Bab 11: Jejak Relik Terakhir

8 1 0
                                    

Setelah pertarungan sengit melawan pria berjubah hitam, Wei Wuxian dan Lan Wangji melanjutkan perjalanan mereka. Meskipun Relik kedua telah aman di tangan mereka, ancaman dari kegelapan masih membayangi. Mereka tahu bahwa jika Relik terakhir jatuh ke tangan musuh, seluruh dunia akan berada dalam bahaya.

Beberapa hari telah berlalu sejak mereka meninggalkan hutan itu. Mereka kini berjalan menyusuri jalan setapak yang mengarah ke sebuah kota besar di utara, tempat rumor tentang Relik terakhir tersebar. Kota ini dikenal sebagai Kota Kaca, pusat perdagangan dan pengetahuan di wilayah tersebut. Jika ada tempat di mana mereka bisa mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Relik terakhir, ini adalah tempatnya.

Wei Wuxian, dengan semangat khasnya, melompat-lompat di jalan. "Lan Zhan, kau tidak penasaran? Relik terakhir ini pasti memiliki kekuatan yang sangat besar jika pria berjubah hitam itu begitu terobsesi dengannya."

Lan Wangji, seperti biasanya, tetap tenang dan diam. "Kita harus berhati-hati, Wei Ying. Relik-relik ini bukan untuk permainan."

Wei Wuxian mendesah sambil tersenyum. "Tentu saja aku tahu, Lan Zhan. Tapi tetap saja, aku tidak bisa menahan rasa ingin tahu. Bagaimana kalau Relik terakhir ini bisa... katakanlah... memberikan kita kekuatan untuk mengendalikan elemen alam?"

Lan Wangji melirik Wei Wuxian sebentar. "Kekuatan semacam itu tidak seharusnya digunakan sembarangan."

"Aku tahu, aku tahu," jawab Wei Wuxian, mengangkat tangannya dengan sikap membela diri. "Tapi coba bayangkan, akan sangat keren, kan?"

Saat mereka mendekati gerbang Kota Kaca, pemandangan yang menakjubkan menyambut mereka. Kota ini benar-benar hidup dengan aktivitas: pedagang berlalu-lalang, orang-orang berdagang, dan para sarjana mendiskusikan ilmu pengetahuan di jalanan. Gedung-gedung kaca tinggi berdiri dengan megah, memantulkan cahaya matahari yang membuat kota itu terlihat seolah-olah berkilau.

"Kita harus mencari tempat untuk menginap dan mulai mencari informasi," kata Lan Wangji.

Wei Wuxian setuju, meskipun dalam hati dia lebih tertarik untuk menjelajahi kota yang penuh warna ini. "Oke, tapi setelah itu kita bisa sedikit berkeliling, kan? Kota ini terlihat sangat menarik!"

Mereka memutuskan untuk menginap di sebuah penginapan yang terletak di pusat kota. Tempat itu terlihat nyaman, dengan dekorasi tradisional dan suasana tenang yang kontras dengan hiruk pikuk di luar. Setelah mereka menetap, Wei Wuxian langsung berjalan ke jendela dan menatap ke luar, ke arah pasar yang ramai.

“Kita mulai dari mana, Lan Zhan?” tanya Wei Wuxian sambil mengamati kota dari jendela.

Lan Wangji duduk dengan tenang di samping meja kecil di kamar mereka. “Kita harus mencari sarjana atau ahli sejarah. Mereka mungkin tahu tentang Relik terakhir.”

Wei Wuxian berbalik dan tersenyum. “Baiklah, mari kita temui mereka. Mungkin kita bisa menemukan petunjuk dengan cepat.”

Namun, sebelum mereka bisa melangkah keluar dari penginapan, seseorang mengetuk pintu. Wei Wuxian dan Lan Wangji bertukar pandang sejenak, merasa ada sesuatu yang tidak biasa. Siapa yang tahu bahwa mereka berada di sini?

Lan Wangji membuka pintu dengan waspada, dan di depan mereka berdiri seorang pria tua dengan jubah panjang berwarna abu-abu. Matanya tajam, seolah-olah dia tahu lebih banyak daripada yang terlihat. "Aku mendengar kalian sedang mencari sesuatu yang sangat penting," katanya dengan suara pelan tapi penuh keyakinan.

Wei Wuxian segera melangkah maju. “Apakah Anda tahu tentang Relik terakhir?”

Pria tua itu mengangguk. "Aku tahu apa yang kalian cari. Tapi hati-hati, Relik ini tidak seperti yang kalian pikirkan. Kekuatan yang dikandungnya bisa menghancurkan dunia."

Lan Wangji tetap tenang, meskipun tatapannya semakin tajam. “Di mana Relik itu berada?”

Pria tua itu melirik ke arah jendela, lalu kembali menatap mereka. "Kalian harus pergi ke Pegunungan Utara. Di sana, tersembunyi dalam reruntuhan kuil kuno. Tapi banyak yang telah mencoba mencarinya dan tidak pernah kembali."

Wei Wuxian tersenyum tipis. “Jadi, tidak ada yang tahu pasti di mana Relik itu, ya?”

Pria tua itu mengangguk. "Benar. Tapi aku punya peta yang mungkin bisa membantu kalian. Ini satu-satunya petunjuk yang tersisa."

Dia mengeluarkan selembar peta usang dari sakunya dan menyerahkannya kepada Lan Wangji. "Berhati-hatilah. Banyak yang menginginkan kekuatan Relik ini untuk tujuan mereka sendiri."

Setelah pria tua itu pergi, Wei Wuxian dan Lan Wangji memeriksa peta tersebut. Itu menunjukkan jalan menuju sebuah kuil yang tersembunyi jauh di dalam Pegunungan Utara. Perjalanan yang sulit, tapi tidak mustahil.

“Kita harus bersiap-siap,” kata Lan Wangji sambil melipat peta dengan hati-hati. “Ini mungkin perjalanan yang paling berbahaya.”

Wei Wuxian, dengan semangat yang tak pernah padam, tersenyum lebar. “Berbahaya? Itu yang membuat semuanya menarik, Lan Zhan.”

Namun, di balik senyum ceria Wei Wuxian, ada perasaan cemas yang tidak bisa ia abaikan. Pria tua itu benar. Relik terakhir ini membawa ancaman yang lebih besar dari apa yang mereka hadapi sebelumnya. Dan musuh mereka, yang sudah terluka tapi belum hancur, pasti juga sedang mencari Relik ini.

“Lan Zhan,” Wei Wuxian berkata dengan nada lebih serius, “kita harus cepat. Kita tidak bisa membiarkan Relik ini jatuh ke tangan yang salah.”

Lan Wangji mengangguk setuju. “Kita akan lakukan yang terbaik.”

Dengan tekad baru, Wei Wuxian dan Lan Wangji bersiap untuk perjalanan mereka berikutnya. Meski ancaman semakin nyata, mereka tahu bahwa mereka harus menemukan Relik terakhir sebelum musuh mereka melakukannya. Perjalanan menuju Pegunungan Utara telah dimulai, dan takdir dunia bergantung pada hasil pencarian mereka.

Eclipsed HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang