Bab Ekstra Terakhir: Di Sisi Satu Sama Lain

6 1 0
                                    

Malam telah jatuh dengan tenang di rumah Lan. Langit yang penuh bintang menyinari lembut halaman belakang yang dikelilingi oleh pepohonan yang lebat. Udara malam ini terasa begitu sejuk, dan angin berhembus dengan lembut, membawa aroma bunga yang masih segar dari kebun yang mereka rawat bersama.

Wei Wuxian duduk di beranda rumah, memandang bintang-bintang yang berkelip. Di sampingnya, Lan Wangji duduk dengan tenang, tubuhnya sedikit condong ke arah Wei Wuxian, meskipun tidak banyak kata yang terucap di antara mereka. Keheningan itu terasa damai, seakan dunia luar tidak ada, hanya ada mereka berdua, menikmati momen bersama setelah banyak hal yang telah mereka lalui.

“Apa yang kau pikirkan, Lan Zhan?” Wei Wuxian bertanya, suaranya lembut namun penuh perhatian. Dia tahu Lan Wangji lebih banyak berbicara dengan tatapan matanya daripada dengan kata-kata, tetapi kali ini dia ingin mendengar suara hatinya.

Lan Wangji memandangnya dengan tatapan lembut, matanya yang biasanya begitu serius kini dipenuhi kehangatan. "Aku berpikir... tentang bagaimana kita bisa menjalani kehidupan ini bersama."

Wei Wuxian tersenyum, sedikit terkejut dengan kedalaman kata-kata Lan Wangji. “Kau tahu, hidup ini tidak selalu mudah, tetapi bersamamu, aku merasa semuanya lebih sederhana.”

Dia menarik napas dalam-dalam, merasakan kedamaian yang datang begitu alami saat berada di sisi Lan Wangji. Semua kesulitan yang mereka hadapi terasa layak karena mereka memiliki satu sama lain. “Ada banyak hal yang telah terjadi, banyak sekali rintangan yang kita lewati. Tapi sekarang, aku merasa... kita sudah sampai di tempat yang tepat.”

Lan Wangji mengangguk perlahan. “Aku merasa sama. Tidak ada yang lebih penting selain kita berdua, Wei Ying.” Matanya memancarkan kejujuran yang begitu dalam, dan dalam sekejap, Wei Wuxian merasa seolah-olah dunia ini hanya milik mereka berdua.

Tanpa berkata lebih banyak, Wei Wuxian memiringkan kepalanya dan memandang Lan Wangji dengan tatapan yang penuh makna. Wajahnya yang cerah kini dipenuhi dengan kehangatan, dan Lan Wangji, yang tak pernah pandai menyembunyikan perasaannya, tak bisa menahan senyum kecil yang mengembang di bibirnya.

Wei Wuxian meraih tangan Lan Wangji dengan lembut, menariknya ke arah tubuhnya, dan perlahan memiringkan wajahnya mendekat. “Lan Zhan,” dia berbisik, suaranya hampir tidak terdengar, namun penuh dengan keinginan yang tersimpan dalam hati. “Kita sudah sampai sejauh ini, kenapa tidak melangkah lebih dekat lagi?”

Dengan lembut, Lan Wangji merespon, menundukkan kepalanya sedikit agar jarak mereka semakin dekat. Lalu, tanpa kata, mereka berdua berbagi sebuah ciuman yang penuh dengan perasaan yang sudah lama terpendam. Ciuman itu bukan hanya tentang hasrat atau keinginan fisik, tetapi lebih pada ungkapan cinta yang mendalam, sebuah janji yang terikat erat di hati mereka berdua.

Ketika mereka akhirnya terpisah sejenak, Wei Wuxian memandang Lan Wangji dengan tatapan yang begitu lembut. “Aku tidak pernah berpikir bisa mendapatkan kebahagiaan seperti ini.”

Lan Wangji, meski terlihat lebih tertutup dan seringkali menganggap dirinya terlalu serius, kini hanya bisa tersenyum. “Aku juga tidak pernah membayangkan ada seseorang yang mampu membuatku merasa... lengkap, selain kamu.”

Dengan tatapan penuh kasih, mereka berdua berdiri, berjalan ke kamar bersama, tangan mereka saling menggenggam erat. Tidak ada lagi kata-kata yang diperlukan. Hanya ada mereka berdua yang saling memahami, saling menghargai, dan saling mencintai.

Malam itu, dunia terasa begitu sempurna. Di sisi satu sama lain, mereka akhirnya menemukan tempat yang benar-benar disebut rumah, di mana tidak ada lagi kebingungan atau rasa takut. Hanya ada cinta, di antara dua jiwa yang saling terikat dengan cara yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.

Tamat

Terimakasih untuk para pembaca yang membaca novel saya ini. Dan janganlah lupa vote novel ini ya :)

Eclipsed HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang