Setelah pertempuran di lembah, Wei Wuxian dan Lan Wangji memutuskan untuk kembali ke gua tempat pria tua dan pemuda yang terluka berada. Malam semakin larut, namun ada rasa lega yang mulai merayap di hati mereka. Meskipun mereka telah berhasil menghentikan ritual gelap, perasaan bahwa ada ancaman yang lebih besar masih menggantung di udara.
Saat mereka tiba di gua, mereka mendapati pria tua itu masih terjaga, duduk di samping pemuda yang sudah mulai siuman. Wajah pria tua itu tampak lega begitu melihat Wei Wuxian dan Lan Wangji kembali.
"Bagaimana keadaan pemuda itu?" tanya Wei Wuxian, menghampiri mereka.
"Dia sudah lebih baik," jawab pria tua itu pelan. "Terima kasih atas bantuan kalian. Jika bukan karena kalian, mungkin kami sudah…."
Wei Wuxian melambai pelan, mengisyaratkan agar pria tua itu tak melanjutkan. "Tidak perlu berterima kasih. Kami hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan."
Lan Wangji, yang berdiri di samping, mengamati sekitar gua dengan tenang. "Kita tidak bisa berlama-lama di sini. Meskipun ritualnya telah dihentikan, ada kemungkinan makhluk bayangan lain masih berkeliaran."
Pria tua itu mengangguk. "Aku paham. Kami akan segera meninggalkan tempat ini."
Wei Wuxian menatap pemuda yang masih terbaring lemah. "Apakah dia bisa berjalan?"
Pemuda itu, meskipun masih pucat, mencoba bangkit. "Aku… aku bisa mencoba," katanya pelan, suaranya bergetar lemah. Dengan bantuan pria tua itu, pemuda itu akhirnya berdiri meskipun sedikit goyah.
Setelah memastikan semuanya siap, mereka mulai bergerak meninggalkan gua. Hutan di luar masih gelap dan dingin, namun ada keheningan yang aneh, seolah-olah alam sendiri sedang menunggu sesuatu.
Selama perjalanan kembali, Wei Wuxian tak bisa menyingkirkan perasaan aneh yang menyelimuti pikirannya. Kegelapan yang mereka hadapi tadi tidak terasa seperti ancaman biasa. Ada sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang belum sepenuhnya terungkap.
"Lan Zhan," Wei Wuxian akhirnya berbicara, suaranya pelan namun penuh ketegangan. "Menurutmu, apakah ada yang kita lewatkan?"
Lan Wangji, yang berjalan di sisinya, menoleh dengan pandangan penuh perhatian. "Apa yang kau maksud?"
Wei Wuxian menggigit bibirnya, memikirkan setiap detail pertempuran mereka sebelumnya. "Rasanya... kegelapan itu masih belum sepenuhnya pergi. Seperti ada bagian dari rencana mereka yang belum kita lihat."
Lan Wangji terdiam sejenak, merenungkan kata-kata Wei Wuxian. "Mungkin ada kekuatan yang lebih besar di balik ritual tadi. Kita perlu menyelidikinya lebih lanjut."
Saat mereka terus berjalan, tiba-tiba Wei Wuxian merasakan sesuatu. Dia berhenti mendadak, membuat yang lain ikut terhenti. "Tunggu," katanya pelan, matanya menajam saat menatap ke arah pepohonan.
Lan Wangji segera waspada. "Apa yang kau rasakan?"
Wei Wuxian tidak menjawab langsung. Dia menutup matanya sebentar, merasakan energi di sekitarnya. Ada sesuatu yang aneh. Seperti ada jejak yang tertinggal, namun begitu samar, seolah-olah ingin disembunyikan.
Tanpa peringatan, Wei Wuxian bergerak cepat ke arah salah satu pohon besar di dekat mereka. Tangannya menyentuh batang pohon itu, dan dia menyipitkan mata saat melihat simbol yang hampir tak terlihat di permukaannya.
"Ini..." Wei Wuxian menatap simbol tersebut dengan cermat. "Ini simbol yang sama dengan yang ada di altar tadi."
Lan Wangji mendekat, matanya mengamati simbol tersebut dengan cermat. "Ini adalah jejak yang ditinggalkan oleh energi gelap. Mereka masih ada di sekitar sini."
Wei Wuxian merasakan kegelisahan yang semakin menguat di hatinya. "Mungkin ritual tadi hanya bagian awal dari sesuatu yang lebih besar. Kita harus mencari sumbernya sebelum mereka bisa menyelesaikan apa pun yang mereka rencanakan."
Pemuda yang terluka, yang telah mendekati mereka, menatap simbol itu dengan ketakutan. "Aku pernah melihat simbol ini sebelumnya… di desa kami, sebelum semuanya berubah."
Wei Wuxian dan Lan Wangji bertukar pandang. "Di desa kalian?" tanya Wei Wuxian cepat. "Apa yang terjadi di sana?"
Pemuda itu menggigit bibirnya, suaranya bergetar. "Beberapa bulan yang lalu, orang-orang aneh datang ke desa kami. Mereka menggambar simbol-simbol ini di beberapa tempat, dan setelah itu, satu per satu warga desa mulai hilang. Kami pikir mereka dibawa oleh makhluk-makhluk gelap itu."
Wei Wuxian menyadari bahwa situasinya lebih buruk dari yang dia duga. "Kita harus pergi ke desa itu," katanya tegas. "Mungkin di sana kita bisa menemukan jawaban."
Lan Wangji mengangguk, menatap pemuda itu dengan serius. "Bawa kami ke desa kalian."
Dengan langkah cepat, mereka meninggalkan hutan, menuju desa yang terletak di kaki gunung. Meskipun malam semakin larut, Wei Wuxian dan Lan Wangji tahu bahwa waktu mereka semakin sedikit. Kegelapan yang mengejar mereka semakin nyata, dan satu kesalahan bisa menghancurkan segalanya.
Mereka tidak akan membiarkan itu terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eclipsed Hearts
FantasySinopsis: Di Dunia Ilahi yang penuh dengan sihir dan misteri, dua kekuatan utama, Klan Senja dan Klan Aurora, bersaing untuk menguasai artefak kuno yang disebut "Kunci Kegelapan." Artefak ini diyakini memiliki kekuatan yang dapat mengubah nasib duni...