Bab 9: Awan yang Menggantung

10 2 0
                                    


Setelah berhasil mendapatkan Relik kedua, Wei Wuxian dan Lan Wangji memutuskan untuk beristirahat di desa terdekat sebelum melanjutkan pencarian mereka. Namun, meskipun mereka sudah selangkah lebih dekat dengan tujuan, suasana hati Wei Wuxian terasa berat. Ada sesuatu yang mengusiknya, seperti awan gelap yang menggantung di atas mereka.

Di penginapan, Wei Wuxian duduk di sudut kamar sambil menatap medali emas yang mereka dapatkan. Kilauannya terlihat biasa saja, tapi dia tahu benda itu memiliki kekuatan yang luar biasa. Kekuatan yang cukup besar untuk mengubah keseimbangan dunia jika jatuh ke tangan yang salah.

“Lan Zhan,” Wei Wuxian membuka percakapan saat Lan Wangji masuk ke kamar, “apa kau pernah bertanya-tanya kenapa kita harus melakukan semua ini? Mengapa Relik ini ada, dan kenapa kekuatannya begitu berbahaya?”

Lan Wangji diam sejenak, lalu menaruh pedangnya di samping. “Relik-relik ini dibuat untuk menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia kegelapan. Tapi ada pihak yang ingin menggunakan kekuatannya untuk menguasai kedua dunia.”

Wei Wuxian menghela napas panjang. “Aku mengerti, tapi... rasanya aneh. Seolah-olah ada sesuatu yang lebih besar yang tidak kita ketahui.”

Lan Wangji menatapnya dengan tenang. “Apa kau merasa ada sesuatu yang salah?”

Wei Wuxian mengangguk, menatap dalam-dalam ke arah medali. “Ya. Entah kenapa, aku merasa kita sedang diawasi. Seperti ada kekuatan lain yang ikut bermain, tapi kita tidak menyadarinya.”

Lan Wangji terdiam sejenak, merenungkan kata-kata Wei Wuxian. "Mungkin kau benar. Kita harus waspada."

Malam itu, suasana di sekitar mereka tampak lebih sunyi dari biasanya, seolah-olah dunia merasakan ketegangan yang sama seperti yang dirasakan oleh Wei Wuxian. Di luar, angin malam berhembus lembut, tapi membawa perasaan dingin yang menusuk.

Wei Wuxian mendekati jendela, menatap keluar ke arah hutan yang gelap di kejauhan. "Besok, kita harus mencari tahu lebih banyak tentang Relik terakhir," katanya. "Mungkin ada petunjuk yang bisa kita temukan di kota besar terdekat."

Lan Wangji mengangguk. "Kita akan mulai pencarian di sana."

Tapi sebelum mereka bisa melanjutkan pembicaraan, tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu. Wei Wuxian dan Lan Wangji saling bertukar pandang sejenak, kemudian Lan Wangji berjalan menuju pintu dengan waspada.

Saat pintu terbuka, seorang pemuda berdiri di sana dengan napas terengah-engah, wajahnya pucat dan penuh ketakutan. "Tolong... aku butuh bantuan kalian!" katanya dengan suara yang gemetar.

Wei Wuxian mendekati pemuda itu. "Apa yang terjadi?"

Pemuda itu berusaha mengatur napasnya sebelum berbicara lagi. "Desa kami... desa kami diserang oleh makhluk gelap. Mereka... mereka mengambil semua yang kami miliki. Kalian adalah pemburu roh, bukan? Tolong, selamatkan kami!"

Wei Wuxian merasakan hawa dingin di punggungnya. Serangan oleh makhluk gelap biasanya bukan pertanda baik. Ada kemungkinan besar bahwa serangan ini berhubungan dengan Relik yang mereka cari.

Lan Wangji, tanpa ragu, mengangguk. "Tunjukkan jalan."

