Bagian 44

1K 113 5
                                    




















Tangan Noa gemetar, ia mencoba meraih amplop itu dengan segala keberaniannya yang tersisa. Ia benar-benak kumpulkan sisa tenaganya karena ia tahu setelah itu dirinya mungkin akan menemukan sesuatu yang tak pernah sempat Joshua katakan padanya, Noa yakinkan dirinya, katakan padanya berkali-kali untuk tetap tegar karena dirinya tak sendiri, ada Kavi, ada bayi dalam kandungannya, ia harus kuat dan percaya diri.

Tangannya perlahan membuka pita merah muda itu, membuka amplop kecil itu, di sana terdapat sebuah kertas berwarna putih polos terlipat dengan kecil namun rapih. Noa dapat mencium parfum kesukaan Joshua dari sana, Noa semakin merasa kalut, ia mulai teteskan air mata, Noa merasa takut namun penasaran dalam satu waktu.

Dirinya kemudian meraih kertas itu dengan tangan yang semakin gemetar, matanya berembun, namun ia masih dapat melihat jelas tulisan tangan Joshua di sana, ia mengenalinya, Noa kenal tulisan tangan itu.

Dear my pretty husband, my sweet husband, my love of my life, Noa.

Aku ... Aku gak tau harus bilang apa, aku gak pandai berkata-kata kamu tau kan? Hehe ...
Noa, if you read this, kalo kamu udah bisa sampe ke laci ini dan baca surat ini, berarti ini semua takdir dari Tuhan. Karena aku gak akan bilang di mana surat ini, sampe aku udah kembali ke pangkuan Tuhan dan kamu temuin sendiri kertas ini.

Maaf aku gak punya keberanian, aku pengecut yang gak bisa bilang ini semua dari awal. Aku sebenernya ngerasa semakin buruk akhir-akhir ini Sayang. Tapi, aku gak mau bikin kamu sedih juga kalo kamu tau, jadi aku simpen ini sendirian, tolong jangan marah, apalagi nyalahin diri sendiri, no! Aku begini karena aku sayang kamu, kaya kamu sayang aku, aku cinta kamu Noa, cinta sekali.

Tapi kalo bener kamu ketemu surat ini berarti Tuhan lebih cinta kamu, karena gak biarin kamu liat aku menderita lebih lama. Tapi ... Ada hal yang bikin aku marah sama Tuhan Nana ...

Aku tau kamu hamil Sayang ... Kamu hamil anak kita! I'm so happy Baby ... Finally aku tau alesan kamu ceria hari ini, maaf aku gak sengaja denger kamu ngobrol sama Helga, tapi aku sedih banget Sayang, aku takut gak sempet tahu ini semua dari mulut kamu sendiri. Tapi satu hal yang harus kamu tau Na, aku bahagia, akhirnya aku bisa jadi ayah! Walaupun aku tau, waktu aku mungkin gak akan pernah cukup buat kalian berdua, i'm so sorry baby, i love you and our child so much sayang.

Kalo baby udah lahir dan aku udah gak lagi di dunia sama kalian, please sampein ini ke anak kita, bilang ke dia kalo Ayah sayang banget sama Adek, bilang ke adek, kalo aku bener-bener nyesel gak bisa nemenin Adek dan kamu. Tapi yang harus kalian berdua tau, i love you both so much. Semoga Tuhan ngasih keajaiban biar aku bisa sama-sama kalian lebih lama.

Tapi, kalo aku udah pergi, tolong hidup lebih bahagia yah, Na, aku gak akan suka liat kamu sedih, aku gak akan bahagia liat kamu terus menerus inget tentang aku dan stuck di waktu kamu sama aku. I'm gonna hate it so much Sayang.

Please Noa, be happy dan maju ke depan, kamu orang terkuat yang aku kenal. Terimakasih karena udah mau nikah sama aku, Sayang, aku gak pernah nyesel kenal dan menikah sama kamu. Jaga anak kita baik-baik, dan temuin orang yang lebih baik dari aku.

I love you from earth to heaven, Sayang.













Maka kejadian selanjutnya adalah Noa menangis meraung raung saat usai membaca rentetan kata yang terabaikan karena ketidak beraniannya memasuki tempat itu, ia merasa telah mengabaikan Joshua begitu lama. Noa bahkan nyaris pingsan andai saja Kavi tak segera meraih tubuhnya dan memeluknya.

"Sayang ... Get yourself together, yah, aku di sini."

"Kavi ... Kavi ... " Noa di batas kesadarannya memanggil nama sang kekasih, ia memeluk erat tubuh Kavi memastikan dirinya tak jatuh karena ia sedang mengandung dan tak ingin bayinya terluka.

"It's okay Sweetheart, kamu boleh nangis, it's okay ... "

Dan yang terjadi setelahnya adalah Noa semakin menangis keras hingga benar-benar tak sadarkan diri dan Kavi yang menggendongnya membawanya kembali masuk ke dalam rumah.



















Tbc ...

Keknya nambah chapter guys ... Gak akan cukup soalnya hehe ...

Aku double up biar gak nanggung sedihnya 😂😂







After We Meet | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang