Setelah acara makan selesai, Kavi berniat pergi ke luar restoran untuk menghisap tembakau sementara Noa, Jaren dan Tyana masih berada di dalam. Ia bersandar pada dinding restoran dan mengambil sebungkus rokok yang di simpannya dalam kantong jeans yang ia pakai. Baru saja hendak menyalakan korek ia di buat terkejut dengan seseorang yang keluar dari restoran dan menghampirinya.
Tyana terlihat keluar dari sana dan tersenyum melihatnya. Kavi tahu ada sesuatu yang ingin di bicarakan dengannya.
"Hai," Tyana berdiri bersisian dengannya.
Kavi terpaksa memasukan kembali batang tembakau itu pada bungkusnya, ia lalu tersenyum kecil pada Tyana, "halo Om."
"I really want to say it, but i'm worried, you might be think i'm weird."
Kavi mengernyit bingung, ia tak mengerti apa maksud Tyana, "what?"
"Mmmm ... I dont like it, when you call me Om."
Kavi cukup terkejut dengan pernyataan Tyana, ia semakin tak paham maksud dari pertanyaannya.
"Kavi ... " Tyana dengan mata bulatnya yang berkilauan menatap Kavi, "kamu keberatan gak, kalo saya pengen kamu panggil saya Bubu?"
Kavi cukup tercengang, ia akhirnya paham akan sikap Tyana yang ternyata benar-benar di luar dugaan. Akan tetapi melihat sikapnya itu Kavi menjadi iba, mungkin kepergian anaknya membuat Tyana sangat rindu.
"Om ... " Kavi kini berdiri menghadap Tyana, ia memasang senyum bulan sabit yang serupa dengan mendian Joshua, "can i say it?"
"What?" Tyana terus saja menatap Kavi seolah Kavi akan menghilang jika ia berkedip.
"Aku bukannya berniat buat gak sopan sama Om, tapi, aku bukan anak Om. Kalo anak Om liat saya manggil Om Bubu, mungkin anak Om bakalan sedih. Jadi buat sekarang, kayanya saya gak bisa manggil Om sebagai Bubu. Saya gak mau di anggap gak sopan sama anak Om karena itu. Maaf ya Om ...."
Kavi bicara dengan sangat sopan, ia dapat melihat raut kecewa Tyana atas jawabannya namun Kavi tahu betul itu keputusan terbaik saat ini. Cukup Joey yang akan ia biarkan menganggapnya sebagai Joshua, tidak oranglain karena itu akan sangat tidak sopan bagi mendiang Joshua.
"Hey," Kavi tersenyum saat melihat Noa keluar dari dalam minimarker, setelah obrolannya dan Tyana usai, Jaren dan Tyana pergi lebih dulu ke rumah sakit sementara Noa memilih mampir ke minimarket untuk membeli snack untuk Jidan dan beberapa keperluan lain selama dirinya berada di rumah sakit.
Noa terkejut melihat Kavi, ia pikir Kavi telah pergi duluan bersama mertuanya. Namun rupanya Kavi memilih menungguinya, "kamu gak bareng Bubu sama Papi?" Tanya Noa bingung.
"Gak baik jalan sendirian, nanti ada yang godain."
Jawaban Kavi membuat Noa terkekeh, sudah lama ia tak mendengar lelucon jayus seperti itu, "siapa yang mau godain duda anak satu?" Noa mengernyitkan sebelah alisnya.
"Aku," Jawab Kavi membuat Noa tanpa sadar memukul bahu Kavi.
"Stop, anak kecil jangan kurang ajar!" Ujarnya di selingi tawa.
"I'm not a kid?"
"You are Kavi," Noa menggelengkan kepala.
Karena jarak rumah sakit dan restoran cukup dekat mereka memilih berjalan kaki. Untung cuaca sore menjelang petang itu tidak hujan, Jakarta sore itu juga tak terlalu bising.
"Can i ask you question, Kavi?" Tanya Noa setelah keduanya terdiam selama beberapa menit.
"Sure."
"Kemana orangtua kamu?"
Melihat reaksi Kavi yang terdiam membuat Noa tak enak hati, "saya tau kamu udah gak punya orangtua dari Jidan, sorry kalo terlalu privasi--"
"No, ofcourse No, Kak. Mereka udah meninggal, ibuku meninggal karena sakit paru-paru, kalo ayahku meninggal enam bulan setelah ibu meninggal, he just sick and die, gak ada sakit parah, mungkin ayah sama ibu berjodoh makanya begitu."
"He must loved your mom so much," Balas Noa, ia sedikit merasa iri, bagaimana jadinya jika ia meninggal menyusul Joshua seperti apa yang di alami orangtua Kavi.
"Berapa umur kamu waktu orangtua kamu meninggal."
"Sekitar lima belas atau enam belas, i dont really remember but at that time, aku belum bisa lakuin apa-apa buat hidupku sendiri."
Noa baru tahu, ia menjadi semakin iba dengan Kavi. Nyatanya meskipun wajahnya dan Joshua serupa, kehidupan mereka benar-benar berbeda. Sangat bertolak belakang.
Tbc ....
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Meet | Nomin
Fanfictioncerita ini merupakan sequel dari ceritaku sebelumnya DAYS WITH YOU jadi biar ngerti silahkan baca book pertama dulu yah. bxb nomin mpreg by : sassyna