Pemuda itu segera memimpin mereka keluar dari penginapan, menuju desa yang tidak jauh dari tempat mereka berada. Perjalanan itu diwarnai oleh kecemasan, karena semakin mereka mendekat ke desa, semakin terasa aura gelap yang mengancam.

Ketika mereka tiba, pemandangan yang menyambut mereka sangat mengerikan. Desa tersebut telah hancur, rumah-rumah terbakar, dan mayat-mayat tergeletak di tanah. Wei Wuxian merasakan amarah yang membara dalam dirinya. "Siapa yang melakukan ini?"

Pemuda itu menangis dan menunjuk ke arah hutan di ujung desa. "Mereka datang dari sana... makhluk-makhluk dengan bayangan hitam... mereka mengambil beberapa penduduk desa."

Wei Wuxian segera menoleh ke Lan Wangji. "Kita harus menghentikan ini sebelum lebih banyak orang yang terluka."

Lan Wangji mengangguk tegas. “Kita akan menghadapi mereka.”

Tanpa membuang waktu, mereka berdua bergegas menuju hutan yang ditunjukkan oleh pemuda itu. Aura kegelapan semakin terasa kuat di sini. Mereka bisa merasakan kehadiran makhluk-makhluk gelap yang mengintai dari balik pepohonan.

Tiba-tiba, dari balik kabut, makhluk-makhluk berwujud bayangan hitam muncul, menyerang dengan kecepatan yang mengerikan. Wei Wuxian dan Lan Wangji segera bersiap menghadapi mereka.

Pertarungan berlangsung cepat dan sengit. Wei Wuxian menggunakan talismannya untuk memanggil roh-roh pelindung, sementara Lan Wangji menyerang dengan pedang yang memancarkan cahaya terang, memotong bayangan-bayangan gelap itu satu per satu. Tapi jumlah musuh semakin banyak, seolah-olah mereka dipanggil oleh sesuatu yang lebih besar di dalam hutan.

“Kita harus mencari sumbernya!” Wei Wuxian berteriak di tengah pertempuran. "Jika kita bisa menghancurkan pengendali mereka, mereka akan lenyap!"

Lan Wangji setuju tanpa sepatah kata pun, dan mereka berdua mulai mencari sumber energi kegelapan yang mengendalikan makhluk-makhluk ini. Semakin dalam mereka masuk ke hutan, semakin kuat aura kegelapan yang mereka rasakan.

Hingga akhirnya, mereka tiba di sebuah altar kuno yang terbuat dari batu hitam, di tengah-tengah hutan yang gelap. Di atas altar tersebut, tampak seorang pria berpakaian jubah hitam sedang memanggil energi gelap dari tanah. Wajahnya terselubung, tapi auranya jelas menunjukkan bahwa dia adalah sumber dari semua kekacauan ini.

Wei Wuxian menatap pria itu dengan tajam. "Siapa kau?! Apa yang kau inginkan dengan Relik-relik ini?"

Pria berjubah hitam itu hanya tertawa pelan, suaranya bergema dengan nada mengerikan. "Kalian tidak akan pernah bisa menghentikan apa yang sudah dimulai. Kegelapan akan menang, dan dunia ini akan hancur."

Lan Wangji segera melangkah maju, bersiap menyerang. Tapi sebelum dia bisa mendekat, pria itu mengangkat tangannya, dan makhluk-makhluk bayangan kembali muncul, menghalangi jalan mereka.

Pertarungan sekali lagi pecah, dan kali ini Wei Wuxian merasakan tekanan yang jauh lebih besar. Pria itu memiliki kendali penuh atas kegelapan, dan mereka harus menemukan cara untuk menghentikannya sebelum terlambat.

Namun, di tengah pertempuran, Wei Wuxian merasakan sesuatu yang aneh. Energi dari medali yang mereka temukan mulai beresonansi, seolah-olah merespons energi gelap dari pria itu. "Lan Zhan... medali ini... ini kuncinya!"

Eclipsed HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang