Kecewa dan Rasa yang tersisa

2.9K 424 94
                                    

Pagi ini keadaan Romy sudah cukup baik, semalam Salsa tak lagi tinggal untuk merawatnya dengan alasan sudah ada mama Rosa yang akan mengurusnya. Walaupun mengeluarkan jurus wajah memelasnya, nyatanya Romy tetap tak berhasil menahan Salsa untuk tetap tinggal disana.

Hari ini Romy kembali bekerja, di  meja makan sudah ada mama Rosa dan juga Paul yang menunggunya untuk sarapan.

"Ayo makan Rom, mama sudah buatkan makanan kesukaan kamu" ajak mama Rosa dan diangguki oleh Romy.

Benar saja, beberapa makanan yang sangat romy rindukan sudah tersaji di meja makan. Ah, masakan dari tangan mamanya tentu saja tak pernah gagal.

"Mama tadi ajak Salsa kesini untuk sarapan bareng, tapi Salsa nggak bisa karena Aca masih tidur dirumahnya" lanjut mama Rosa, tangannya dengan lincah mengambilkan lauk untuk kedua anaknya.

Mendengar nama Salsa dan Aca membuat Romy kembali rindu pada para mereka berdua, Mengapa setelah pertemuannya kembali dengan Salsa dan Aca malah membuatnya semakin rindu dan enggan untuk berjauhan dengan dua wanita itu.

"Andai saja keadaannya sudah membaik, pasti meja makan kita akan ramai dengan celotehan Aca dan cerewetnya Salsa" kembali hanya mama Rosa yang berbicara sejak tadi, bernadai jika saja semua situasinya sudah membaik, bisa dia pastikan kebahagiaan akan menyelimutinya dan keluarga.

Mendengar ucapan yang berupa harapan dari mamanya, Romy mencoba meyakinkan bahwa semuanya akan kembali seperti dulu, cepat atau lambat hari itu akan terjadi, Romy akan berusaha semaksimal mungkin.

"Mama tenang yah, doain Romy supaya menantu mama bisa maafin anak nakal mama ini" ujarnya.

"Romy juga sangat menginginkan hal itu ma, setiap hari harapan yang Romy susun dengan skenario indah selalu menjadi bayangan penyemangat Romy, Romy berharap suatu hari nanti Salsa akan memaafkan dan menerima Romy kembali"

"Bukn hanya untuk Aca, tapi untuk Salsa juga" lanjutnya

Mama rosa terenyuh mendengar tekad kuat anaknya, wanita paruh baya itu menjadi saksi bagaimana gigihnya Romy selama ini mencari keberadaan Salsa, tak ada alasan untuk dia tak mendukung anaknya terlepas bagaimana kesalahan putranya itu dimasa lalu.

***
Romy sudah siap dan lengkap untuk menjalani hari yang merupakan tanggung jawabnya. Sayangnya, baru saja keluar dari rumah, pemandangan yang dia dapati sukses membuat semangat dipagi harinya luntur seketika tergantikan dengan rasa kesal dan cemburu yang melebur menjadi satu.

Di depan sana, tepatnya dirumah Salsa, wanita itu beserta gadis kecil dengan kunciran rambut dua baru saja turun dari motor yang dikendarai oleh fajar, tak sampai disitu Salsa juga melemparkan senyum manisnya kala mengucapkan terima kasih yang berhasil membuat Romy tak bisa lagi menahan diri.

Terbukti, baru saja fajar melajukan motornya kembali dan meninggalkan Salsa, romy dengan gerakan tanpa ragunya menghampiri Salsa.

"Dari mana?" tanya pria itu, nadanya cukup dingin tak sehangat udara pagi ini, untung saja Aca sudah berlari kerumah Kala untuk bermain bersama temannya itu

Salsa yang mendengar ucapan Romy segera berbalik, menatap sumber suara yang baru saja menyapanya "Dari pasar pagi, beli ikan sama sayur, kenapa?"

"Kenapa harus sama fajar?"

"Kenapa harus nggak sama kak fajar?" menurut Salsa tak ada yang salah, fajar yang baru saja dari Apotek membelikan Kara obat tak sengaja melihat Salsa yang sementara menunggu angkutan umum dan berkahir pria itu menawarinya dan disetujui oleh Salsa

Bukankah ini hanya sebatas kepedulian antar tetangga? terus salahnya dimana?

Romy menarik nafasnya dalam, mencoba menekan amarahnya yang mendesak ingin dikeluarkan. Tidak, Romy tak akan lagi bersikap seperti dulu yang membuat Salsa tak nyaman dengan sikapnya.

If it is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang