saya freak banget," Ujar Noa. Ia merasa malu karena sudah dua kali merepotkan Kavi.
"It's okay, tapi sebagai gantinya boleh aku tau nama Kakak?" Kavi berujar setengah ragu. Ia takut Noa merasa Kavi aneh.
"Noa ... " Jawabnya dengan mata yang berkeliaran entah kemana asalkan tidak melihat wajah Kavi karena ia akan dengan impulsif memeluknya.
"That's pretty name, i mean ... "
Noa melirik ke arah Kavi yang terlihat menggaruk tengkuknya tak gatal, "sorry aku lancang."
"It's okay ... Tapi ... Kamu harus cek kesehatan kamu Ka--"
"Kavi," Selanya saat mendengar Noa ragu-ragu menyebut namanya, "dont worry, Kak Noa, aku emang suka mimisan kalo lagi capek."
"Itu masalahnya! Overwork jelek banget buat kesehatan, gimana kalo kamu sakit parah karena sepelein hal kecil, gimana perasaan keluarga kamu kalo tiba-tiba kamu sakit parah karena sepelein hal-hal kecil yang kamu rasain! Kamu harus peduli sama diri kamu sendiri biar gak nyakitin oranglain yang sayang sama kamu!" Noa bicara menggebu dan Kavi hanya berdiri di sana mendengarkan.
Sejurus kemudian Kavi tersenyum, "bakalan seneng banget kalo punya keluarga, tapi aku gak punya seseorang yang khawatir sama aku. But ... " Kavi menaikan tangannya mengusap lelehan air mata Noa dengan sisian telapak tangannya, "dont worry, aku bakalan hidup lama dan berumur panjang buat wujudin mimpi aku."
Tbc ....
Kalian ngerti apa yang Noa rasain, kan???
![](https://img.wattpad.com/cover/376192622-288-k610246.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Meet | Nomin
Fanfictioncerita ini merupakan sequel dari ceritaku sebelumnya DAYS WITH YOU jadi biar ngerti silahkan baca book pertama dulu yah. bxb nomin mpreg by : sassyna