Bab 17: Jejak di Antara Dua Dunia

4 2 0
                                    

Pagi itu, kabut tebal menyelimuti desa kecil tempat Wei Wuxian dan Lan Wangji berlindung semalam. Suara burung-burung dan desiran angin lembut menjadi latar belakang keheningan yang mendalam. Wei Wuxian, yang telah bangun lebih awal, berjalan-jalan di sekitar pondok, menikmati sejuknya udara pagi.

Di dekatnya, Lan Wangji duduk bersila dengan mata tertutup, meditasinya terlihat begitu damai. Wei Wuxian tidak bisa menahan senyum tipis saat melihat temannya yang tenang itu. Lan Zhan selalu memiliki cara untuk menyeimbangkan dirinya, bahkan setelah pertempuran yang menguras tenaga.

Namun, keheningan itu tidak berlangsung lama. Dari kejauhan, terdengar derap langkah cepat yang mendekat. Seorang utusan berlari dengan wajah panik, berhenti tepat di hadapan mereka dan terengah-engah, "Tuan Wei, Tuan Lan... sesuatu yang mengerikan terjadi di kota sebelah!"

Wei Wuxian segera menghentikan langkahnya. "Apa yang terjadi?" tanyanya dengan nada penuh perhatian.

"Kami diserang oleh kekuatan gelap yang tidak kami kenali. Banyak orang hilang secara misterius, dan mereka yang selamat mengatakan bahwa bayangan-bayangan mengerikan merasuki kota pada tengah malam," jawab utusan itu sambil terengah-engah.

Wei Wuxian bertukar pandang dengan Lan Wangji, yang telah membuka matanya dan berdiri. "Sepertinya ancaman itu belum selesai, Lan Zhan."

Lan Wangji mengangguk dengan ekspresi serius. "Kita harus segera menuju ke sana."

Mereka berdua segera berangkat menuju kota yang disebutkan oleh utusan itu, meninggalkan desa di belakang mereka. Dalam perjalanan, Wei Wuxian mencoba menghidupkan suasana dengan guyonan khasnya. "Lan Zhan, kau pikir ini seperti apa? Bayangan lagi, atau mungkin sesuatu yang lebih menantang?"

Lan Wangji hanya menjawab singkat, "Kita akan tahu saat sampai di sana."

Wei Wuxian mendesah. "Selalu misterius, ya? Kau tidak pernah berubah."

Ketika mereka tiba di kota, pemandangan yang mereka lihat sangat suram. Jalan-jalan kosong, rumah-rumah hancur, dan suasana kota itu dipenuhi dengan aura kegelapan yang menyesakkan. Wei Wuxian bisa merasakan energi spiritual yang tidak biasa mengalir di udara.

"Kita harus mencari pusat kekuatan ini," ucap Lan Wangji tegas, matanya memindai sekeliling.

Wei Wuxian mengangguk setuju. "Kekuatan seperti ini tidak bisa disembunyikan lama-lama. Jika kita menemukannya, kita bisa menghentikan ini sebelum lebih banyak orang yang terluka."

Mereka mulai menyusuri jalan-jalan kota, mencari petunjuk yang bisa mengarahkan mereka pada sumber masalah. Setiap sudut kota tampak seperti diliputi bayangan yang mengancam. Tiba-tiba, suara jeritan seorang wanita terdengar dari sebuah rumah yang tampak kumuh di kejauhan.

Tanpa ragu, Wei Wuxian dan Lan Wangji bergegas ke arah suara tersebut. Di dalam rumah, mereka menemukan seorang wanita muda yang gemetar di sudut ruangan. "Mereka mengambilnya... mereka mengambil suamiku..." ucapnya dengan suara serak.

"Siapa yang mengambilnya?" tanya Wei Wuxian, berjongkok di hadapan wanita itu.

"Bayangan... mereka muncul dari kegelapan, dan menyeretnya pergi..."

Wei Wuxian menatap Lan Wangji. "Ini semakin serius. Kita harus segera menemukan tempat mereka bersembunyi."

Lan Wangji mengangguk. "Aku akan mencari jejak energi spiritual mereka."

Dengan kekuatan Bichen, Lan Wangji mulai merasakan aliran energi yang tidak biasa di sekitar kota itu. Wei Wuxian juga ikut merasakan jejak-jejak aura gelap yang semakin kuat. Mereka mengikuti petunjuk itu, sampai akhirnya tiba di sebuah lorong bawah tanah yang tersembunyi di balik reruntuhan.

"Sepertinya ini tempatnya," ucap Wei Wuxian sambil menatap gelapnya lorong tersebut.

Lan Wangji mengangguk, mengangkat pedangnya dengan kewaspadaan penuh. "Hati-hati, Wei Ying. Kita tidak tahu apa yang ada di dalam sana."

Mereka berdua memasuki lorong itu, yang dipenuhi dengan aura kegelapan yang semakin pekat. Setiap langkah yang mereka ambil terasa berat, seolah-olah ada sesuatu yang mengawasi mereka dari dalam kegelapan.

Namun, di tengah-tengah perjalanan, Wei Wuxian berhenti sejenak dan menoleh ke arah Lan Wangji. Dengan senyum kecil, ia berbisik, "Kau akan tetap melindungiku, kan, Lan Zhan?"

Lan Wangji menatapnya dengan serius, lalu menjawab dengan suara yang lembut tapi tegas, "Selalu."

Wei Wuxian tersenyum lebih lebar, merasa aman di samping pria yang telah berulang kali menyelamatkannya. Mereka melanjutkan perjalanan, siap menghadapi apa pun yang menanti di kedalaman lorong itu.

Di ujung lorong, cahaya aneh mulai terlihat, dan suara bisikan halus mulai terdengar, membawa mereka semakin dekat ke pusat kegelapan yang mereka cari.

Eclipsed HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang